27
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Umat Israel berada dibawah kekuasaan raja Ahab. Raja Ahab memiliki istri Izebel seorang penyembah Baal. Di istana Raja Ahab, Izebel meminta
dibuatkan kuil Baal agar ia tetap dapat melakukan pemujaan. Setelah kuil selesai dibangun, raja Ahab juga ikut melakukan pemujaan kepada Baal.
Sebagian besar rakyatnya pun akhirnya turut memuja Baal. Tinggal 7 ribu orang saja yang tidak ikut melakukan pemujaan dan tetap setia mengikuti
nabi Elia.
Agar orang tidak menyembah berhaladewa Baal, melainkan hanya menyembah Allah yang telah membebaskan mereka dari penindasan di
Mesir.
3. Mendalami Pengalaman Hidup Berkaitan dengan Pesan Nabi Elia a.
Membaca dan Menyimak Cerita
Tujuh Buli-Buli Emas
Seorang tukang cukur sedang berjalan di bawah sebatang pohon yang angker, ketika ia mendengar suara yang berkata: “Inginkah engkau mempunyai
emas sebanyak tujuh buli-buli?” Tukang cukur itu melihat kiri kanan dan tidak tampak seorang pun. Tetapi nafsu lobanya timbul, maka dengan tak sabar ia
menjawab lantang: “Ya, aku ingin”. “Kalau begitu, pulanglah segera ke rumah”, kata suara itu. “Engkau akan menemukannya di sana”.
Si tukang cukur itu cepat-cepat berlari pulang. Sungguh, ada tujuh buli-buli penuh emas, kecuali yang satu hanya berisi setengah saja. Si tukang cukur tak
bisa melepaskan pikiran, bahwa satu buli-buli hanya berisi setengah saja. Ia ingin sekali untuk segera mengisinya sampai penuh. Sebab, jika tidak, ia tidak
akan bahagia.
Seluruh perhiasan milik anggota keluarganya disuruhnya dilebur menjadi uang emas dan dimasukkannya dalam buli-buli yang berisi setengah itu. Tetapi
buli-buli itu tetap saja berisi setengah seperti semula. Ini menjengkelkan Ia menabung, menghemat dan berpuasa sampai ia sendiri dan seluruh
keluarganya kelaparan. Namun demikian, sia-sia belaka. Biarpun begitu banyak emas telah dimasukkannya ke dalam, buli-buli itu tetap berisi setengah saja.
Pada suatu hari ia minta kenaikan gaji kepada raja. Upahnya dilipatduakan. Sekali lagi ia berjuang untuk mengisi buli-buli itu. Bahkan ia sampai mengemis.
Namun buli-buli itu tetap menelan setiap mata uang emas yang dimasukkan dan tetap berisi setengah.
Raja mulai memperhatikan, betapa tukang cukur itu tampak kurus dan menderita. “Kau punya masalah apa?” Tanya sang raja. “Kau dulu begitu puas
28
Kelas VI SD
dan bahagia waktu gajimu kecil saja. Sekarang gajimu sudah lipat dua, namun kau begitu muram dan lesu. Barangkali kau menyimpan tujuh buli-buli emas
itu?”
Tukang cukur terheran-heran. “Siapakah yang menceritakan hal itu kepada Paduka, ya Tuanku Raja?”
Raja tertawa seraya berkata: “Tindak-tandukmu jelas menampakkan gejala- gejala yang terdapat pada semua orang yang ditawari tujuh buli-buli emas
oleh setan. Ia pernah menawarkannya juga kepadaku. Aku bertanya, apakah uang itu boleh dipergunakan atau semata-mata untuk disimpan. Namun ia
terus menghilang tanpa berkata apa-apa. Uang itu tidak bisa digunakan, tetapi hanya memaksa orang supaya mau menyimpannya. Lekas kembalikan
uang itu pada setan. Pastilah engkau akan bahagia kembali’ dikutip dari A. de Mello, SJ. Burung Berkicau. Jakarta: Cipta Loka Caraka, 1988
b. Pendalaman Cerita
Kamu dapat menanggapi atau mengajukan pertanyaan atas cerita di atas, sekaligus memberikan ulasan secukupnya. Selanjutnya, untuk mendalami
cerita tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan, di bawah ini:
1 Menurut cerita di atas, setan itu berwujud apa? Apa arti menyembah setan? Dan apa akibatnya?
2 Dalam situasi sekarang setan itu dapat berwujud apa saja? Apa artinya menyembah setan? dan apa akibatnya?
3 Menurut pesan nabi Elia apa arti menyembah Allah pada situasi masyarakat sekarang ini? Dan apa akibatnya?
4. Rangkuman
Berdasarkan masukan teman-teman dan gurumu, ayo lengkapi rangkuman di bawah ini
Dalam cerita di atas setan berupa suara yang menawarkan tujuh buli- buli penuh emas. Tukang cukur mengikuti apa yang diperintahkan setan,
sehingga hidupnya tidak aman. Ia hanya ingin memenuhi satu buli yang belum berisi emas secara penuh.
Setan dalam situasi sekarang dapat berupa bermacam-macam, misalnya uang, kekuasaan, kesenangan, dan sebagainya. Kalau orang hanya
mengejar uang tanpa memperhatikan hal-hal lain ia sudah menyembah