Berdasarkan  hasil  pengamatan  selama  pelaksanaan  layanan  bimbingan kelompok  dari  pertemuan  pertama  sampai  pertemuan  ketujuh  diperoleh  hasil
bahwa  sejak  pertemuan  kelima  terdapat  peningkatan  menghargai  pengalaman pada  siswa  setelah  diberikan  layanan  bimbingan  kelompok.  Hal  ini  terlihat  dari
pemahaman  para  anggota  kelompok  tentang  pentingnya  belajar  dari  pengalaman dan  toleran  terhadap  pengalaman  yang  traumatik,  yaitu  emosi  yang  belum  stabil
menjadi  stabil,  dalam  mengelola  mekanisme  psikologis  menjadi  baik,  dapat menekan  frustasi  secara  sehat  dan  wajar,  mempertimbangkan  segala  sesuatu
dengan cermat, mampu dalam belajar serta dapat bersikap lebih positif. Selain itu anggota  kelompok  juga  akan  menerapkan  hal  tersebut  dalam  kehidupan  sehari-
hari mereka.
4.2.7    Peningkatan  Bersikap  Realistis  dan  Objektif  Melalui  Layanan Bimbingan Kelompok
Bersikap realistis dan objektif merupakan mampu bertindak menerima dan menilai  kenyataan  lingkungan  di  luar  dirinya  secara  objektif  sesuai  dengan
pertimbangan-pertimbangan  rasional  dan  perasaan.  Dalam  situasi  ini,  individu dapat  bertindak  sesuai  dengan  potensi-potensi  positif  yang  layak  dikembangkan
sehingga  dapat  menerima  dan  diterima  oleh  lingkungan,  tidak  disingkirkan  oleh lingkungan  maupun  menentang  dinamika  lingkungan.  Hal  ini  dapat  ditunjukkan
dengan mengenali dan menerima diri sendiri apa adanya, bertindak sesuai dengan potensi-potensi positif, bersikap terbuka dan menerima umpan balik, dan menaati
peraturan yang berlaku.
Dari hasil perhitungan pre test dan post test diperoleh hasil bahwa terdapat peningkatan  antara  pre  test  dan  post  test,  yaitu  sebelum  diberikan  layanan
bimbingan kelompok skor rata-rata yaitu 40.67 termasuk dalam kriteria rendah. Meningkat  sebesar  41.17  menjadi  81.83  termasuk  dalam  kriteria  tinggi.
Dengan  demikian  layanan  bimbingan  kelompok  dapat  meningkatkan  bersikap realistik dan objektif pada siswa.
Selain berdasarkan perhitungan pre testdan post test, peningkatan bersikap relistik  dan  objektif  pada  siswa  juga  diperoleh  dari  hasil  analisis  wilcoxon.
Berdasarkan  hasil  analisis  wilcoxon  terdapat  peningkatan  bersikap  relistik  dan objektif pada siswa yaitu dengan Z
hitung
= 2.807  Z
tabel
= 1.96. Berdasarkan  hasil  pengamatan  selama  pelaksanaan  layanan  bimbingan
kelompok,  pada  pertemuan  keempat  indikator  bersikap  relistik  dan  objektif  ini sudah  mulai  muncul,  begitu  juga  pada  pertemuan-pertemuan  selanjutnya.
Peningkatan  indikator  tersebut  terlihat  dari  siswa  yang  sudah  mulai  memahami arti serta pentingnya bersikap relistik dan objektif setelah diberikan materi tentang
pentingnya  mematuhi  peraturan.  Selama  ini  mereka  mengakui  bahwa  sering melanggar  peraturan,  sehingga  membuat  hidupnya  tidak  efektif.  Siswa  dapat
memahami dan menyerap materi yang dibahas dan perilaku ini mulai terlihat saat anggota  kelompok  yang  tahu  lebih  banyak  tentang  topik  permasalahan  yang
dibahas  diantaranya  yaitu  mengenali  karakteristik  yang  dimiliki  dengan  paham bahwa emosinya selama ini belum stabil, menghargai dan menerima masukan dari
pendapat  anggota  kelompok,  mampu  membahas  topik  dengan  mengambil keputusan yang tepat sesuai potensi yang dimiliki.
Berdasarkan hasil pengamatan, hasil perhitungan pre test dan post test, dan juga hasil analisis wilcoxon dapat disimpulkan bahwa sampai akhir pertemuan ke
tujuh tentang bersikap realistis dan objektif pada siswa mengalami peningkatan. Berdasarkan  analisis  data  mengenai  beberapa  indikator  penyesuaian  diri
terhadap  program  keahlian  di  atas  diketahui  bahwa  hasil  post  test  setelah diberikan layanan bimbingan kelompok, indikator yang memiliki skor prosentase
terendah adalah bersikap realistis dan objektif yaitu sebesar 81.83 masuk dalam kriteria  tinggi,  sedangkan  indikator  dengan  skor  prosentase  tertinggi  yaitu
menekan  frustasi  pribadi  sebesar  85.00  masuk  dalam  kriteria  sangat  tinggi. Sehingga dapat diketahui bahwa peningkatan paling rendah terjadi pada indikator
bersikap  realistis  dan  objektif,  sedangkan  peningkatan  paling  tinggi  terjadi  pada indikator menekan frustasi pribadi.
