79
rata-rata ukuran panjang ikan terbesar 21,23 cm pada periode PMTB dan rata-rata berat ikan terbesar 62,33 g pada MT.
Secara keseluruhan rata-rata ukuran panjang berat ikan yang diperoleh selama pengamatan berlangsung selama tiga periode musim dari keempat daerah
penangkapan ikan DPI, diperoleh rata-rata panjang ikan terbesar 19,67 cm yaitu pada periode PMTB sebagai akhir periode penangkapan ikan dan rata-rata berat
ikan terbesar 62,33 g diperoleh pada MT yang diketahui sebagai periode pemijahan dan peneluran ikan terbang.
4 Panjang berat ikan menurut wilayah perairan
Panjang berat ikan yang diperoleh selama pengamatan berlangsung menurut
wilayah perairan, disajikan pada Tabel 19. Tabel 19
Panjang berat ikan menurut wilayah perairan Panjang Berat Ikan
Wilayah Perairan Bagian
Panjang cm Berat g
Utara 17,89
54,69 Selatan
18,33 54,84
Sumber
: Hasil Pengamatan Lapang, 2004 Ukuran panjang berat ikan yang diperoleh selama pengamatan berlangsung
dari wilayah penangkapan ikan di bagian utara dan bagian selatan, menunjukkan bahwa rata-rata ukuran panjang maupun berat ikan adalah lebih besar di bagian
selatan dibandingkan dengan di bagian utara Selat Makassar. Hal itu menunjukkan bahwa secara spasial terjadi perbedaan ukuran ikan yang diamati, yakni makin ke
selatan ukuran ikan makin panjang.
4.4.2 Jenis kelamin ikan
Komposisi jenis kelamin ikan selama tiga periode musim dari empat daerah penangkapan ikan DPI secara keseluruhan selama pengamatan berlangsung,
disajikan pada Lampiran 12, 16, 20, dan 24.
80
1 Jenis kelamin ikan menurut DPI
Komposisi jenis kelamin ikan menurut daerah penangkapan ikan DPI
selama pengamatan berlangsung, disajikan pada Tabel 20. Tabel 20
Persentase jenis kelamin ikan menurut DPI Jenis Kelamin
Daerah Penangkapan Ikan
DPI Jantan
Betina I
50,83 49,17
II 53,33
46,67 III
35,97 64,03
IV 27,55
72,45
Sumber
: Hasil Pengamatan Lapang, 2004 Persentase jenis kelamin ikan yang diperoleh dari keempat daerah
penangkapan ikan DPI selama pengamatan berlangsung, menunjukkan bahwa persentase terbesar 53,33 ikan berjenis kelamin jantan diperoleh dari DPI II dan
persentase terkecil 27,55 diperoleh dari DPI IV. Sebaliknya persentase terbesar 72,45 ikan berjenis kelamin betina diperoleh dari DPI IV dan persentase terkecil
46,67 diperoleh dari DPI II. 3 Jenis kelamin ikan menurut periode musim
Komposisi jenis kelamin ikan menurut periode musim selama pengamatan
berlangsung, disajikan pada Tabel 21. Persentase jenis kelamin ikan yang diperoleh selama tiga periode musim dari keempat daerah penangkapan ikan, didapatkan
persentase terbesar 40,75 ikan berjenis kelamin jantan pada periode PMTB dan persentase terkecil 31,62 didapatkan pada periode MT. Sebaliknya persentase
terbesar 68,38 ikan berjenis kelamin betina didapatkan pada periode MT dan persentase terkecil 59,25 didapatkan pada periode PMTB.
