4.2.1  Peningkatan Kestabilan Emosi Melalui Layanan Bimbingan Kelompok
Kestabilan  emosi  adalah  tidak  berlebih-lebihan  dalam  pengungkapan emosi,  karena  emosi  yang  diungkapkan  secara  berlebih-lebihan  bisa
membahayakan  kesehatan  fisik  dan  psikis  manusia.  Emosi  dikatakan  menuju  ke tingkat  stabil  ditandai  dengan  hal-hal  yaitu  adanya  organisasi  dan  integrasi  dari
semua aspek emosi, emosi menjadi bagian integral dari keseluruhan kepribadian, individu  dapat  menyatakan  emosinya  secara  tepat  dan  wajar.  Kestabilan  emosi
seseorang  dapat  dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor  antara  lain  fisik,  lingkungan, dan  pengalaman.  Melalui  bimbingan  kelompok,  siswa  dapat  belajar
mengendalikan  emosinya  atau  menstabilkan  emosinya  dari  pengalaman  yang diperoleh,  yaitu  dapat  mengetahu  luapan  emosi  yang  dikeluarkan  apakah  positif
atau negatif ketika anggota kelompok memberikan penilaiannya dalam mengikuti kegiatan  bimbingan  kelompok.  Baik  dari  sikap  yang  ditunjukkan  maupun  dari
cara  menyampaikan  dan  menyanggah  pendapat.  Penyesuaian  diri  terhadap program  keahlian  pada  siswa  akan  muncul  ketika  berada  dalam  lingkungan
kelompok  baru.  Sehingga  siswa  akan  mudah  menyesuaikan  diri  juga  dengan program keahliannya.
Dari hasil perhitungan pre test dan post test diperoleh hasil bahwa terdapat peningkatan  antara  pre  test  dan  post  test,  yaitu  sebelum  diberikan  layanan
bimbingan kelompok skor rata-rata yaitu 38.67 termasuk dalam kriteria rendah. Meningkat sebesar 45.56 menjadi 84.22 termasuk dalam kriteria sangat tinggi.
Dengan  demikian  layanan  bimbingan  kelompok  dapat  meningkatkan  kestabilan emosi siswa.
Selain  berdasarkan  perhitungan  pre  testdan  post  test,  peningkatan kestabilan  emosi  siswa  juga  diperoleh  dari  hasil  analisis  wilcoxon.  Berdasarkan
hasil  analisis  wilcoxon  terdapat  peningkatan  kestabilan  emosi  siswa  dengan kriteria signifikan yaitu dengan Z
hitung
= 2.812   Z
tabel
= 1.96. Berdasarkan  hasil  pengamatan  selama  pelaksanaan  layanan  bimbingan
kelompok,  pada  pertemuan  pertama  indikator  kestabilan  emosi  ini  sudah  mulai muncul,  begitu  juga  pada  pertemuan-pertemuan  selanjutnya.  Peningkatan
indikator  tersebut  terlihat  dari  siswa  yang  sudah  mulai  memahami  arti  serta manfaat  dari  kestabilan  emosi  setelah  diberikan  materi  tentang  mengendalikan
emosi dengan kegiatan positif. Siswa dapat memahami dan menyerap materi yang dibahas dan hal ini mulai terlihat saat anggota kelompok yang sebelumnya masih
egois  yaitu tidak menghargai  pendapat  orang lain  dan marah ketika pendapatnya disanggah  anggota  lain  sudah  dapat  menyadari  pentingnya  menghargai  pendapat
orang  lain  dan  menerima  masukan  dari  orang  lain.  Selain  itu  bagi  beberapa anggota  kelompok  yang  semula  belum  berani  berbicara  dalam  diskusi  karena
takut  dan  enggan  serta  bersikap  acuh  dan  kurang  peduli  atau  tidak  berminat dengan  topik  yang  dibahas,  pada  akhirnya  yang  sudah  berani  mengungkapkan
pendapatnya dan bersikap positif serta aktif mengikuti jalannya kegiatan. Berdasarkan hasil pengamatan, hasil perhitungan pre test dan post test, dan
juga  hasil  analisis  wilcoxon  dapat  disimpulkan  bahwa  sampai  akhir  pertemuan ketujuh tentang kestabilan emosi siswa mengalami peningkatan.
4.2.2  Peningkatan  Mengelola  Mekanisme  Psikologis  Melalui  Layanan Bimbingan Kelompok