Sumber Data Penelitian METODE PENELITIAN

majalah-majalah, serta artikel-artikel yang berhubungan dengan pembinaan moral pada remaja putus sekolah yang berada di Balai Rehabilitasi Sosial ”Wira Adhi Karya” Ungaran. Dari data-data sekunder ini diharapkan dapat menambah wacana dan wawasan yang lebih luas lagi bagi peneliti sehingga hasil penelitian tentang pembinaan moral remaja putus sekolah yang berada di Balai Rehabilitasi Sosial ”Wira Adhi Karya” Ungaran dapat tercapai.

E. Metode Pengumpulan Data

Rachman 1999:71 menyatakan bahwa penelitian di samping menggunakan metode yang tepat, juga perlu memilih teknik dan alat pengumpulan data yang relevan. Metode dan alat pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah: 1. Observasi Menurut Rachman 1999:77 observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pengamatan langsung dan pengamatan tidak langsung. Teknik observasi dalam penelitian ini yaitu dengan mengamati secara langsung pelaksanaan pembinaan moral pada remaja putus sekolah di Balai Rehabilitasi Sosial ”Wira Adhi Karya” Ungaran. Dengan hal tersebut dapat diketahui gambaran tentang pola pembinaan moral pada remaja putus sekolah di Balai Rehabilitasi Sosial ”Wira Adhi Karya” Ungaran. 61 Hasil observasi kemudian dapat diambil kesimpulan atas apa yang telah diamati dan dapat digunakan sebagai pembanding antara hasil wawancara yang dilakukan dengan hasil pengamatan apakah ada kesesuaian atau tidak 2. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2007:186. Pewawancara mengajukan pertanyaan dan nara sumber menjawab pertanyaan dari pewawancara. Arikunto 2010:270, secara garis besar mendefinisikan pedoman wawancara ada dua yaitu, sebagai berikut: a. Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Kreativitas pewawancara sangat diperlukan bahkan hasil wawancara dengan jenis ini lebih banyak tergantung dari pewawancara. Pewawancaralah sebagai pengemudi jawaban responden. b. Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list atau pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan- pertanyaan yang diajukan. Dalam penelitian ini pedoman wawancara yang digunakan adalah pedoman wawancara terstruktur. Sebelum melakukan wawancara peneliti 62 telah mempersiapkan instrumen yang berisi pertanyaan-pertanyaan terkait pembinaan moral remaja putus sekolah yang berada di Balai Rehabilitasi Sosial ”Wira Adhi Karya” Ungaran. Untuk memperoleh data mengenai pembinaan moral pada remaja putus sekolah dan permasalahan yang menyebabkan remaja mengalami putus sekolah di Balai Rehabilitasi Sosial ”Wira Adhi Karya” Ungaran, maka pewawancara akan melakukan wawancara dengan petugas-petugas yang bertanggungjawab dan pekerja sosial di Balai Rehabilitasi Sosial ”Wira Adhi Karya” Ungaran tentang pembinaan moral remaja putus sekolah sebagai informannya dan para penerima manfaat di Balai Rehabilitasi Sosial ”Wira Adhi Karya” Ungaran sebagai respondennya. 3. Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data melalui peninggalan tertulis seperti arsip-arsip dan termasuk juga pendapat, teori dalil atau hukum-hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian Rachman, 1999: 96. Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan Moleong, 2006:217. Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, yaitu dengan mencari data-data mengenai hal-hal atau variabel berupa arsip-arsip, dokumen-dokumen maupun rekaman kegiatan atau aktivitas pembinaan 63

Dokumen yang terkait

Perbedaan Kemandirian dan Aktualisasi Diri pada Remaja Putera dan Remaja Puteri di Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya” Ungaran

0 7 2

Model Pembinaan Remaja Putus Sekolah (Studi tentang Karakteristik dan Sistem Pengelolaannya di Panti Asuhan “Wira Adi Karya” Ungaran).

0 0 2

PEMBERDAYAAN REMAJA PUTUS SEKOLAH MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN TATA RIAS DALAM UPAYA MENDORONG KEMANDIRIAN REMAJA BINAAN DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA YOGYAKARTA.

2 26 202

KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL REMAJA PUTUS SEKOLAH (STUDI KASUS DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA YOGYAKARTA).

3 25 263

MOTIVASI BELAJAR KETERAMPILAN MENJAHIT REMAJA PUTUS SEKOLAH DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA YOGYAKARTA.

3 37 216

PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PEMBINAAN REMAJA DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

5 55 175

MANAJEMEN PELATIHAN OTOMOTIF RODA DUA BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH (Studi Kasus pada Balai Rehabilitasi Sosisal Wira Adhi Karya di Ungaran) -

0 1 58

PEMBINAAN MORAL REMAJA DISSOSIAL DI BALAI REHABILITASI SOSIAL MANDIRI SEMARANG II KOTA SEMARANG -

0 0 108

PERANAN TUTOR DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN OTOMOTIF REMAJA PUTUS SEKOLAH MELALUI PELATIHAN DI PANTI PELAYANAN SOSIAL ANAK “WIRA ADHI KARYA” UNGARAN

1 2 74

PEMBINAAN KEAGAMAAN DAN PENDIDIKAN KARAKTER BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI BALAI REHABILITASI SOSIAL “WIRA ADHI KARYA” UNGARAN TAHUN 2014/2015 - Test Repository

0 0 168