81
Tabel 21
Persentase jenis kelamin ikan menurut periode musim Periode Musim
Jenis Kelamin Jumlah
Jantan 37,19
PMBT Betina
62,81 Jantan
31,62 MT
Betina 68,38
Jantan 40,75
PMTB Betina
59,25
Sumber
: Hasil Pengamatan Lapang, 2004
3 Jenis kelamin ikan menurut periode musim dan DPI
Komposisi jenis kelamin ikan menurut periode musim dan daerah
penangkapan ikan selama pengamatan berlangsung, disajikan pada Tabel 22. Persentase jenis kelamin ikan yang diperoleh dari keempat daerah penangkapan
ikan DPI selama pengamatan berlangsung menunjukkan bahwa di DPI I persentase terbesar 55,40 ikan berjenis kelamin jantan diperoleh pada periode
PMTB dan persentase terkecil 47,92 diperoleh pada MT. Persentase terbesar 52,08 ikan berjenis kelamin betina diperoleh pada periode MT dan persentase
terkecil 44,60 diperoleh pada PMTB. Dari DPI II persentase terbesar 57,19 ikan berjenis kelamin jantan diperoleh pada periode PMBT dan persentase
terkecil 49,06 diperoleh pada PMTB. Persentase terbesar 50,94 ikan berjenis kelamin betina diperoleh pada periode PMTB dan persentase terkecil 42,81
diperoleh pada PMBT. Dari DPI III persentase terbesar 38,00 ikan berjenis kelamin jantan diperoleh pada periode MT dan persentase terkecil 32,98
diperoleh pada PMBT. Persentase terbesar 67,02 ikan berjenis kelamin betina diperoleh pada periode PMBT dan persentase terkecil 62,00 diperoleh pada MT.
Dari DPI IV persentase terbesar 32,47 ikan berjenis kelamin jantan diperoleh pada periode PMTB dan persentase terkecil 21,43 diperoleh pada MT.
Persentase terbesar 78,57 ikan berjenis kelamin betina diperoleh pada periode MT dan persentase terkecil 67,53 diperoleh pada PMTB.
82
Tabel 22
Persentase jenis kelamin ikan menurut musim dan DPI Periode Musim
Daerah Penangkapan Ikan
DPI Jenis Kelamin
PMBT MT
PMTB Jantan
49,17 47,92
55,40 I
Betina 50,83
52,08 44,60
Jantan 57,19
53,75 49,06
II Betina
42,81 46,25
50,94 Jantan
32,98 38,00
36,94 III
Betina 67,02
62,00 63,06
Jantan 28,75
21,43 32,47
IV Betina
71,25 78,57
67,53
Sumber
: Hasil Pengamatan Lapang, 2004 Rasio persentase jenis kelamin ikan pada stiap periode musim dari keempat
daerah penangkapan ikan DPI, yakni pada periode PMBT persentase terbesar 57,19 ikan berjenis kelamin jantan adalah dari DPI IV dan persentase terkecil
28,75 diperoleh pada DPI II. Persentase terbesar 71,25 ikan berjenis kelamin betina adalah dari DPI IV dan persentase terkecil 42,81 diperoleh dari
DPI II. Pada periode MT, persentase terbesar 53,75 ikan berjenis kelamin jantan adalah dari DPI II dan persentase terkecil 21,43 diperoleh pada DPI II.
Persentase terbesar 78,57 ikan berjenis kelamin betina adalah dari DPI IV dan persentase terkecil 46,25 diperoleh dari DPI II. Pada periode PMTB, persentase
terbesar 55,40 ikan berjenis kelamin jantan adalah dari DPI I dan persentase
terkecil 32,47 diperoleh pada DPI IV. Persentase terbesar 67,53 ikan berjenis kelamin betina adalah dari DPI IV dan persentase terkecil 44,60
diperoleh dari DPI I.
4 Jenis kelamin ikan menurut wilayah perairan
Komposisi jenis kelamin ikan yang tertangkap menurut wilayah perairan
selama pengamatan berlangsung, disajikan pada Tabel 23. Persentase jenis kelamin ikan yang diperoleh selama pengamatan berlangsung menurut wilayah
perairan yang menjadi daerah penangkapan ikan, menunjukkan bahwa persentase terbesar 52,26 ikan berjenis kelamin jantan diperoleh di bagian utara dan
persentase terbesar 71,19 ikan berjenis kelamin betina diperoleh di bagian
83
selatan Selat Makassar. Ikan terbang berjenis kelamin jantan dan betina yang diperoleh dengan rasio yang seimbang antara ikan berjenis kelamin jantan dan ikan
berjenis kelamin betina terjadi di bagian utara. Sebaliknya rasio ikan berjenis kelamin jantan dan ikan berjenis kelamin betina di bagian selatan menunjukkan
perbedaan yang sangat mencolok. Tabel 23
Persentase jenis kelamin ikan terbang menurut wilayah perairan Wilayah Perairan
Bagian Jenis Kelamin
Persentase Jantan
52,26 Utara
Betina 47,74
Jantan 28,81
Selatan Betina
71,19
Sumber
: Hasil Pengamatan Lapang, 2004.
4.4.3 Tingkat Kematangan Gonad TKG Ikan