Pengertian Hidden Curriculum Hidden Curriculum Kurikulum Tersembunyi
pembelajaran-pengelolaan kelas, metode pembelajaran, penilaian
proses dan hasil belajar.
Menurut Muhammad Rahman dan Sofwan Amri, Pembelajaran merupakan suatu sistem instruksional yang mengacu
pada seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan. Selaku suatu sistem pembelajaran
meliputi suatu komponen, antara lain tujuan, bahan, peserta didik, guru, metode, situasi, dan evaluasi .
24
Jadi, dapat disimpulkan pembelajaran adalah suatu sistem instruksional yang saling berkaitan satu sama lain. Adapun sistem
instruksional tersebut termuat di dalam perencanaan pembelajaran yang
meliputi komponen
pokok, yaitu
komponen tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, metode, media dan sumber pembelajaran serta komponen evaluasi. Sedangkan faktor yang
mempengaruhi sistem pembelajaran, yaitu guru, siswa, sarana dan
prasarana.
Selanjutnya mengenai pengertian pendidikan. Secara bahasa pendidikan berasal dari kata didik yang artinya pemeliharaan, asuhan,
pimpinan atau bimbingan.
25
Pendidikan di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kontemporer berarti proses pengubahan cara berfikir
atau tingkah laku dengan cara pengajaran, penyuluhan dan latihan- latihan.
26
Istilah pendidikan adalah terjemahan dari bahasa Yunani, yaitu paedagogie berasal dari kata pais
yang artinya “anak” dan again yang berarti “membimbing”. Dengan demikian maka paedagogie berarti
bimbingan yang diberikan kepada anak.
27
24
Muhammad Rahman dan Sofan Amri, Strategi dan Desain Pengembangan Sistem
Pembelajaran, Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2013, h. 31.
25
WJS. Purwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1976, cet.
Ke-5, hal.250
26
Peter Salim, Yeni Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern
English, 1991, hal.353
27
Sudirman, Ilmu Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1991, h. 4.
Menurut Ahmad Tafsir, “pendidikan adalah pengembangan
pribadi dalam semua aspeknya, dengan penjelasan bahwa yang dimaksud pengembangan pribadi adalah yang mencakup pendidikan
oleh diri sendiri, pendidikan oleh lingkungan, dan pendidikan oleh orang lain guru. Seluruh aspek mencakup jasmani, akal, dan hati
”.
28
Menurut HM Alisuf Sabri, “pendidikan adalah usaha sadar orang
dewasa untuk
membantu membimbing
pertumbuhan dan
perkembangan anak kearah kedewasaan ”.
29
Adapun dalam bahasa Arab setidaknya ada tiga kata yang berhubungan dengan istilah pendidikan, yaitu
al-tarbiyah, al- ta’lim,
dan al-
ta’dib.
30
1 Al-Tarbiyah
Kata at-tarbiyah berasal dari kata rabba yarubbu yang berarti
memimpin, memperbaiki, menambah, memelihara, mengasuh, dan mendidik.
31
Salah satu ayat al- Qur‟an yang menggunakan term rabba
terdapar dalam surat al-Isra ayat 24, yang berbunyi:
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: Wahai Tuhanku, kasihilah
mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua Telah mendidik Aku waktu kecil. QS. Al-Isra: 24
Kata tarbiyah umumnya diartikan sebagai pendidikan. Sedangkan menurut Syed M. Naquib Al-Attas,
“tarbiyah secara etimologi sebanding dengan kata
ghadza atau ghadzwu yang berarti
mengasuh, menanggung,
memberi makan,
28
Ahmad Tafsir , Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: Rosda Karya, 2000,
cet. Ke-3, hal.26
29
Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan¸ Jakarta: Bumi Aksara, 2000, h. 98.
30
Abudin Nata , Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Prenada Media, 2009, h. 6.
31
AW. Munawir, Kamus Lengkap Al-Munawwir Arab-Indonesia, Yogyakarta: Pustaka
Progresive, 1984, h. 462.
mengembangkan, memelihara, membesarkan, memproduksi hasil-hasil yang sudah matang, dan menjinakkan
”.
32
2 Al-Ta’lim
Kata al-
ta’lim berasal dari kata allama yuallimu ta’liman, yang berarti mengajar, memberitahu, mempelajari.
33
Kata ta’lim
dalam pendidikan berarti kegiatan untuk mentransfer ilmu pengetahuan atau informasi melalui pembelajaran.
Kata al-
ta’lim lebih cenderung digunakan untuk kegiatan pendidikan yang bersifat non-formal, seperti majelis
ta’lim yang saat ini berkembang.
3 Al-Ta‟dib
At- ta‟dib berasal dari kata addaba, yuaddibu, ta’diban, yang
berarti mendidik atau memperbaiki yang berarti beradab dan sopan santun.
34
Syed Naquib al-Attas mengartikan kata ta’dib
dalam arti pendidikan sebagai pengenalan dan pengakuan yang ditanamkan kepada manusia secara berangsur-angsur sehingga
membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan akan keagungan Tuhan.
35
Menurut Abudin Nata dalam bukunya Filsafat Pendidikan
Islam I, Ki Hajar Dewantara mendefinisikan bahwa, Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan penuh
keinsyafan yang
ditujukan untuk
keselamatan dan
kebahagiaan manusia. Pendidikan tidak hanya bersifat pelaku pembangunan tetapi sering merupakan perjuangan pula.
Pendidikan berarti memelihara hidup tumbuh ke arah kemajuan, tidak boleh melanjutkan keadaan kemarin menurut
alam
kemarin. Sehingga
pendidikan adalah
usaha kebudayaan, berasas peradaban, yakni memajukan hidup agar
mempertinggi derajat manusia.
36
32
Syed M. Naquib Al-Attas, Konsep Pendidikan dalam Islam, Bandung: Mizan, 1997, h.66.
33
AW. Munawir, op. cit., h. 966.
34
Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 2009, h. 11.
35
Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Prenada Media, 2009, h. 11.
36
Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam I, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997, Cet. 1, h. 9
Menurut UU Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
tentang istilah
pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Berdasarkan beberapa pengertian di atas terdapat kesamaan
mengenai pengertian pendidikan yaitu usaha yang dilakukan dengan sadar untuk untuk mengembangkan potensi yang ada pada
diri seseorang untuk memiliki kekuatan dan kecerdasan dalam aspek jasmani, akal, dan rohani.
Selanjutnya adalah mengenai pendidikan Agama Islam. Dalam kurikulum PAI dijelaskan bahwa pendidikan agama Islam
adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga
mengimani, ajaran agama Islam dibarengi dengan tuntutan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan
kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.
37
Menurut Zakiyah Daradjat yang dikutip oleh Abdul Majid, dkk pendidikan agama Islam adalah suatu usaha untuk membina
dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan, yang
pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup .
38
37
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2006, Cet. 3, h. 130.
38
Ibid.