Kegiatan Contoh
Berani berkata benar Melindungi
Membantu fakir Sabar
Membela bangsa Mengembalikan yang bukan hak
2. Hidden Curriculum di SMP Negeri 14 Tangerang Selatan
Hidden curriculum merupakan bagiaan dari kurikulum, karena keberadaanya yang memberikan pengaruh pada pengalaman belajar
peserta didik. Hidden curriculum yang dapat peneliti temukan diantaranya
berbentuk tulisan-tulisan yang berisikan pesan mendidik di sepanjang lorong sekolah, infrastruktur sekolah berupa tempat-tempat sampah yang
tersedia di depan kelas dan di halaman sekolah, bunyi bel masuk dengan irama lagu nasional, sikap dan cara berpakaian guru, dan pembiasaan.
2
Setiap bentuk hidden curriculum tersebut memiliki pengaruh tersendiri dalam memberikan pengalaman belajar siswa. Tentunya
pengaruh yang diciptakan disini diharapkan memberikan efek positif bagi siswa. Tulisan-tulisan yang berisi pesan pendidikan diharapkan mampu
memotivasi siswa untuk menjadi pribadi yang baik. Infrastruktur yang disediakan diharapkan mampu memfasilitasi siswa. Irama lagu nasional
pada bel sekolah diharapkan mampu membangkitkan semangat nasionalis siswa. Sikap dan cara berpakaian guru yang sopan dan baik diharapkan
dapat menjadi contoh dan tauladan bagi siswa. Dan pembiasaan- pembiasaan di sekolah diharapkan dapat melahirkan budaya baru yang
baik, sehingga pembiasaan tersebut tertanam kedalam kepribadian setiap siswa.
2
Hasil Observasi di Sekolah SMP Negeri 14 Tangerang Selatan
Berikut ini adalah hidden curriculum yang berhasil peneliti temukan
dan dokumentasikan dengan foto.
Gambar 4. 1 “Having knowledge, having goodness,
having faith”
Gambar tersebut bertuliskan “having knowledge, having goodness, having
faith”. Ini merupakan pesan moral yang dapat mempengaruhi siswa. Secara tidak langsung tulisan pada gambar tersebut mengingatkan siswa
untuk menjadi seseorang yang berilmu, beramal soleh, dan beriman.
Gambar 4.2 “Discipline is a key of success in study”
Gambar di atas “Discipline is a key of success in study”. Pesan yang ingin
disampaikan gambar tersebut adalah untuk menjadi seseorang yang sukses maka kita harus disiplin. Karena disiplin adalah kunci kesuksesan. Secara
tidak langsung tulisan pada gambar tersebut sudah memberikan pendidikan karakter disiplin kepada siswa.
Gambar 4.3 “Budayakan hidup bersih, tertib, sehat,
aman, indah, dan nyaman”
Gambar tersebut berisikan pesan “budayakan hidup bersih, tertib, sehat, aman, indah, dan nyaman”. Tujuan dari pesan tersebut adalah agar siswa
membiasakan diri untuk hidup bersih, tertib, sehat, aman, indah, dan nyaman. Jika sudah timbul kebiasaan untuk hidup seperti itu maka akan
lahir budaya yang peduli terhadap lingkungan. Secara tidak langsung tulisan pada gambar tersebut sudah memberikan pendidikan karakter
peduli lingkungan kepada siswa.
Gambar 4.4 Tempat sampah di halaman sekolah
Kebersihan merupakan salah satu karakter yang ingin dibentuk oleh sekolah. Dengan memfasilitasi siswa, diharapkan akan timbul kebiasaan
membuang sampah pada tempatnya. Sehingga kebiasaan tersebut tertanam menjadi karakter dalam pribadi para siswa.
Gambar 4.5 Karya-karya siswa yang dipajang di sekitar mushola sekolah
Guru memasang poster buatan siswa. Ini addalah wujud apresiasi guru terhadap hasil kerja siswa. Terdapat kurikulum tersembunyi pada apa yang
dilakukan guru tersebut, yaitu tentang menghargai orang lain. Hal seperti ini secara tidak langsung akan mengajarkan siswa untuk menghargai karya
orang lain.
3. Implementasi Hidden Curriculum dalam Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang penulis lakukan di SMP Negeri 14 Tangerang Selatan, penulis melihat
pelaksanaan hidden curriculum pada saat pembelajaran PAI pada dasarnya
sudah direncanakan, tetapi tidak dinyatakan secara tegas di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
Hidden curriculum disisipkan pada saat pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan pembatasan masalah, penulis hanya akan memaparkan hidden curriculum yang berkaitan dengan pendidikan karakterakhlak.
