Masyarakat sekitar Sekolah sangat antuas dan peduli terhadap dunia pendidikan, hal tersebut terbukti dalam
keikutsertaan di berbagai kegiatan sekolah.
7. Pengembangan Diri di SMP Negeri 14 Tangerang Selatan
Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan dalam bentuk bimbingan
konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.
Tabel 3.4 Kegiatan pengembangan diri
Kegiatan Pelaksanaan
Layanan dan kegiatan pendukung konseling
Layanan BK Individual
Kelompok: tatap muka guru BK masuk ke kelas
Layanan Orientasi Layanan Informasi
Layanan Penempatan dan Penyuluhan Layanan Penguasaan Konten
Layanan Konseling Perorangan Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan Konseling Kelompok Layanan Konsultasi
Layanan Mediasi Layanan Advokasi
Ekstrakurikuler Rohis
Kepramukaan wajib Volly
Futsal Silat
Seni musik Seni Tari
Englis Club Science Club
Paskibra
Kegiatan Pelaksanaan
Jurnalistik
Eksrakurikuler wajib,
yaitu Pramuka
merupakan kegiatan
ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya
untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut Kegiatan ekstrakurikuler umumnya dilaksanakan setiap hari sabtu.
Mulai dari jam 08:00 pagi sampai jam 12:00 siang. Untuk ekstrakurikuler rohis dilaksanakan pada hari senin sampai jum’at sesuai jadwal yang
dibuat. SMP Negeri 14 Tangerang Selatan mewajibkan ekstrakulikuler rohis dan pramuka bagi setiap siswa. Kebijakan ini dibuat karena SMP
Negeri 14 Tangerang Selatan memiliki program pendidikan karakter utama yakni religious, discipline dan bersih.
8. Muatan Lokal
Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan keunggulan daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan
tenaga pendidik.
Sasaran pembelajaran
muatan lokal
adalah pengembangan jiwa kewirausahaan dan penanaman nilai-nilai budaya
sesuai dengan lingkungan. Nilai-nilai kewirausahaan yang dikembangkan antara lain inovasi, kreatif, berpikir kritis, eksplorasi, komunikasi,
kemandirian, dan memiliki etos kerja. Nilai-nilai budaya yang dimaksud antara lain kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap
lingkungan, dan kerja sama. Penanaman
nilai-nilai kewirausahaan
dan budaya
tersebut diintegrasikan di dalam proses pembelajaran yang dikondisikan supaya
nilai-nilai tersebut dapat menjadi sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan pendidikan harus mengembangkan standar kompetensi SK dan kompetensi dasar
KD untuk setiap muatan lokal yang diselenggarakan.