Rehabilitasi Sosial Balai Rehabilitasi Sosial

Balai Rehabilitasi Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Balai yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Balai Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan kegiatan teknis penunjang Dinas dibidang pelayanan dan rehabilitasi sosial dengan menggunakan pendekatan multi layanan. Untuk melaksanakan tugas, Balai Rehabilitasi Sosial menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan rencana teknis operasional penyantunan, pelayanan dan rehabilitasi sosial. b. Pelaksanaan kebijakan teknis operasional penyantunan, pelayanan dan rehabilitasi sosial. c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan bidang penyantunan, pelayanan dan rehabilitasi sosial. d. Pengelolaan ketatausahaan. e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Balai rehabilitasi sosial bertujuan memberikan pelayanan dan rehabilitasi bagi sasaran penerima manfaat dengan pemenuhan kebutuhan baik fisik, psikologi, mental, dan keterampilan. 56

E. Kerangka Berpikir

Remaja Putus Sekolah Remaja kembali ke keluarga dan masyarakat yang memiliki moral dan budi pekerti yang baik sehingga dapat melakukan fungsi sosialnya dengan wajar Lingkungan Sosial Orang Tua Kelompok Remaja yang Mengalami Degradasi Moral Sarana dan Prasarana Pendukung dan Kendala Pembinaan Pembinaan Remaja Putus Sekolah Layanan Bimbingan Moral dan Budi Pekerti Program Penguatan di Balai Resos Balai Rehabilitasi Sosial Remaja Sekolah 57

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Bogdan dan Taylor dalam Ngabiyanto 2011:8 menjelaskan bahwa: Metodologi adalah berarti proses, prinsip-prinsip dan prosedur yang dipakai dalam mendekati persoalan-persoalan dan usaha-usaha untuk mencari jawabannya. Dalam ilmu-ilmu sosial, istilah itu dipakai untuk makna bagaimana seseorang melakukan riset atau penelitian. Metode dimaksudkan agar sasaran dari hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Penelitian kualitatif bukanlah angka sebagai alat metode utamanya. Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati Moleong, 2007: 4. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dikarenakan untuk meneliti kondisiperistiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial untuk mencari keterangan yang seobjektif mungkin dari responden maupun informan sehingga diperoleh data yang benar-benar valid, penilaian validitas melalui pengecekan silang atas sumber informasidata yang diperoleh. 58

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya” Ungaran yang beralamat di Jl. Ki Sarino Mangunpranoto Nomor 39 Ungaran, Jawa Tengah.

C. Fokus Penelitian

Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah: 1. Faktor apa saja yang menyebabkan remaja di Balai Rehabilitasi Sosial ”Wira Adhi Karya” Ungaran mengalami putus sekolah. 2. Pelaksanaan pembinaan moral pada remaja putus sekolah di Balai Rehabilitasi Sosial ”Wira Adhi Karya” Ungaran. 3. Mengetahui faktor apa saja yang menjadi pendukung dan kendala dalam pembinaan moral pada remaja putus sekolah di Balai Rehabilitasi Sosial ”Wira Adhi Karya” Ungaran.

D. Sumber Data Penelitian

Sumber data penelitian terdiri atas sumber data utama dan sumber data tambahan. Menurut Lofland dan Lofland dalam Moleong 2007: 157 sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Data yang diperoleh dari penelitian ini dihimpun dari: 1. Sumber data primer Sumber data primer yaitu data yang diperoleh peneliti secara langsung dari subjek penelitian melalui wawancara dan pengamatan. Yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah: 59

Dokumen yang terkait

Perbedaan Kemandirian dan Aktualisasi Diri pada Remaja Putera dan Remaja Puteri di Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya” Ungaran

0 7 2

Model Pembinaan Remaja Putus Sekolah (Studi tentang Karakteristik dan Sistem Pengelolaannya di Panti Asuhan “Wira Adi Karya” Ungaran).

0 0 2

PEMBERDAYAAN REMAJA PUTUS SEKOLAH MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN TATA RIAS DALAM UPAYA MENDORONG KEMANDIRIAN REMAJA BINAAN DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA YOGYAKARTA.

2 26 202

KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL REMAJA PUTUS SEKOLAH (STUDI KASUS DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA YOGYAKARTA).

3 25 263

MOTIVASI BELAJAR KETERAMPILAN MENJAHIT REMAJA PUTUS SEKOLAH DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA YOGYAKARTA.

3 37 216

PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PEMBINAAN REMAJA DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

5 55 175

MANAJEMEN PELATIHAN OTOMOTIF RODA DUA BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH (Studi Kasus pada Balai Rehabilitasi Sosisal Wira Adhi Karya di Ungaran) -

0 1 58

PEMBINAAN MORAL REMAJA DISSOSIAL DI BALAI REHABILITASI SOSIAL MANDIRI SEMARANG II KOTA SEMARANG -

0 0 108

PERANAN TUTOR DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN OTOMOTIF REMAJA PUTUS SEKOLAH MELALUI PELATIHAN DI PANTI PELAYANAN SOSIAL ANAK “WIRA ADHI KARYA” UNGARAN

1 2 74

PEMBINAAN KEAGAMAAN DAN PENDIDIKAN KARAKTER BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI BALAI REHABILITASI SOSIAL “WIRA ADHI KARYA” UNGARAN TAHUN 2014/2015 - Test Repository

0 0 168