99
4.5.2 Salinitas Permukaan Laut
Salinitas permukaan laut yang diperoleh selama tiga periode musim pengamatan berlangsung dari keempat daerah penangkapan ikan DPI, disajikan
pada Tabel 29.
Tabel 29 Salinitas permukaan laut pada daerah pengamatan
Salinitas ‰ Daerah
Penangkapan Ikan DPI
Trip Penangkapan
PMBT MT
PMTB 1
32,85 33,30
33,40 2
32,45 33,50
33,50 I
3 32,55
33,75 33,55
1 32,20
33,55 33,40
2 32,35
33,65 33,35
II 3
32,50 33,40
33,55 1
32,70 33,65
33,05 2
32,55 33,25
33,15 III
3 32,55
33,45 33,00
1 32,55
33,80 33,10
2 32,60
34,05 33,25
IV 3
32,65 34,10
33,40
Sumber
: Hasil Pengamatan Lapang, 2004
Data pada Tabel 29 menunjukkan bahwa salinitas permukaan laut selama
pengamatan berlangsung pada empat DPI, didapatkan salinitas perairan pada DPI I tertinggi 33,75‰ pada trip penangkapan ikan 3 periode MT, dan salinitas perairan
terendah 32,45‰ pad a trip penangkapan ikan 2 periode PMBT. Salinitas perairan di DPI 2 didapatkan tertinggi 33,65‰ pada trip penangkapan ikan 2 periode MT,
dan salinitas perairan terendah 32,20‰ diperoleh pada trip penangkapan ikan 1 periode PMBT. Di DPI III salinitas perairan tertinggi 33,65‰ terjadi pada trip
penangkapan ikan 1 periode MT dan sebaliknya salinitas perairan terendah 33,00‰ diperoleh pada trip penangkapan ikan 3 periode PMTB. Salinitas perairan
yang diperoleh di DPI IV tertinggi 34,10‰ pada trip penangkapan ikan 3 periode MT dan sebaliknya terendah 32,55‰ diperoleh pada trip penangkapan ikan 1
periode PMBT.
100
Secara keseluruhan dari keempat DPI, diperoleh salinitas permukaan laut tertinggi 34,10‰ terjadi pada trip penangkapan ikan 3 di DPI IV pada periode MT,
dan salinitas permukaan laut terendah 32,20‰ diperoleh pada trip penangkapan ikan 1 di DPI II pada periode PMBT.
Selama tiga periode musim pengamatan, rata-rata salinitas permukaan laut diperoleh tertinggi 33,62‰ selama periode MT dan sebaliknya terendah 32,54‰
pada periode PMBT. Secara spasial rata-rata salinitas permukaan laut diperoleh lebih tinggi di wilayah perairan bagian selatan dibandingkan dengan salinitas
permukaan laut di wilayah perairan bagian utara. Pada setiap periode musim, diperoleh rata-rata salinitas permukaan laut di bagian selatan lebih tinggi
dibandingkan dengan salinitas permukaan laut di bagian utara, kecuali pada periode
PMTB diperoleh salinitas permukaan laut lebih tinggi di bagian utara dibandingkan dengan di bagian selatan.
Sebaran mendatar salinitas permukaan laut dari hasil pengukuran lapang diperoleh bahwa, kisaran salinitas terendah didapatkan pada periode PMBT yakni
berkisar antara 31, 03 – 33,27‰, kemudian nilai salinitas meningkat memasuki periode MT dengan kisaran antara 33, 69 – 33,86‰. Memasuki awal periode
PMTB, salinitas menurun kembali bahkan nilai salinitas terendah didapatkan pada musim tersebut yakni 30, 01‰ Gambar 28. Nilai salinitas tertinggi berdasarkan
stasiun pengamatan didapatkan pada stasiun 7 yakni sebesar 34,20‰, tetapi nilai salinitas tersebut tidak merata pada semua bagian perairan yang diamati.
