pasar dari perusahaan ini bukan perorangan, melainkan kepada grup perusahaan- perusahaan. Nara sumber primer mengatakan:
“...ketika anak perusahan dari Kaha Group melakukan kegiatan publikasi. Contoh Kaha Holiday misalnya melakukan kegiatan pameran di satu
acara, karena sudah menjadi suatu kewajiban di Kaha di anak perusahaan Kaha, ketika mereka melakukan promosi, pemaparan atau penjelasan
mengenai perusahaan, mereka wajib memberikan informasi mengenai Kaha Group secara keseluruhan. Seperti bisnis Kaha Group itu di mana,
lalu anak perusahaannya itu mengurusi apa saja, at the end penjelasan mengenai Kaha Group terjadi ketika bekerja sama atau menjalin hubungan
dengan salah satu perusahaan Kaha maka mereka akan menerima pelayanan yang one stop service. Jadi mereka satu pintu terutama untuk
kebutuhan mereka berhubungan dengan jasa hospitality, jasa pelayanan khususnya ke perhotelan, ticketing, event dan tour. Kaha Event tidak
pernah ikut pameran, kalaupun ikut itu dari Kaha Group yang ikut pameran setahun bisa dua sampai tiga kali ikut tapi nanti di situ kita akan
mewakili di sektor event...
”
23
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, PT. Kaha Event Management belum pernah melakukan acara atau mengikuti pameran yang bisa dilihat oleh
khalayak umum, terkecuali acara „360º IPOS 2013‟. Karena kembali lagi PT.
Kaha Event Management ini merupakan anak perusahaan dari Kaha Group, Kaha Group merupakan perusahaan yang memiliki 11 unit bisnis atau anak perusahaan
di mana PT. Kaha Event Management adalah salah satu di antaranya. Jadi dengan begitu Kaha Group yang berperan untuk megikuti acara-acara seperti pameran di
luar dan memperkenalkan setiap anak perusahaannya. Selain daripada itu, PT. Kaha Event Management dalam meraih pelanggan
baru memang kurang peka terhadap media promosi, ini dikatakan langsung oleh nara sumber primer ketika wawancara dengan peneliti. Beliau mengatakan:
23
Wawancara peneliti dengan Asep S. Simangunsong General manager PT. Kaha Event Management, pada tanggal 20 Juni 2014 di Kantor PT. Kaha Event Management.
“...yang sulit itu mempertahankan, karena pada strategi yang terjadi itu kita tidak banyak main promosi cetakan, lebih banyak isu mulut ke mulut.
Informasi dari teman-teman, klien-klien yang sudah menggunakan jasa Kaha Event. Jadi ada beberapa klien yang khusus menelpon,
„ini saya dapat rekomendasi dari klien yang ini atau klien yang kerja di sana, nih
katanya Kaha Event begini begini begini... bisa gak bantu kita begini begini...
‟, kemudian oke kita janjian, kita datangin ke kantornya, komunikasi mengenai Kaha Event kemudian mereka utarakan permintaan
mereka. Ini direct call nama nya, jadi kita tau- tau ada aja yang minta.”
24
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, maka dalam memperoleh pelanggan PT. Kaha Event Management tidak terlalu banyak menggunakan media
promosi baik promosi percetakan, di sini justru terlihat bahwa beberapa pelanggan yang datang justru karena rekomendasi dari pelanggan yang telah merasakan jasa
PT. Kaha Event Management tersebut. Seperti adanya direct call yang dijelaskan oleh nara sumber primer. Direct call merupakan permitaan yang langsung datang
dari perusahaan yang ingin menjadi pelanggan PT. Kaha Event Management melalui telepon berdasarkan rekomendasi dari rekanan yang mereka terima. Ini
terbukti merupakan salah satu bentuk hasil dari pelayanan yang menjadi strategi komunikasi utama dari perusahaan ini. Di mana kita ketahui bahwa strategi
komunikasi adalah sebuah taktik, kiat, cara-cara agar yang direncanakan agar proses komunikasi berjalan lancar sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
25
b. Profile Strategy
Profile strategy merupakan strategi komunikasi untuk mempertahankan image perusahaan dan prosesnya mengarahkan pada tujuan untuk menjaga
24
Wawancara peneliti dengan Asep S. Simangunsong General manager PT. Kaha Event Management, pada tanggal 20 Juni 2014 di Kantor PT. Kaha Event Management.
25
Muhammad Arni, Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara, 2004, cet. 6 h. 65- 66
hubungan dengan relasi atau stake holder dan pelanggan perusahaan.
