Pola angin Selat Makassar

126

4.6 Pola angin Selat Makassar

Selat Makasar merupakan perairan yang terletak di antara Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi. Selat ini berbatasan dengan Laut Sulawesi di sebelah utara dan dengan Laut Jawa serta Laut Flores di sebelah selatan. Kondisi oseanografis Selat Makassar, selain dipengaruhi oleh massa air yang ada di dalam selat, juga dipengaruhi oleh dinamika oseanografi di luar selat dan keadaan iklim yang terjadi. Perairan pantai Kalimantan dan perairan pantai Sulawesi yang mengapit Selat Makassar, juga berperan terhadap dinamika massa air dalam selat tersebut Illahude, 1978. Angin utama yang berhembus di perairan Selat Makassar adalah angin muson. Angin ini dalam setahun mengalami pembalikan arah dua kali. Perubahan arah dan pergerakan angin muson, berhubungan erat dengan terjadinya perbedaan tekanan udara di atas Benua Asia dan Australia. Pada bulan Desember-Februari, umumnya angin bertiup dari Benua Asia ke Benua Australia sehingga di atas perairan Selat Makassar angin bertiup dari arah utara ke arah selatan yang disebut dengan angin muson barat, sedangkan pada bulan Juni-Agustus angin bertiup dari Benua Australia ke Benua Asia yang mengakibatkan arah angin di atas perairan Selat Makassar bertiup dari arah tenggara ke arah utara yang dikenal dengan angin muson timur. Pergantian angin muson dari angin muson barat ke angin muson timur, menimbulkan berbagai macam pengaruh terhadap sifat perairan Selat Makasar. Selama angin muson barat bertiup, curah hujan akan meningkat yang berakibat menurunnya nilai salinitas di sekitar wilayah perairan tersebut. Sebaliknya pada angin muson timur, terjadi peningkatan salinitas akibat terjadinya penguapan yang besar, ditambah dengan masuknya massa air yang bersalinitas tinggi dari Samudera Pasifik melalui Laut Sulawesi dan masuk ke perairan Selat Makassar Wyrtki, 1961. Kecepatan dan arah angin yang didapatkan selama dalam pengambilan data oseanografi di perairan Selat Makassar, ditunjukkan pada Gambar 41. Kecepatan angin sesaat pada PMBT di perairan Selat Makassar berkisar antara 0 - 14 knot, pada MT berkisar antara 4 - 12 knot dan pada PMTB berkisar antara 0 - 10 knot. Plot vektor angin sesaat yang menunjukkan arah dan kecepatan angin pada PMBT, menunjukkan bahwa arah angin yang dominan pada saat pengamatan adalah dari arah barat kecuali pada beberapa stasiun angin bergerak dari arah barat daya dan 127 barat laut. Arah angin yang bergerak terus melintasi Selat Makassar dari barat, setelah sampai pada daratan Sulawesi terlihat mengalami pembelokan arah menuju tenggara dan timur laut. Pada periode MT terlihat bahwa arah angin sesaat yang terjadi adalah angin yang bertiup dari arah timur laut, kecuali pada stasiun 4 dimana angin nampaknya berasal dari arah tenggara dengan kecepatan yang cukup tinggi yakni sebesar 12 knot. Plot vektor angin sesaat pada PMTB di perairan Selat Makassar, menunjukkan angin sebagian berasal dari arah tenggara dan sebagian lagi berasal dari arah timur laut. Angin yang berasal dari laut di perairan Selat Makassar, setelah sampai pada daratan Sulawesi kemudian terjadi pembelokan arah menuju baratdaya. Sebagaimana diuraikan sebelumnya bahwa pergerakan angin kecepatan dan arah angin sesaat yang terjadi pada suatu perairan, akan turut menentukan proses dinamika laut setempat. Adanya angin yang bertiup dalam waktu yang relatif lama dan dengan kecepatan tinggi yang menerpa permukaan laut suatu perairan, dapat mengakibatkan terjadinya proses pengadukan massa air dan bahkan dapat juga menimbulkan adanya pengosongan massa air pada lapisan permukaan, sehingga massa air dari lapisan bawah akan bergerak naik mengisi kekosongan massa air pada permukaan laut tersebut yang sering disebut sebagai suatu fenomena upwelling sesaat. 128 A B C Gambar 41 Arah angin sesaat tanda panah dan kecepatannya angka dalam knot di atas permukaan laut Selat Makassar : A PMBT, B MT, dan C PMTB. 1 0 9 1 0 1 4 1 0 2 2 7 1 3 77 2 3 2 1 2 4 4 5 2 1 6 4 115.00 116.00 117.00 118.00 119.00 120.00 Bujur Timur -7.00 -6.00 -5.00 -4.00 -3.00 Li nt ang S el at an KALIMANTAN SULAWESI 4 1 7 9 1 2 2 1 115.00 116.00 117.00 118.00 119.00 120.00 Bujur Timur -7.00 -6.00 -5.00 -4.00 -3.00 Li nt ang S el at an KALIMANTAN SULAWESI 4 4 5 2 6 2 6 7 2 1 2 2 3 2 1 0 1 0 6 2 1 2 6 5 7 7 7 4 3 115.00 116.00 117.00 118.00 119.00 120.00 Bujur Timur -7.00 -6.00 -5.00 -4.00 -3.00 Li nt ang S el at an KALIMANTAN SULAWESI 5 PEMBAHASAN 5.1 Hasil Tangkapan Ikan dan Telur Ikan Terbang

5.1.1 Hasil tangkapan ikan dan telur ikan terbang menurut musim