Remaja Putus Sekolah Batasan Istilah

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pembinaan Moral

1. PembinaanPendidikan Moral

Pembinaan moral merupakan pembinaan yang sangat baik dan merupakan suatu pembinaan dasar yang utama bagi seluruh makhluk dalam masyarakat. Menurut Mangunhardjana 1986:12 definisi tentang pembinaan sebagai berikut: Pembinaan adalah suatu proses belajar dengan melepaskan hal-hal yang sudah dimiliki dan mempelajari hal-hal baru yang belum dimiliki, dengan tujuan membantu orang yang menjalaninya untuk membetulkan dan mengembangkan pengetahuan dan kecakapan yang sudah ada serta mendapatkan pengetahuan dan kecakapan baru untuk mencapai tujuan hidup dan kerja yang sedang dijalani, secara lebih efektif. Selanjutnya, Mangunhardjana 1986: 11 juga memberikan pernyataan bahwa pembinaan adalah terjemahan dari kata training, mengartikan pembinaan sebagai latihan, pendidikan, pembinaan. Pembinaan menekankan pada pengembangan sikap, kemampuan, dan kecakapan. Unsur dari pembinaan adalah mendapatkan sikap attitude dan kecakapan skill. Dalam hal ini pembinaan diartikan sama dengan pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual 12 keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 1. Zuriah 2008:7 menjelaskan bahwa manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya dimana pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Pendapat lain disampaikan oleh Driyarkara dalam Suparno 2002: 21-22 bahwa pendidikan itu bertujuan untuk memanusiakan manusia, artinya membantu orang muda untuk semakin menjadi manusia, manusia yang berbudaya tinggi dan bernilai tinggi juga manusia yang bermoral, berwatak, bertanggung jawab, dan bersosialitas. Sedangkan Yusuf 2009: 2-3 berpendapat mengenai pendidikan yaitu sebagai berikut: Pendidikan adalah proses yang esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi individu. Pendidikan menggambarkan suatu proses yang melibatkan berbagai faktor dalam upaya mencapai kehidupan yang bermakna baik bagi individu sendiri maupun masyarakat pada umumnya. Pendidikan diharapkan untuk perkembangan peserta didik. Yusuf 2009: 4 juga menambahkan tentang fungsi pendidikan. Adapun fungsi dari pendidikan meliputi berikut ini: a. Fungsi pengembangan bahwa pendidikan bertanggung jawab untuk mengembangkan potensi atau keunikan individu, baik yang terkait dengan aspek intelektual, emosional, sosial, maupun moral-spiritual. b. Fungsi penyesuaian bahwa keragaman kemampuan, minat, dan tujuan peserta didik tercermin dalam perilaku dan kematangan individu. Pendidikan harus dapat memfasilitasi perkembangan karakteristik individu yang beragam tersebut. 13

Dokumen yang terkait

Perbedaan Kemandirian dan Aktualisasi Diri pada Remaja Putera dan Remaja Puteri di Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya” Ungaran

0 7 2

Model Pembinaan Remaja Putus Sekolah (Studi tentang Karakteristik dan Sistem Pengelolaannya di Panti Asuhan “Wira Adi Karya” Ungaran).

0 0 2

PEMBERDAYAAN REMAJA PUTUS SEKOLAH MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN TATA RIAS DALAM UPAYA MENDORONG KEMANDIRIAN REMAJA BINAAN DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA YOGYAKARTA.

2 26 202

KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL REMAJA PUTUS SEKOLAH (STUDI KASUS DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA YOGYAKARTA).

3 25 263

MOTIVASI BELAJAR KETERAMPILAN MENJAHIT REMAJA PUTUS SEKOLAH DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA YOGYAKARTA.

3 37 216

PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PEMBINAAN REMAJA DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

5 55 175

MANAJEMEN PELATIHAN OTOMOTIF RODA DUA BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH (Studi Kasus pada Balai Rehabilitasi Sosisal Wira Adhi Karya di Ungaran) -

0 1 58

PEMBINAAN MORAL REMAJA DISSOSIAL DI BALAI REHABILITASI SOSIAL MANDIRI SEMARANG II KOTA SEMARANG -

0 0 108

PERANAN TUTOR DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN OTOMOTIF REMAJA PUTUS SEKOLAH MELALUI PELATIHAN DI PANTI PELAYANAN SOSIAL ANAK “WIRA ADHI KARYA” UNGARAN

1 2 74

PEMBINAAN KEAGAMAAN DAN PENDIDIKAN KARAKTER BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI BALAI REHABILITASI SOSIAL “WIRA ADHI KARYA” UNGARAN TAHUN 2014/2015 - Test Repository

0 0 168