a. Mengamati partisipasi dan aktivitas peserta selama kegiatan berlangsung. b. Mengungkapkan pemahaman peserta atas materi yang dibahas.
c. Mengungkapkan kegunaan layanan bagi anggota kelompok, dan perolehan anggota sebagai hasil dari keikutsertaan mereka.
d. Mengungkapkan minat dan sikap anggota kelompok tentang kemungkinan kegiatan lanjutan.
e. Mengungkapkan tentang kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan layanan.
2.4.7 Teknik-Teknik dalam Bimbingan Kelompok
Menurut Romlah 2001 : 87-123 teknik-teknik bimbingan kelompok adalah:
1. Teknik pemberian informasi expository techniques 2. Diskusi kelompok
3. Teknik pemecahan masalah problem-solving techniques 4. Permainan peranan roleplaying
5. Permainan simulasi simulation games 6. Karyawisata fiel trip
7. Teknik penciptaan suasana kekeluargaan homeroom
Berdasarkan teknik-teknik bimbingan kelompok di atas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Teknik pemberian informasi expository techniques, yaitu pemberian penjelasan oleh seorang pembicara kepada sekelompok pendengar, yang
dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis.
2. Diskusi kelompok, yaitu percakapan yang sudah direncanakan antara tiga orang atau lebih dengan tujuan untuk memecahkan masalah atau untuk
memperjelas suatu persoalan, di bawah pimpinan seorang pemimpin. 3. Teknik pemecahan masalah problem-solving techniques, yaitu suatu proses
yang kreatif di mana individu-individu menilai perubahan-perubahan yang ada pada dirinya dan lingkungannya, dan membuat pilihan-pilihan baru,
keputusan-keputusan, atau penyesuaian atau penyesuaian yang selaras dengan tujuan-tujuan dan nilai-nilai hidupnya.
4. Permainan peranan
roleplaying, yaitu
suatu alat
belajar yang
mengembangkan keterampilan-keterampilan
dan pengertian-pengertian
mengenai hubungan antar manusia dengan jalan memerankan situasi-situasi yang paralel dengan yang terjadi dalam kehidupan yang sebenarnya.
Permainan peranan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu sosiodrama, psikodrama, permainan peranan terstruktur, dan perminan
peranan tidak terstruktur. 5. Permainan simulasi simulation games, yaitu permainan yang dimaksudkan
untuk merefleksikan situasi-situasi yang terdapat dalam kehidupan sebenarnya. Permainan simulasi ini merupakan gabungan antara teknik
bermain peranan dan dengan teknik diskusi. 6. Karya wisata field trip, yaitu kegiatan yang diprogramkan oleh sekolah
untuk mengunjungi objek-objek yang ada kaitannya dengan bidang studi yang dipelajari siswa, dan dilaksanakan untuk tujuan belajar secara khusus.
7. Teknik penciptaan suasana kekeluargaan homeroom, yaitu teknik untuk mengadakan pertemuan dengan sekelompok siswa di luar jam-jam pelajaran
dalam suasana kekeluargaan, dan dipimpin oleh guru atau konselor. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam
pelaksanaan kegiatan bimbingan kelompok dapat menggunakan beberapa teknik yang dapat dilakukan oleh pemimpin kelompok sendiri maupun anggota
kelompok tersebut. Untuk itu, konselor dituntut untuk dapat memilih dan menggunakan teknik-teknik yang tepat. Selain itu, konselor juga dapat
mengembangkan diri dan kreaktif serta dapat memanfaatkan pemakaian masing- masing teknik semaksimal mungkin sesuai dengan tujuan-tujuan bimbingan yang
ingin dicapai.
2.4.8 Kriteria Bimbingan Kelompok yang Efektif