Pleno Rangkuman Yesus Mewartakan Kerajaan Allah melalui Kata-Kata Matius 26: 47-54 a.

53 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

4. Sikap Yesus dalam Mengajar, serta Menentukan Sikap terhadap Pengajaran Yesus.

a. Refleksi

Di dalam suasana hening, renungkanlah: sejauh mana saya telah menggunakan kata-kata yang baik dalam pergaulan dengan teman-teman, guru, orang tua dan lingkungan? Apakah selama ini saya jujur di dalam kata-kata, sehingga tidak membohongi teman dan orang lain?

b. Aksi

Teguhkan hati untuk membangun niat supaya perkataan serta bentuk komunikasi di dalam pergaulan, mampu meneguhkan sikap saling percaya di tengah masyarakat. Rumuskan dengan kata-katamu sendiri serta tuliskan pentingnya kata-kata dan pengajaran, bagi seseorang untuk bisa percaya atau meyakini sesuatu. Rumusan tersebut dikaitkan dengan hal- hal yang mengagumkan dari cara mengajar Yesus.

c. Membangun Niat Bersikap Mendengarkan terhadap Pewartaan Gereja

Wujudkan niatmu di dalam tindakan nyata Tindakan nyata tersebut dapat berupa sikap mau mendengarkan sabda Tuhan di dalam ekaristi, melalui pendalaman iman, maupun membangun sikap santun dalam berbicara. Tulislah tindakan nyata sebagai perwujudan niatmu tersebut dalam bentuk laporan untuk dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Misalnya melalui pengajaran agama, atau menyimak serta mencatat kotbah pastor dan membacakan hasilnya di depan kelas Doa Penutup Tutuplah pelajaran dengan doa Ya Yesus, Engkau hadir di dunia ini bukan hanya untuk mewartakan Kerajaan Allah dengan kata-kata, 54 Kelas VI SD melainkan menyempurnakannya dengan tindakan nyata, baik melalui berbagai mukjizat maupun tindakan yang bijak untuk menyelamatkan semua orang. Tanamkanlah di dalam diri kami, untuk selalu mengatakan kebenaran, sekaligus mewujudkannya di dalam sikap dan perbuatan nyata. Karena Kristus Tuhan kami, yang hidup kini dan sepanjang segala masa. Amin

F. Yesus Mewartakan Kerajaan Allah dengan Tindakan

“Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.”Yakobus 2:14,17-18. Doa Ya Allah, Bapa yang Mahakasih pada hari ini kami akan belajar tentang Yesus yang mewartakan Kerajaan Allah dengan tindakan. Bimbinglah kami, agar kami mampu meneladani Yesus yang selalu mengatakan kebenaran, tetapi juga mampu menunjukkan kebenaran kata-kata-Nya di dalam tindakan serta perbuatan yang nyata. Demi Kristus Tuhan kami. Amin