127
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
tiba di sekolah, meskipun harus menggunakan uang jajan yang ia kumpulkan jika ibu memberinya uang. Satu demi satu penumpang angkutan pedesaan
tersebut turun, sedangkan Edo masih beberapa ratus meter untuk sampai di sekolah, di ujung desa.
Ketika angkutan pedesaan hampir tiba di sekolah, Edo melihat sebuah tas hitam yang cukup bagus. Rupanya ada penumpang yang ketinggalan
tas dan isinya di bawah tempat duduk. Ia pun memegang dan melihat- lihat tas tersebut. Rupanya, tas hitam tersebut berisi tablet, dompet, dan
kamera. Tanpa berpikir panjang, Edo pun membawa tas hitam tersebut, karena tempat tujuan sudah dekat. Untung, kegiatan belajar di sekolah
belum dimulai. Edo pun segera menuju kelas untuk mempersiapkan pelajaran hari itu.
Ketika istirahat, Edo bergegas ke kamar kecil untuk melihat lebih jelas isi tas hitam yang ditemukan di angkutan pedesaaan. Dari dalam tas tersebut,
tampak ada sejumlah uang, KTP, kartu ATM dan identitas pemiliknya. Edo pun tidak mengenal identitas yang ada pada tas tersebut, karena
berdasarkan identitas tersebut, pemiliknya tinggal jauh di Kota Besar. Edo mulai berpikir untuk tidak mengembalikan tas beserta isinya. Maklum, di
dalamnya ada tablet, mainan yang selama ini ia dambakan, juga sejumlah uang dan barang berharga lainnya. Tapi ia pun merasa bahwa tas tersebut
bukan miliknya.
Ketika sedang melihat-lihat isi tas, Joni dan Toni, masuk ke kamar kecil. Edo pun menceritakan kejadian sesungguhnya mengenai tas yang
ia temukan. Bahkan Edo pun bertanya: “Joni dan Toni, saya kebingungan dengan barang-barang ini. Jika seandainya kamu jadi saya, apa yang akan
kamu lakukan terhadap tas dan isinya ini?” sumber : Mardika, SFK
b. Diskusi Renungkanlah
Bentuklah kelompok dan diskusikanlah pertanyaan berikut:
Jika Aku adalah Edo, Maka yang Akan Aku Lakukan adalah…. Beri Alasannya
c. Pleno
Bacakan atau sampaikan hasil diskusi kelompokmu, dan perhatikan pula pendapat atau tanggapan kelompok lain
d. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pleno, lengkapilah kesimpulan di bawah ini
128
Kelas VI SD
Setiap orang memiliki keinginan, keperluan, dan kebutuhan. Oleh karena itulah, manusia berusaha untuk mewujudkannya. Namun, karena
keadaan yang berbeda-beda, tidak semua orang dapat mewujudkannya. Sebagaimana teman-temannya memiliki mainan, Edo pun memiliki
keinginan untuk memilikinya. Tetapi karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan, Edo belum atau tidak dapat mewujudkan keinginannya.
Ada kalanya, orang mendapat kesempatan yang tidak wajar, untuk dapat mewujudkan keinginannya, misalnya dengan menemukan sejumlah
uang dan barang berharga. Tetapi, hal itu dipandang bertentangan dengan keputusan hati nurani, karena kesempatan yang tidak wajar tersebut,
mendorong orang untuk menggunakan cara yang tidak baik pula dalam mewujudkan keinginannya.
Hati nurani atau suara hati memberikan pertimbangan untuk membuat suatu keputusan yang tepat. Sebab keinginan, kebutuhan atau cita-cita
yang sangat baik, menjadi tidak baik jika ditempuh dengan cara-cara yang
tidak baik dan tidak wajar.
2. Memahami Hati Nurani Berdasarkan Teks Kitab Suci a.
Membaca Teks Kitab Suci
Bacalah dan simaklah kutipan Kitab Suci berikut ini:
Petrus Menyangkal Yesus Luk 22: 54-62
54
Lalu Yesus ditangkap dan dibawa dari tempat itu. Ia digiring ke rumah Imam Besar. Dan Petrus mengikut dari jauh.
55
Di tengah-tengah halaman rumah itu orang memasang api dan mereka duduk mengelilinginya. Petrus
juga duduk di tengah-tengah mereka.
56
Seorang hamba perempuan melihat dia duduk dekat api; ia mengamat-amatinya, lalu berkata: “Juga orang ini
bersama-sama dengan Dia.”
57
Tetapi Petrus menyangkal, katanya: “Bukan, aku tidak kenal Dia”
58
Tidak berapa lama kemudian seorang lain melihat dia lalu berkata: “Engkau juga seorang dari mereka” Tetapi Petrus berkata: “Bukan, aku