52 Selain data yang diperoleh melalui hasil pengamatan dan pengukuran
langsung di laut selama kegiatan penangkapan ikan dilakukan, juga dikumpulkan sejumlah data dari nelayan yang menjadi responden menggunakan daftar
pertanyaan kuesioner Lampiran 3, untuk menggali sebanyak mungkin informasi penting berkaitan dengan kegiatan perikanan ikan dan telur ikan terbang yang
dilakukan selama ini oleh nelayan setempat.
3.5.4 Data sekunder dan data penunjang lainnya
Data sekunder dan data penunjang lainnya untuk melengkapi sej umlah data penelitian yang diperlukan, yaitu : data jumlah dan nilai produksi ikan dan telur ikan
terbang, data jumlah kapal dan alat penangkapan, serta data jumlah nelayan dan rumahtangga perikanan ikan terbang selama 10 sepuluh tahun 1994 -2003,
diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan DKP setempat. Data klimatologi berupa kecepatan dan arah angin serta curah hujan diperoleh dari Badan
Meteorologi dan Geofisika BMG. Sementara data pembanding lainnya, diperoleh dari hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan di pusat-pusat riset dan
lembaga penelitian.
3.6 Teknik Pengolahan dan Metode Analisis Data 3.6.1 Pengolahan dan analisis data oseanografi
Pengolahan dan analisis data oseanografi yaitu suhu, salinitas, kecepatan dan arah arus serta kandungan nutrien dan oksigen terlarut, dipisahkan menurut
periode musim. Data ditabulasi dalam satu file data ke dalam bentuk tabel data menggunakan software Microsoft Excel. Data tersebut selanjutnya dipetakan
menggunakan program surfer v. 7,0 untuk melihat sebaran mendatar dan sebaran melintangnya, dan ditampilkan dalam bentuk peta 3 tiga dimensi yang
ditumpangtindihkan dengan peta dasar, menurut koordinat daerah dan lokasi penangkapan pada masing-masing musim. Selain itu juga ditampilkan dalam
bentuk tabel dan gambar untuk setiap kelompok data.
Untuk mengetahui adanya pengaruh variasi musim terhadap parameter oseanografi di perairan Selat Makassar, dilakukan analisis parameter oseanografi
berdasarkan musim. Variasi musiman parameter oseanografi secara umum, ditunjukkan oleh nilai rata-rata parameter oseanografi dari semua stasiun
53
∑∑ ∑
∑
= =
= −
− −
− −
=
1 1
1 2
1 2
1 1
i ni
j k
i i
i ij
k i
p i
i hit
n Y
Y k
k Y Y
n F
pengamatan pada musim yang sama. Untuk mengetahui perbedaan rata-rata setiap parameter oseanografi berdasarkan musim, dilakukan uji statistik dengan
analisis keragaman Anova yang digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan pada setiap musim Zar, 1984. Data disajikan dalam bentuk tabulasi nilai rata-rata
setiap parameter menurut musim, seperti disajikan pada Tabel 9. Tabel 9
Nilai rata-rata parameter oseanografi yang diuji perbedaannya dengan analisis keragaman Anova
Variasi Musim Parameter
Oseanografi PMBT
MT PMTB
Stasiun Y
11
Y
12
Y
1n
Y
21
Y
22
Y
2n
Y
31
Y
32
Y
3n
Jumlah J
1
J
2
J
3
Rata-Rata Y
1
= J
1
n
1
Y
2
= J
2
n
2
Y
3
= J
3
n
3
.................................. .......................... 6
Y
p
= rata-rata nilai parameter oseanografi suhu, salinitas, kecepatan arus kandungan fosfat, nitrat, silikat, dan oksigen terlarut;
Y
i
= jn
i
= rata-rata nilai parameter oseanografi pada musim ke-i; Y
ij
= nilai parameter oseanografi pada musim ke-i dan stasiun j; k
= banyaknya perlakuan yang diuji musim ; dan n
i
= ukuran sampel dari populasi ke-i. Jika nilai F
hit
F
tabel
0,95 k-1, Ó n
i
-1 maka nilai rata-rata parameter oseanografi antar musim berbeda nyata p0,05 atau jika F
hit
F
tabel
0,99 k-1, Ó n
i
-1, maka rata-rata nilai parameter oseanografi antar musim berbeda sangat nyata p0,01. Uji statistik ini, menggunakan aplikasi software SPSS v. 11,5.
3.6.2 Pengolahan dan analisis data hasil tangkapan