Amos 5:1-15 Mendalami Kitab Suci: Belajar Dari Nabi Amos a.

33 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

c. Mendalami Kitab Amos

Untuk mendalami kitab Amos tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut: 1 Bagaimana situasi kehidupan masyarakat Israel yang digambarkan oleh nabi Amos tersebut? 2 Mengapa rakyat mengalami kemiskinan? 3 Apa nasihat Amos agar masyarakat tidak binasa? 4 Nilai-nilai apa yang dapat dipetik untuk menanggapi masalah kemiskinan?

d. Rangkuman

Berdasarkan hasil diskusi yang disampaikan di dalam pleno, ayo kita lengkapi rangkuman di bawah ini: Para pemimpin bangsa digambarkan seperti lembu basan yang gemuk yang suka memeras orang lemah dan menginjak orang miskin. Para pemimpin memberikan persembahan dan kurban yang dipungut dari rakyat untuk kepentingan diri sendiri. Para pemimpin sering melakukan kejahatan. Rakyat mengalami kemiskinan, karena diperas dan diinjak-injak para pemimpin bangsanya. Mereka dikelabui para pemimpinnya dengan perayaan keagamaan Tuhan tidak tega melihat rakyat banyak diperas dan diinjak. Tuhan akan mengangkat para lalim itu seperti kail ikan sehingga yang tersisa tinggal sedikit. Bangsa Israel mencari Tuhan agar tetap hidup, serta para pemimpin agar berbuat adil. Agar para pemimpin, masyarakat, serta umat kristiani memperhatikan kaum lemah dan miskin, tidak memeras dan tidak menginjak-injak. Umat kristiani diharapkan tetap mencari Tuhan sehingga tetap hidup. Yang dimaksudkan mencari Tuhan yaitu mencintai dan membantu orang-orang lemah dan miskin. Sehingga di dalam masyarakat terdapat keadilan.

3. Refleksi dan Aksi

Untuk meresapkan pesan-pesan nabi Amos coba jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut: 1 Sejauh manakah saya telah memperhatikan orang-orang miskin? 2 Sejauh manakah saya telah berbuat adil kepada teman? Tidak merugikan teman? 3 Niat-niat apa yang muncul dalam hatiku untuk melaksanakan pesan nabi Amos? Hasil refleksi dapat disusun dalam bentuk puisi, syair, gambar, dan sebagainya. 34 Kelas VI SD

C. Umat Israel Jatuh Bangun

Meskipun seringkali diperingatkan Tuhan melalui para nabi-Nya, agar bangsa Israel tidak berbuat dosa, namun tetap saja bangsa Israel berbuat dosa. Mereka mengingkari perjanjian dengan Tuhan. Oleh sebab itu, dengan meminjam tangan Tiglat-Pileser, raja Asyur, Allah menghukum Israel dengan membuangnya ke Babel. Setelah tujuh puluh tahun mengalami pembuangan, Bangsa Israel boleh kembali ke tanah airnya. Tampillah Nehemia dan Ezra, yang mengajak Israel untuk menyadari bahwa kepulangan mereka dari pembuangan semata karena kasih Tuhan. Mereka dapat membangun kota dan bait suci kembali karena kemurahan Tuhan. Meskipun umat Israel sering mengingkari perjanjian, namun Allah tetap setia. Maka pembangunan kembali umat dan kota harus dilandaskan pada perjanjian dan ketetapan hukum Allah. Doa Allah, Bapa yang Mahabijak, Bangsa Israel banyak mengalami penderitaan karena dosa-dosanya. Namun demikian, Engkau tidak meninggalkan mereka. Engkau menjanjikan Mesias yang akan membawa bangsa Israel pada kehidupan yang damai dan bahagia. Berkatilah kami agar kami mampu belajar dari penderitaan dan harapan bangsa Israel akan datangnya Mesias, sehingga kami dapat merasakan kehadiran-Mu yang mendampingi hidup kami. Amin.

1. Mendalami Situasi Hidup pada Masa Penjajahan

Banyak kisah yang telah kita dengar, kita baca dan kita ketahui tentang situasi dan penderitaan bangsa Indonesia pada zaman penjajajahan. Untuk semakin melengkapinya, bacalah sepenggal kisah di bawah ini

a. Membaca Kisah Penderitaan di Zaman Penjajahan Belanda

Belanda mendarat pertama kali di Indonesia pada tahun 1596. Mereka pergi dari negaranya untuk mencari rempah-rempah. Indonesia digolongkan sebagai penghasil rempah-rempah yang terbaik.