1 Raja-Raja 18:19-40 Membaca Kisah Nabi Elia

25 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti menjawab dengan api, dialah Allah” Seluruh rakyat menyahut, katanya: “Baiklah demikian” 25 Kemudian Elia berkata kepada nabi-nabi Baal itu: “Pilihlah seekor lembu dan olahlah itu dahulu, karena kamu ini banyak. Sesudah itu panggillah nama allahmu, tetapi kamu tidak boleh menaruh api.” 26 Mereka mengambil lembu yang diberikan kepada mereka, mengolahnya dan memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari, katanya: “Ya Baal, jawablah kami” Tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab. Sementara itu mereka berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah yang dibuat mereka itu. 27 Pada waktu tengah hari Elia mulai mengejek mereka, katanya: “Panggillah lebih keras, bukankah dia allah? Mungkin ia merenung, mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian; barangkali ia tidur, dan belum terjaga.” 28 Maka mereka memanggil lebih keras serta menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan tombak, seperti kebiasaan mereka, sehingga darah bercucuran dari tubuh mereka. 29 Sesudah lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu mempersembahkan korban petang, tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda perhatian. 30 Kata Elia kepada seluruh rakyat itu: “Datanglah dekat kepadaku” Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah Tuhan yang telah diruntuhkan itu. 31 Kemudian Elia mengambil dua belas batu, menurut jumlah suku keturunan Yakub. -- Kepada Yakub ini telah datang firman Tuhan: “Engkau akan bernama Israel.” -- 32 Ia mendirikan batu-batu itu menjadi mezbah demi nama Tuhan dan membuat suatu parit sekeliling mezbah itu yang dapat memuat dua sukat benih. 33 Ia menyusun kayu api, memotong lembu itu dan menaruh potongan-potongannya di atas kayu api itu. 34 Sesudah itu ia berkata: “Penuhilah empat buyung dengan air, dan tuangkan ke atas korban bakaran dan ke atas kayu api itu” Kemudian katanya: “Buatlah begitu untuk kedua kalinya” Dan mereka berbuat begitu untuk kedua kalinya. Kemudian katanya: “Buatlah begitu untuk ketiga kalinya” Dan mereka berbuat begitu untuk ketiga kalinya, 35 sehingga air mengalir sekeliling mezbah itu; bahkan parit itu pun penuh dengan air. 36 Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: “Ya Tuhan, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini. 37 Jawablah aku, ya Tuhan, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya Tuhan, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali.” 38 Lalu turunlah api Tuhan menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya. 39 Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: “Tuhan, Dialah Allah Tuhan, Dialah Allah” 40 Kata Elia kepada mereka: “Tangkaplah nabi-nabi Baal itu, seorang pun dari mereka tidak boleh luput.” 26 Kelas VI SD

c. Jawablah Pertanyaan-Pertanyaan Berikut

Setelah membaca kisah Nabi Elia, coba kamu mengajukan beberapa pertanyaan, misalnya: 1 Apa yang dilakukan Nabi Elia? 2 Mengapa ia melakukan hal itu? 3 Siapa Nabi Elia? 4 Bagaimana situasi hidup umat Israel pada saat Nabi Elia hidup? 5 Apa yang menjadi pesan pokok Nabi Elia?