Dalam pembelajaran PAI yang berlangsung di SMP Negeri 14 Tangerag Selatan tercatat beberapa bentuk
hidden curriculum yang berisikan nilai- nilai karakter.
a. Hidden curriculum yang diimplementasikan dalam bentuk tauladan
guru. 1
Kedisiplinan guru.
Disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku patuh dan taat kepada tata tertib dan peraturan yang ada. Guru selalu datang
lebih awal ke sekolah, sebelum bel masuk berbunyi. Datang tepat waktu merupakan contoh perilaku disiplin terhadap waktu. Perilaku
seperti ini merupakan bentuk dari hidden curriculum. Secara tidak
langsung pembelajaran tentang disiplin telah diajarkan kepada siswa dimana guru memberikan contoh nyata atau langsung yakni
dengan datang lebih awal agar tidak terlambat. 2
Sikap dan cara berbicara guru Guru selalu menggunakan kata-kata yang sopan dan tutur
bahasa yang baik saat berbicara dengan siswa. Sikap guru juga selalu lembut dan tidak pernah bertindak kasar kepada siswa.
Ketika ada siswa yang menemukan kesulitan dalam belajar guru dengan sabar mendatangi siswa dan menanyakan apa kesulitan
yang dihadapinya. Guru memanggil anak-anak didiknya dengan panggilan “sayang” atau “nak”.
3
Karena cara guru memanggil dengan panggilan “sayang” dan ”nak”, ada beberapa siswa yang
ikut memanggil teman-temannya dengan pangilan seperti itu pula. Selain dengan panggilan yang penuh kasih sayang, guru juga
tidak pernah memarahi anak-anak didik. Guru tidak senang menghukum siswa yang telah lalai dalam tugas dengan kalimat
cacian atau marah-marah. Guru biasanya mengemas hukuman dengan tugas yang mendidik bukan dengan kalimat-kalimat makian
yang menjatuhkan harga diri siswa. Jika tugas yang diberikan tidak juga dikerjakan oleh siswa maka guru memberikan hukuman
berupa sedekah atau infaq.
4
Saat penulis sedang mewawancara guru, tiba-tiba ada dua orang anak didik beliau yang datang. Mereka berdua adalah siswa
yang belum menyelesaikan tugas yang diberikan, padahal tugas
3
Hasil Wawancara dengan Ibu Endang Guru PAI
4
Ibid
tersebut sudah lewat satu minggu dari deadline waktu yang sudah
diberikan. Guru masih memberikan keringanan waktu bagi kedua siswa tersebut namun dengan konsekuensi nilai mereka berkurang.
Kedua siswa tersebut mengadukan kesulitan mereka kepada guru mereka. Lalu guru tersebut memberikan solusi kepada mereka.
Setelah mereka mendapatkan solusi dari guru mereka, kemudian mereka pergi. Pada saat itu peneliti hanya diam dan mengamati.
Melihat interaksi antara guru dengan dua siswanya, peneliti dapat melihat kelembutan hati guru tersebut. Beliau masih
memberikan kesempatan bagi siswanya yang belum menyelesaikan tugas,
dan beliau
tidak memerintahkan
mereka untuk
menyelesaikannya dengan nada tinggi. Padahal waktu itu adalah dua hari sebelum
deadline waktu kesempatan kedua habis. Apabila tenggang waktu kedua yang diberikan telah habis
namun siswa belum menyelesaikan tugas mereka, guru tidak memarahi siswanya. Guru menghukum siswanya dengan
memberikan tugas lain. Pada saat ditanya mengenai cara memberi hukuman guru menjawab:
Ini terlambat bikin ini menunjuk tugas siswa udah 2 minggu belum selesai. Bu Endang tunggu sampe besok 1
hari lagi perpanjangan, kalo kamu tidak bikin juga sampai hari sabtu, maka sudah Bu Endang tidak menerima tugas,
kamu ganti dengan al Quran tajwid, mau tau ini harganya berapa? Sembilan puluh ribu, padahal kalo kamu membuat
tugas paling menghabiskan tiga piluh atau lima puluh ribu lah paling mahal, nah itu adalah pengorbanan kamu karena
kamu lalai, terus Bu Endang tanya kamu ikhlas ga? Ini pahalanya selama ada yang membaca kamu akan dapet
pahalanya juga.
Gitu ka pendidikan akhlak Bu Endang, Bu Endang lebih seneng banyak memuji ketimbang kita menghakimi, terus
juga seperti sholat, kan ada yang ga solat, jadi Bu Endang caranya begini, nah karena musola ini milik kita bersama,
jadi Bu Endang ingin, kamu kan diem-diem ga dapet pahala, temen kamu solat, bagaimana kalo kamu
membersihkan musola, nyapu, ngepel, disekitar ini nih, ini