Refleksi Aksi Membangun Niat untuk Hidup Sesuai dengan Hati Nurani

133 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti pemimpin masyarakat; juga lewat panggilan-Mu, dan terlebih lewat suara hati yang adalah bisikan Roh-Mu sendiri. Semoga kami selalu taat mengikuti bimbingan Roh-Mu, agar kami jangan jatuh ke dalam dosa, tetapi selamat sampai kepada-Mu meniti jalan hidup yang penuh tantangan dan cobaan. Ya bapa, berilah kami semangat ketaatan sejati. Amin Sumber: Puji Syukur 1992, No. 152

C. Menegakkan Keadilan dan Kejujuran

Sebagaimana telah ditekankan oleh Firman Tuhan di dalam dekalog atau Sepuluh Perintah Allah kel 20:15-17, juga ditegaskan oleh ajaran Yesus pada Mat: 5:33-37 dan Mat 20:1-16; bahwa Allah menghendaki terjadinya keadilan dan kejujuran, karena hal itu sungguh memberikan suasana kehidupan bersama yang nyaman dan harmonis. Sebaliknya, sejarah Israel menunjukkan bahwa akibat dari perilaku tidak jujur dan tidak adil, berakibat menyengsarakan rakyat hingga ke pembuangan. Akar permasalahan dari perilaku tidak jujur dan tidak adil adalah keinginan dan keserakahan. Bahkan perilaku tidak adil dan tidak jujur mengakibatkan sendi-sendi kehidupan di dalam masyarakat menjadi goyah, karena hilangnya sikap tidak percaya dan curiga satu dengan yang lain. Lebih jauh dari semua itu, perilaku tidak jujur dan tidak adil kerap berakibat perilaku lainnya yang tidak mencerminkan nilai-nilai luhur manusia. Doa Bukalah pelajaran dengan doa berikut Yesus sahabat kami, hari ini kami akan belajar tentang kejujuran dan keadilan, sebagaimana di dalam perintah Allah, juga sesuai dengan ajaran-Mu untuk selalu menempatkan kasih, sikap adil dan jujur Ajarilah kami untuk mampu bersikap jujur dan adil, 134 Kelas VI SD Sebagai bukti bahwa kami mengasihi Engkau, mengasihi sesama, khususnya mereka yang menderita. Dengan demikian kami pantas menjadi sahabat-Mu Amin.

1. Mendalami Makna Kejujuran dan Keadilan di Dalam Masyarakat

Baca dan simaklah cerita berikut.

a. Cerita tentang kejujuran dan keadilan

Andika Si Anak Jujur Sebagaimana biasanya, Andika selalu menyempatkan waktu untuk belajar. Hal itu ia lakukan mengingat jadwal kegiatan yang ia ikuti cukup padat. Selain menjadi ketua Putera Altar di gereja, Andika pun mengikuti kegiatan les organis, les bahasa Inggris dan les renang. Andika selalu mengingat nasehat Pastor Adi, seorang pastor pembimbing Putera Altar di gerejanya, yang mengatakan bahwa jadwal yang padat melatih seseorang untuk belajar hidup teratur. Pastor Adi pun menasehati bahwa belajar bukan hanya untuk ulangan, tetapi terutama untuk bekal hidup di masa mendatang. Melihat kesungguhan Andika, ayah ibunya mendukung Andika untuk mengikuti beberapa les pelajaran dan renang, mengingat di sekolahnya tidak ada pelajaran-pelajaran tersebut. Teman-temannya kerap mengolok Andika, karena Andika jarang bermain bersama, kecuali pada waktu-waktu luang dan libur. Andika sering dijuluki “anak sibuk”, karena memiliki banyak kegiatan. Nilai-nilai ulangan harian yang diperolehnya selalu baik. Meskipun demikian, teman-temannya pun tetap mengolok-olok dia dengan sebutan “si pelit”, karena Andika tidak mau bekerjasama pada waktu ulangan, serta tidak mau membantu memberi contekan. Waktu ulangan tengah semester hampir tiba, Andika pun belajar sebagaimana biasa. Sedangkan teman-temannya, banyak bermain sedikit belajar. Ketika tiba waktu ulangan tengah semester, beberapa nilai Andika lebih rendah dari temannya Badu dan Dodo. Andika tahu bahwa ketika ulangan mereka bekerjasama dan saling melengkapi jawaban dengan contekan yang telah mereka siapkan. Andika tahu, karena Andika diajak untuk menyiapkan contekan dan bekerjasama sebelum ulangan, tetapi Andika tidak setuju, bahkan mengajak mereka belajar. Tetapi mereka lebih suka bermain futsal, dan tetap menyiapkan contekan.