Berdasarkan hasil uji rata-rata nilai salinitas perairan menunjukkan adanya
perbedaan secara nyata menurut periode musim Lampiran 28. Perbedaan salinitas perairan secara mencolok terjadi pada periode PMTB. Nilai rata-rata
salinitas perairan tertinggi ditemukan pada periode MT dan nilai rata-rata terendah terjadi pada periode PMBT. Nilai salinitas perairan terendah yakni 30,01‰
ditemukan terjadi pada PMTB serta nilai salinitas perairan tertinggi yakni 34,20‰
juga pada periode musim yang sama. Nilai salinitas permukaan laut di Selat Makassar yang tinggi pada periode MT
sampai pada periode PMTB, diduga karena adanya massa air yang bersalinitas tinggi masuk dari Laut Flores dan laut Banda ke perairan Selat Makassar bagian
selatan sampai pada awal periode musim tersebut. Selain karena hal itu kemungkinan juga disebabkan karena pada saat tersebut, terdapat sejumlah massa
air yang terangkat dari bawah akibat proses upwelling yang berlangsung selama MT. Sebaran mendatar salinitas permukaan laut, menunjukkan bahwa fenomena
101
116 .00
116 .50
117 .00
117 .50
118 .00
118 .50
119 .00
119 .50
120 .00
Bujur Timur -7.00
-6.50 -6.00
-5.50 -5.00
-4.50 -4.00
-3.50 -3.00
Li nt
ang S
el at
an
32.50 32.75
33.00 33.25
33.50 33.75
34.00
S U L A W E S I K A L
116 .00
116 .50
117 .00
117 .50
118 .00
118 .50
119 .00
119 .50
120 .00
Bujur Timur -7.00
-6.50 -6.00
-5.50 -5.00
-4.50 -4.00
-3.50 -3.00
Li nt
ang S
el at
an
32.50 32.75
33.00 33.25
33.50 33.75
34.00
K A L S U L A W E S I
116 .00
116 .50
117 .00
117 .50
118 .00
118 .50
119 .00
119 .50
120 .00
Bujur Timur -7.00
-6.50 -6.00
-5.50 -5.00
-4.50 -4.00
-3.50 -3.00
Li nt
ang S
el at
an
32.50 32.75
33.00 33.25
33.50 33.75
34.00
K A L S U L A W E S I
A
B
C
Gambar 28
Sebaran mendatar salinitas permukaan laut Selat Makassar : A PMBT, B MT, dan C PMTB.
102
A
B
C
Gambar 29
Sebaran melintang salinitas permukaan laut Selat Makassar : A PMBT, B MT, dan C PMTB.
1 2
3 4
5
Stasiun
-200 -175
-150 -125
-100 -75
-50 -25
K eda
la m
an m
2 4
6 8
10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 Stasiun
-200 -175
-150 -125
-100 -75
-50 -25
K eda
la m
an m
33 35
37 39 41 43
45 47 49
51 53 55
57
Stasiun
-200 -175
-150 -125
-100 -75
-50 -25
K e
d al
am a
n m
103
upwelling yang diduga terjadi pada periode MT, menyebabkan banyaknya massa air
yang bersalinitas tinggi dari kolom air bagian bawah naik ke atas bahkan sampai pada lapisan permukaan. Selain karena adanya fenomena upwelling tersebut, juga
diduga disebabkan karena tingginya intensitas penyinaran matahari dan sebaliknya dengan curah hujan yang rendah.
Sebaran melintang salinitas di perairan Selat Makassar menunjukkan bahwa pada periode MT, kolom air lapisan permukaan memiliki homogen layer yang relatif
lebih tipis dibandingkan dengan pada periode PMBT dan PMTB Gambar 29. Hal tersebut diduga disebabkan karena adanya proses pencampuran massa air yang
relatif lebih baik akibat adanya pengangkatan massa air yang bersalinitas lebih tinggi dari kolom air yang lebih dalam. Lapisan air pada kedalaman 20 – 30 m selama
periode MT terlihat terjadi penurunan dari 34,19‰ pada lapisan permukaan menjadi 32,31‰ pada lapisan air di bawahnya, kemudian meningkat kembali menjadi
34,40‰ pada lapisan air berikutnya. Dengan demikian nampak terjadi dengan jelas adanya stratifikasi nilai salinitas perairan pada setiap kolom air selama periode MT.
4.5.3 Arus Permukaan Laut