59
5 10
15 20
25 30
35 40
1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003
Tahun
Nilai Produksi Milyar RP IT
TIT
menjalankan fungsinya sebagai pemberi modal tepat waktu tanpa disertai persyaratan yang rumit.
Nilai produksi telur ikan terbang cukup besar, walau masih berada di bawah beberapa jenis komoditi perikanan ekonomis penting lainnya, seperti : tuna,
cakalang, dan udang. Produksi telur ikan terbang dengan nilai yang tinggi ini, memberikan peranan yang cukup penting bagi ekonomi masyarakat nelayan
setempat, khususnya masyarakat nelayan patorani di Kabupaten Takalar. Perkembangan nilai produksi ikan dan telur ikan terbang selama sepuluh tahun
terakhir, ditunjukkan pada Gambar 14.
Sumber :
DKP Propinsi Sulawesi Selatan, 1994 - 2003
Gambar 14
Nilai produksi tahunan ikan dan telur ikan terbang di Sulawesi Selatan.
4.1.2 Produksi ikan dan telur ikan terbang menurut kabupaten
Produksi ikan dan telur ikan terbang di Sulawesi Selatan, secara keseluruhan diperoleh dari beberapa kabupaten yang berada di sepanjang pesisir pantai barat
Sulawesi Selatan yang melakukan kegiatan penangkapan ikan di perairan Selat Makassar, serta kabupaten yang berada di sepanjang pesisir pantai timur Sulawesi
Selatan yang melakukan kegiatan penangkapan di perairan Teluk Bone dan Laut Flores. Kabupaten Takalar, Barru, Pinrang, dan Majene, merupakan kabupaten
penghasil ikan terbang terbesar di daerah ini, yang berada di sepanjang pesisir pantai barat Sulawesi Selatan Selat Makassar. Selama periode 10 tahun antara
tahun 1994 sampai dengan tahun 2003, Kabupaten Takalar merupakan penghasil
60 43.64
25.94
0.19 7.41
TKLR BARRU
PNRG MAJENE
terbesar baik ikan maupun telur ikan terbang diantara semua kabupaten lainnya, kemudian disusul oleh Kabupaten Majene, Pinrang dan Barru. Di Kabupaten
Takalar produksi ikan terbang tertinggi dicapai pada tahun 2000, Kabupaten Barru tahun 2002, Kabupaten Pinrang tahun 1998, dan Kabupaten Majene dicapai pada
tahun 1998.
Dari empat kabupaten yang digunakan sebagai tempat pengambilan data lapang, yakni Kabupaten Takalar, Barru, Pinrang, dan Majene, kontribusi produksi
ikan terbang yang disumbangkan terhadap total produksi ikan terbang di Sulawesi Selatan pada tahun 2003, adalah sebesar 77,18 , yakni masing-masing Kabupaten
Takalar sebesar 43,64 , Kabupaten Barru sebesar 0,19 , Kabupaten Pinrang sebesar 7,41 , dan Kabupaten Majene sebesar 25,94 Gambar 15.
.
Sumber :
DKP Propinsi Sulawesi Selatan, 1994 - 2003
Gambar 15
Produksi ikan terbang dari empat kabupaten di Sulawesi Selatan. Produksi telur ikan terbang selama kurun waktu sepuluh tahun 1994 – 2003,
dihasilkan di Kabupaten Takalar yang merupakan penghasil utama telur ikan terbang di daerah ini. Sampai sekarang kegiatan penangkapan telur ikan terbang di daerah
itu masih terus berlangsung, dengan memanfaatkan daerah penangkapan yang semakin jauh. Produksi telur ikan terbang terbesar diperoleh pada tahun 2000 yakni
sebesar 946,9 ton, kemudian mengalami penurunan pada tahun berikutnya hingga tahun 2003 Tabel 10.
61
Tabel 10
Produksi telur ikan terbang di Sulawesi Selatan Tahun
Produksi Ton 1994
102,8 1995
- 1996
89,0 1997
655,2 1998
72,2 1999
934,0 2000
946,9 2001
219,7 2002
275,0 2003
279,8
Sumber :
DKP Propinsi Sulawesi Selatan, 1994 - 2003
4.1.3 Produksi ikan dan telur ikan terbang menurut musim