Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan

31 Gambar 5 menunjukkan bahwa penyebab langsung dan tak langsung deforestasi di Indonesia lebih banyak disebabkan lemahnya kelembagaan dan penegakan berbagai peraturan. Pada sisi lain faktor ekonomi berupa rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat dan adanya upaya untuk memanfaatkan sumberdaya hutan seperti kayu sebagai sumber pendapatan daerah. Kondisi sosial, politik dan ekonomi seperti ini sering mendorong konversi hutan dan pembalakan liar yang dapat dilakukan oleh berbagai pihak mulai dari pemerintah, perkebunan skala besar dan petani skala kecil.

2.4. Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan

Perluasan ruang lingkup analisis ekonomi pembangunan yang dipelopori oleh Lewis tahun 1957 dalam buku “The Theory of Economics Growth” merupakan upaya untuk mengidentifikasi faktor-faktor ekonomi maupun non- ekonomi penting yang harus ada untuk mempercepat pembangunan suatu negara berkembang. Pembangunan ekonomi menurut Sukirno 1985, didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang. Menurut Pearce dan Warford 1993, pembangunan ekonomi mengindikasian suatu perubahan yang mengarah pada perbaikan atau kemajuan yang lebih bersifat normatif, sehingga pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai suatu keberhasilan untuk mencapai tujuan sosial dan karena mengalami perubahan sepanjang waktu maka pembangunan ekonomi menunjukkan suatu proses. Berdasarkan pada definisi tersebut pembangunan ekonomi mengandung tiga unsur penting yaitu suatu proses perubahan secara 32 terus menerus, usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita, dan dilakukan dalam jangka panjang Soekirno, 1985. Pembangunan ekonomi memiliki konsep lebih luas dari pertumbuhan ekonomi, sehingga terdapat perbedaan antara pembangunan ekonomi berkelanjutan sustainable economic development dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sustainable economic growth. Pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai peningkatan dari waktu ke waktu level GDP perkapita atau peningkatan level konsumsi riil perkapita Pearce dan Warford, 1993. Perbedaan standar hidup yang besar berimplikasi terhadap kesejahteraan manusia, dimana perbedaan pendapatan riil menyebabkan terjadinya variasi besar dalam hal kesejahteraan manusia seperti tingkat kematian dan harapan hidup Romer, 1996. Menurut Munasinghe 1993, pembangunan berkelanjutan harus memenuhi persyaratan yaitu memiliki tiga tujuan yang proporsinya harus disepakati melalui public decision making, yaitu economic objective, social objective, dan ecological objective dan sesuai dengan perkembangan ekonomi masyarakat. Secara harfiah, pembangunan berkelanjutan mengacu pada upaya memelihara kegiatan pembangunan secara terus menerus. Pembangunan dapat dikatakan sebagai vektor dari tujuan sosial suatu masyarakat dan merupakan atribut dari apa yang ingin dicapai atau dimaksimalkan oleh masyarakat Sanim, 2001. Pada negara berkembang seperti Indonesia, pembangunan yang berorientasi untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi growth oriented sering berdampak negatif pada lingkungan. Hubungan antara kondisi lingkungan dengan perekonomian makro nasional secara ringkas disajikan pada Gambar 6. 33 Masalah pembangunan pertanian dalam konteks pandangan histroris tidak lebih dari suatu transformasi sektor pertanian statik menjadi sektor modern yang dinamik, dan merupakan suatu akselerasi pertumbuhan output dan produktivitas Hayami dan Rutton, 1985. Pada negara berkembang pembangunan pertanian merupakan hal penting terutama berkaitan dengan output, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi. Pada kurun waktu tahun 1950an dan 1990an, terjadi industrialisasi guna mempercepat pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara dan hal ini menjadi awal diskriminasi terhadap pembangunan pertanian Than, 1998 dalam Berger, 2003. Pandangan pramodern, bahwa bagi masyarakat praindustri pertumbuhan output 1 pertahun masih layak, tetapi akibat kemajuan teknologi maka potensial untuk meningkatkan pertumbuhan menjadi 1.5-2.5 pertahun. Pandangan ini berubah pada pertengahan abad 20an bahwa potensi pertumbuhan SISTEM EKONOMI Deplesi Kongesti NATURAL RESOURCES AMENITY AND LIFE SUPPORTING SYSTEM PRODUKSI KONSUMSI KAPASITAS TAMPUNG LINGKUNGAN KERUSAKAN LAHAN LOKASI MAKANAN Degradasi Degradasi Ambient Polusi Ambient Polusi Sumber: Shin 1994 dalam Sanim 2001 Gambar 6. Hubungan Antara Perekonomian dan Kondisi Lingkungan 34 output pertanian 4 dapat dipertahankan pada beberapa negara berkembang seperti Mexico, Brazil, Taiwan dan Israel Hayami dan Ruttan, 1985. Interaksi antara aktivitas ekonomi dan dampak ekologi menurut Wong dan Janaki 2003 dikembangkan dalam suatu kerangka model sumberdaya pertanian masa depan the Future Agricultural Resources ModelFARM. Kerangka FARM secara ringkas disajikan pada Gambar 7. IKLIM Temperatur dan Curah Hujan Panjang Musim Aliran Run-off Distribusi Lahan Supply Air Kemungkinan Produksi Tenaga Kerja Skill dan Non-Skill, Kapital dan SDA Teknologi Kepemilikan Faktor Domestik Sumber Pendapatan Rumah Tangga Tabungan Publik Populasi Penduduk Respon Supply PerdaganganInvestasi Dunia - Daerah 1 - ………… - Daerah n Harga dan Kuantitas Keseimbangan Permintaan Konsumen Investasi Preferensi Konsumen Sumber: Darwin et al. 1996 dalam Wong dan Janaki 2003 Gambar 7. Kerangka the Future Agricultural Resources Model KERANGKA LINGKUNGAN KERANGKA EKONOMI 35

2.5. Penduduk dan Tenaga Kerja