2. Moral
Moralitas mengandung beberapa pengertian yaitu adat-istiadat, sopan santun, dan perilaku. Dewey mengatakan bahwa moral adalah hal-
hal yang berhubungan dengan nilai-nilai susila, sedangkan Baron, dkk menjelaskan moral adalah hal-hal yang berhubungan dengan larangan dan
tindakan yang membicarakan salah atau benar Budiningsih, 2008: 24. Moral adalah ajaran tentang baik buruknya perilaku. Moral juga
berkaitan dengan akhlak, budi pekerti, ajaran kesusilaan sesuai kaidah norma yang berlaku. Seorang dikatakan bermoral apabila bertingkah laku
sesuai dengan kaidah norma yang ada. Sasaran dari moral adalah keselarasan dari perbuatan manusia
dengan aturan-aturan yang mengenai perbuatan-perbuatan manusia itu Salam, 2000:9.
Milan Rianto dalam Zuriah 2008: 27-31 menjelaskan bahwa ruang lingkup materi moral dikelompokkan menjadi empat yaitu akhlak
moral dalam hubungan terhadap Tuhan, sesama manusia, diri sendiri, dan lingkungan. Pendapat serupa juga disampaikan oleh Daroeso 1986:27
bahwa penilaian moral dari perbuatan manusia meliputi semua aspek penghidupan, dalam hal ini hubungan manusia terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat maupun terhadap alam. Jangkauan sikap dan perilaku budi pekerti antara lain: sikap terhadap
Tuhan, sikap terhadap sesama manusia, sikap terhadap diri sendiri, dan sikap penghargaan terhadap alam Suparno, 2002: 30-35.
9
Pada penelitian ini yang dimaksud moral adalah ajaran tentang baik buruknya perilaku, hal-hal yang berhubungan dengan nilai-nilai susila dan
keselarasan dari perbuatan manusia dengan aturan-aturan. Moral juga diartikan sebagai adanya kesesuaian dengan ukuran baik buruknya sesuatu
tingkah laku atau karakter yang telah diterima oleh masyarakat
3. Remaja Putus Sekolah
Remaja adalah masa transisi, artinya masa peralihan diantara periode anak-anak dan dewasa Wahyu, 1995: 514. Singgih D. dan Y.
Singgih 1983:203 mengungkapkan bahwa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yakni antara 12 sampai 21
tahun. Putus sekolah adalah proses berhentinya siswa secara terpaksa dari
suatu lembaga pendidikan tempat dia belajar. Remaja putus sekolah adalah remaja yang tidak dapat
melanjutkan atau berhenti sekolah sebelum tamat pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang disebabkan oleh berbagai faktor.
Remaja putus sekolah yang dimaksud di sini adalah terlantarnya remaja dari sebuah lembaga pendidikan formal atau remaja yang tidak
dapat melanjutkan atau berhenti sekolah sebelum tamat pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang disebabkan oleh berbagai faktor.
10