Rangkuman Nabi Elia Mengajak Umat Kembali Percaya pada Allah

29 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti setan. Kalau orang hanya mengejar kuasa dan menghalalkan segala cara ia sudah menyembah setan. Kalau orang hanya mencari kesenangan diri sendiri tanpa berpikir akibatnya bagi orang lain ia sudah menyembah setan. Semua itu akan membuat hidupnya tidak tenang, relasi dengan orang lain tidak baik, orang akan menderita. Menyembah Allah berarti menolak pemujaan kecuali pada Tuhan. Uang, kuasa, dan kesenangan adalah sarana bukan tujuan. Uang, kuasa, dan kesenangan perlu diarahkan bagi kesejahteraan bersama sebagaimana dikehendaki Tuhan.

5. Refleksi dan Aksi

Kita sudah belajar mengenai kisah nabi Elia dan karya keselamatan Allah melalui nabi Elia. Pesan nabi Elia tersebut perlu dicamkan dalam hati dan dihayati. Untuk itu marilah kita mengolah pesan itu dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: 1 Pernahkah saya menghina Tuhan dengan melanggar perintahNya? 2 Sejauhamanakah saya berusaha tetap setia pada Tuhan? 3 Pernahkah saya melupakan tugas belajar, tugas dalam keluarga karena hanya ingin bersenang-senang saja? 4 Buatlah niat-niat untuk dapat melaksanakan pesan nabi Elia. Hasil refleksi dapat disusun dalam bentuk puisi, syair, gambar, dan sebagainya.

B. Nabi Amos Pejuang Keadilan

Pada zaman Amos, masyarakat Israel mengalami ketidakadilan. Para pemimpin hidup penuh kekayaan dan kemakmuran. Mereka sering berpesta dengan mengambil pajak rakyat yang semakin tinggi. Rakyat mengalami kemiskinan, dan perayaan keagamaan yang meriah dijadikan dalih untuk memungut upeti dari rakyat. Nabi Amos mengingatkan bangsa Israel, khususnya para pemimpin bahwa satu-satunya jalan untuk terbebas dari hukuman Allah ialah bertobat. Bangsa Israel, khususnya para penguasa harus membenci yang jahat, mencintai yang baik dan menegakkan keadilan. “Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik; dan tegakkanlah keadilan di pintu gerbang; mungkin Tuhan Allah semesta alam akan mengasihani sisa-sisa keturunan Yusuf” Am 5:15 30 Kelas VI SD Doa Allah, Bapa yang Mahaadil, Nabi Amos telah memperingatkan agar bangsa Israel, khususnya para penguasanya, berbuat adil. Dengan itu engkau membela rakyat yang miskin dan menderita. Terangilah hati kami agar kami dapat mempelajari kisah hidup nabi Amos dan mampu meneladani perbuatannya sehingga kami pun mampu mewujudkan keadilan dalam kehidupan bersama. Demi Kristus Tuhan kami. Amin. 1. Mendalami Pengalaman Hidup Berkaitan dengan Kemiskinan dan Keadilan

a. Membaca Cerita Bergambar “Burung Berkepala Dua”

Sumber: Studio A.V. Puskat, cerita binatang. Yogyakarta: Studio A.V. Puskat, 1987, hlm 125 Gambar 2.4 Burung berkepala dua