Indikator  yang  memiliki  skor  yang  tinggi  maupun  indikator  yang mengalami peningkatan yang tinggi disebabkan karena dalam pemberian layanan
bimbingan  kelompok  dilaksanakan  secara  baik  dengan  memperhatikan  prosedur yaitu  tahap,  asas  serta  dinamika  kelompok  dalam  bimbingan  kelompok.  Serta
peran  pemimpin  kelompok  dalam  memimpin  jalannya  layanan  serta  anggota kelompok  yang  semangat  dalam  mengikuti  layanan  bimbingan  kelompok
memberikan  kontribusi  positif  terhadap  hasil  yang  efektif  dalam  meningkatkan penyesuaian diri terhadap program keahlian pada siswa.
Berdasarkan  analisis  data,  menunjukkan  bahwa  terdapat  peningkatan penyesuaian diri terhadap program keahlian pada siswa setelah diberikan layanan
bimbingan  kelompok.  Hasil  analisis  data  penelitian,  diketahui  bahwa  rata-rata
penyesuaian diri terhadap program keahlian pada siswa setelah diberikan layanan lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  sebelum  memperoleh  layanan.  Hal  ini  berarti
bahwa pemberian layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan penyesuaian diri terhadap program keahlian siswa.
Jika  dilihat  secara  keseluruhan,  pemahaman  siswa  mengenai  penyesuaian diri terhadap program keahlian mengalami peningkatan selama pemberian layanan
bimbingan kelompok. Penguasaan materi tentang meningkatkan penyesuaian diri terhadap  program  keahlian  yang  dilihat  dari  hasil  tes  skala  penyesuaian  diri
terhadap  program  keahlian  rata-rata  mengalami  peningkatan  baik.  Hal  ini menunjukkan  bahwa  siswa  kelas  X  SMK  Negeri  1  Purbalingga  sebagai  anggota
kelompok  layanan  bimbingan  kelompok  sudah  memahami  serta  dapat mengaplikasikan  materi  yang  diberikan  dalam  layanan  bimbingan  kelompok.
Selain itu, berdasarkan pengamatan terhadap siswa pada setiap pertemuan dalam layanan  bimbingan  kelompok  terdapat  perubahan  indikator  penyesuaian  diri
terhadap program keahlian pada siswa. Dalam  penelitian  ini  fungsi  yang  diharapkan  tercapai  yaitu  fungsi
pemahaman dan fungsi  pengembangan. Hal ini terkait dengan pemahaman siswa tentang  berbagai  informasi  tentang  penyesuaian  diri  terhadap  program  keahlian,
sehingga  tingkat  penyesuaian  diri  terhadap  program  keahlian  siswa  meningkat. Dengan  demikian,  siswa  dapat  menyesuaikan  diri  dan  menerapkannya  dalam
kehidupan  sehari-hari  berkaitan  dengan  memiliki  kestabilan  emosi,  mengelola mekanisme psikologis, menekan frustasi  pribadi, memiliki pertimbangan rasional
dan pengarahan diri, mampu belajar, dan dapat bersikap realistik dan objektif.
Penyesuaian  diri  terhadap  program  keahlian  pada  siswa  merupakan  hasil pemahaman  siswa  terhadap  berbagai  informasi  mengenai  penyesuaian  diri
terhadap  program  keahlian  yang  disampaikan.  Dari  pemahaman  tersebut  siswa mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal dan yang paling
penting  dapat  menyesuaikan  diri  dengan  program  keahliannya.  Penyesuaian  diri terhadap  program  keahlian  tersebut  diperoleh  melalui  pengalaman-pengalaman
dari orang lain maupun informasi  yang didapatnya sehingga mempengaruhi  pola pikirnya yang akhirnya memperoleh pemahaman.
Untuk  dapat  menguji  hipotesis  dalam  penelitian  ini  yaitu  mengetahui bahwa penyesuaian diri terhadap program keahlian pada siswa dapat ditingkatkan
melalui  layanan  bimbingan  kelompok,  digunakan  uji  statistik  analisis  wilcoxon. Analisis  Wilcoxon  tentang  peningkatan  penyesuaian  diri  terhadap  program
keahlian melalui layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Purbalingga tahun 20122013 ditunjukkan berdasarkan hasil uji beda dua rata-rata
yaitu  pada  pre  test  dan  post  test  yang  diperoleh  yaitu  Z
hitung
=2.803  sedangkan Z
tabel
=1,96.  Karena  Z
hitung
Z
tabel
,  berarti  ada  perbedaan  tingkat  penyesuaian  diri terhadap  program  keahlian  pada  siswa  setelah  memperoleh  layanan  bimbingan
kelompok.  Oleh  karena  itu,  hipotesis  yang  menyatakan  bahwa  penyesuaian  diri terhadap program keahlian pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Purbalingga tahun
20122013 dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok, diterima.
4.3  Keterbatasan Penelitian