23.52 22.64 -0.44 28.07 27.59 -0.24 23.38 22.57 -0.42 PERKEMBANGAN KAWASAN DAN TAMAN NASIONAL

VII. RAMALAN DAMPAK KEBIJAKAN ALOKASI PENGELUARAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP DEFORESTASI KAWASAN DAN DEGRADASI TNKS TAHUN 2007 - 2010

7.1. Ramalan Alokasi Pengeluaran Pemerintah Daerah

Alokasi pengeluaran pembangunan cenderung mengalami penurunan dan sebaliknya alokasi pengeluaran rutin meningkat. Variasi alokasi pengeluaran antar sektor dalam pembangunan meskipun menurun tetapi tidak mengalami perubahan dari tahun ketahun seperti disajikan pada Tabel 51. Tabel 51. Ramalan Perkembangan Alokasi Pengeluaran Pembangunan Pada Periode Tahun 2004 – 2010 No Sektor Pengeluaran Pembangunan Alokasi Perubahantahun 2004 2007 2010 2004 - 2007 2007 - 2010 Bengkulu 1 Transportasi 5.36 4.49 3.83 -0.29 -0.22 2 Pembangunan Wilayah 3.12 3.01 2.98 -0.04 -0.01 3 Sumberdaya Manusia 2.35 2.17 2.03 -0.06 -0.04 4 Lain-lain 14.02 13.86 13.80 -0.05 -0.02 Pengeluaran pembangunan

24.84 23.52 22.64 -0.44

-0.29 Pengeluaran rutin 75.16 76.48 77.36

0.44 0.29

Jambi 1 Transportasi 8.41 8.48 8.66 0.02 0.06 2 Pembangunan Wilayah 2.96 2.62 2.32 -0.11 -0.10 3 Sumberdaya Manusia 3.39 3.36 3.35 -0.01 0.00 4 Lain-lain 14.03 13.62 13.27 -0.14 -0.12 Pengeluaran pembangunan

28.80 28.07 27.59 -0.24

-0.16 Pengeluaran rutin 71.20 71.93 72.41

0.24 0.16

Sumbar 1 Transportasi 7.62 6.99 6.55 -0.21 -0.15 2 Pembangunan Wilayah 3.39 3.19 3.06 -0.07 -0.04 3 Sumberdaya Manusia 2.83 2.68 2.57 -0.05 -0.03 4 Lain-lain 10.80 10.54 10.38 -0.09 -0.05 Pengeluaran pembangunan

24.64 23.38 22.57 -0.42

-0.27 Pengeluaran rutin 75.36 76.62 77.43

0.42 0.27

195 Penurunan alokasi pengeluaran pembangunan terbesar terjadi pada kawasan Bengkulu dan Sumbar terutama didorong oleh penurunan alokasi pengeluaran pembangunan sektor transportasi. Pada sisi lain meskipun alokasi pengeluaran pembangunan pada kawasan Jambi juga mengalami penurunan tetapi alokasi pengeluaran sektor transportasi tetap mengalami peningkatan. Penurunan alokasi pengeluran pembangunan pada kawasan ini terutama disebabkan oleh menurunnya alokasi sektor sumberdaya manusia tetapi secara rata-rata tetap lebih besar dibanding sektor pengeluaran pembangunan lainnya. Perbedaan alokasi pengeluaran pemerintah daerah antar kawasan mengindikasikan adanya perbedaan pola alokasi anggaran, sehingga berdampak berbeda terhadap perkembangan kawasan. Menggunakan tahun dasar periode desentralisasi 2001 – 2003, maka perkembangan masing-masing aspek tanpa adanya perubahan dalam alokasi pengeluaran pemerintah daerah disajikan pada Tabel 52. Perubahan paradigma dalam alokasi pengeluaran pemerintah selama desentralisasi fiskal dibutuhkan dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, karena tanpa adanya perubahan dalam alokasi akan menghambat terjadinya transformasi struktural dalam perekonomian. Hal ini terlihat dengan semakin meningkatnya ketergantungan ekonomi terhadap sektor pertanian baik pada pasar output maupun pasar tenaga kerja. Pertumbuhan ekonomi tidak akan sustainable dan kenaikan pertumbuhan hanya terjadi pada tahun-tahun awal dan selanjutnya akan mengalami penurunan. Dampak dari kondisi ini adalah akan menyebabkan terjadinya semakin melemahnya laju peningkatan output perkapita yang mengindikasikan semakin rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat. 196 Tabel 52. Ramalan Perkembangan Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Tanpa Perubahan Kebijakan Periode Tahun 2004 – 2010 No Variabel 2004-2006 2007-2010 Bengkulu Jambi Sumbar Bengkulu Jambi Sumbar Ekonomi 1 Pangsa PDB Pertanian 0.22 0.65 0.76 2.27 2.65 3.03 2 Pertumbuhan output

1.15 0.48 -0.17 0.93