d. Rangkuman

Sebagai rangkuman, guru dapat memberikan peneguhan dengan menekankan hal-hal pokok, misalnya: Atas perintah Tuhan, karena dikejar Raja Ahab, Nabi Elia diminta tinggal di tepi sungai Kerit dan Tuhan telah memerintahkan burung-burung gagak untuk memberi makan padanya. Ketika sungai mengering, nabi Elia diminta pergi dan tinggal di di Sarfat, Tuhan telah memerintahkan seorang janda untuk memberi makan nabi Elia. Nabi Elia mengatakan bahwa raja Ahab telah bersalah dan menghina Tuhan sehingga Tuhan sakit hati karena raja menyembah dewa Baal. Nabi Elia mengatakan bahwa di kerajaan Israel tidak akan turun hujan selama 3 tahun karena kesalahan raja. Nabi Elia menantang para nabi-nabi dewa Baal untuk bertempur dalam doa untuk menyatakan kebesaran Tuhan, dan berkata Tuhan nabi Elia menang, apa yang dia mohon datang membakar persembahan, sehingga para nabi dewa Baal ditangkap setelah itu turunlah hujan. Dengan demikian kebesaran Tuhan Allah dinyatakan. Israel harus berhenti menyembah dewa dan kembali menyembah Tuhan, meskipun nabi Elia terus dikejar-kejar untuk dibunuh oleh para pengikut istri raja Ahab, yaitu Izebel. Nabi Elia melakukan semua itu semata-mata karena perintah Tuhan untuk memperingatkan umatnya Israel agar setia pada perjanjiannya dengan Tuhan Seorang nabi yang hidup pada zaman raja Ahab untuk mengingatkan raja dan rakyat Israel atas perilakunya yang menyembah dewa Baal Sumber: id.m.wikipedia.org Gambar 2.3 Patung baal 27 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Umat Israel berada dibawah kekuasaan raja Ahab. Raja Ahab memiliki istri Izebel seorang penyembah Baal. Di istana Raja Ahab, Izebel meminta dibuatkan kuil Baal agar ia tetap dapat melakukan pemujaan. Setelah kuil selesai dibangun, raja Ahab juga ikut melakukan pemujaan kepada Baal. Sebagian besar rakyatnya pun akhirnya turut memuja Baal. Tinggal 7 ribu orang saja yang tidak ikut melakukan pemujaan dan tetap setia mengikuti nabi Elia. Agar orang tidak menyembah berhaladewa Baal, melainkan hanya menyembah Allah yang telah membebaskan mereka dari penindasan di Mesir.

3. Mendalami Pengalaman Hidup Berkaitan dengan Pesan Nabi Elia a.

Membaca dan Menyimak Cerita Tujuh Buli-Buli Emas Seorang tukang cukur sedang berjalan di bawah sebatang pohon yang angker, ketika ia mendengar suara yang berkata: “Inginkah engkau mempunyai emas sebanyak tujuh buli-buli?” Tukang cukur itu melihat kiri kanan dan tidak tampak seorang pun. Tetapi nafsu lobanya timbul, maka dengan tak sabar ia menjawab lantang: “Ya, aku ingin”. “Kalau begitu, pulanglah segera ke rumah”, kata suara itu. “Engkau akan menemukannya di sana”. Si tukang cukur itu cepat-cepat berlari pulang. Sungguh, ada tujuh buli-buli penuh emas, kecuali yang satu hanya berisi setengah saja. Si tukang cukur tak bisa melepaskan pikiran, bahwa satu buli-buli hanya berisi setengah saja. Ia ingin sekali untuk segera mengisinya sampai penuh. Sebab, jika tidak, ia tidak akan bahagia. Seluruh perhiasan milik anggota keluarganya disuruhnya dilebur menjadi uang emas dan dimasukkannya dalam buli-buli yang berisi setengah itu. Tetapi buli-buli itu tetap saja berisi setengah seperti semula. Ini menjengkelkan Ia menabung, menghemat dan berpuasa sampai ia sendiri dan seluruh keluarganya kelaparan. Namun demikian, sia-sia belaka. Biarpun begitu banyak emas telah dimasukkannya ke dalam, buli-buli itu tetap berisi setengah saja. Pada suatu hari ia minta kenaikan gaji kepada raja. Upahnya dilipatduakan. Sekali lagi ia berjuang untuk mengisi buli-buli itu. Bahkan ia sampai mengemis. Namun buli-buli itu tetap menelan setiap mata uang emas yang dimasukkan dan tetap berisi setengah. Raja mulai memperhatikan, betapa tukang cukur itu tampak kurus dan menderita. “Kau punya masalah apa?” Tanya sang raja. “Kau dulu begitu puas