26
Dalam konsep teori ini penulis mendapatkan PT. Kaha Event Management menerapkan
teori ini dalam usahanya mempertahankan loyalitas pelanggan. Sebab menciptakan hubungan yang erat dengan pelanggan adalah mimpi semua pemasar
dalam mempertahankan loyalitas pelanggan. Untuk teori ini PT. Kaha Event Management melakukan empat jenis kegiatan pemasaran yang penting dalam
mempertahankan loyalitas pelanggan yang dikemukakan oleh Kotler 2008
27
, yaitu yang pertama adalah melakukan pendekatan diri melalui interaksi dan
mendengarkan pelanggan.
28
Hal ini diwujudkan oleh Kaha Event melalui komunikasi yang dilakukan secara rutin yang dilakukan guna memberikan
pelayanan yang terbaik dan menganggap pelanggan bukan hanya sekedar klien tapi juga sebagai teman, seperti yang kita sudah bahas di awal. Nara sumber
primer mengatakan: “...tadi kan kita sudah blend dengan peserta, dengan pelanggan, maka
komunikasi itu secara tidak langsung akan terbangun. Sifat-sifatnya kita tidak hanya berfokus pada event, tapi kami akan me-maintain hubungan
yang sudah terjalin yang seperti tadi di awal saya sudah bilang pertemanan
di segala sektor, tapi tetap dengan batas kewajaran...”
29
kemudian nara sumber primer melanjutkan: “...jadi kami kalau dengan pelanggan berkomunikasi baik lewat email atau
sering hmm.. apa nama nya.. mencoba berhubungan dengan telepon, beberapa pelanggan yang mungkin sudah lama tidak terkontak kita coba
26
Chris Fill, Marketing Communication. Prentice Hall Inc., 2005, h. 257.
27
Phillip Kottler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, edisi bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Indeks, 2008. Edisi ke-12, jilid 2, cet. Ke-2, h. 153.
28
Phillip Kottler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, edisi bahasa Indonesia, h. 153.
29
Wawancara peneliti dengan Asep S. Simangunsong General manager PT. Kaha Event Management pada tanggal 20 Juni 2014, di Kantor PT. Kaha Event Management.
hubungi mereka, tanyakan kabarnya. Itu lebih kepada menjaga komunikasi dengan mereka saja.”
30
Hal ini diperkuat dengan pernyataan beberapa pelanggan PT. Kaha Event
Management selaku nara sumber sekunder dalam penelitian ini dalam wawancara yang dilakukan oleh penulis. Nara sumber sekunder 1 mengatakan:
“Kalau menurut saya sendiri sih sudah ya, karena saya beberapa kali juga pegang event yang di kantor saya dengan menggunakan Kaha sebagai
bantuan EO. Untuk komunikasi yang diberikan Kaha itu sangat efektif, karena dia komunikasinya itu bentuknya selalu insiatif untuk mengajak
bertemu, terus jarang sekali bentuk komunikasinya dalam bentuk teks, tapi dia telepon atau memang kita berrtemu. Jadi, dengan begitu informasi
yang disampaikan juga menjadi efektif dan kita juga jadi lebih bisa
mengerti.”
31
Kemudian nara sumber sekunder 2 mengatakan: “Ya mba, jadi setiap event yang saya lakukan melalui PT. Kaha Event
Management telah dikomunikasikan dengan baik. Biasanya Kaha Event ini memberikan info event-event baru melalui email blast ke email saya
mba.”
32
Selanjutnya nara sumber sekunder 3 mengatakan: “Kami rasa sudah karena selama ini belum pernah terjadi kesalah pahaman
di antara perusahaan kami dan Kaha Event, kemudian pihak Kaha Event juga selalu melakukan komunikasi yang intens ya terhadap perusahaan
kami. Seperti rutin menanyakan kabar kami, intinya tidak pernah ada putus
komunikasi.”
33
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, Kaha Event melakukan pendekatan
rutin ini dengan melakukan komunikasi yang rutin dan efektif kepada pelanggannya, bahkan untuk pelanggan yang sudah lama tidak terdengar kabar.
Mereka menghubungi pelanggan tersebut, sehingga penulis berpendapat cara ini
30
Wawancara peneliti dengan Asep S. Simangunsong General manager PT. Kaha Event Management pada tanggal 20 Juni 2014, di Kantor PT. Kaha Event Management.
31
Wawancara peneliti dengan Theresya Panjaitan. Marketing communication Siemens Healthcare pada tanggal 23 Juni 2014, di Restoran cepat saji daerah Jakarta Selatan.
32
Wawancara peneliti dengan Agi Hendiwiyarto. Sales marketing Monsanto pada tanggal 23 Juni 2014 di Kedai kopi daerah Jakarta Selatan.
33
Wawancara peneliti dengan Sugeng Riyadi. Asst. general affair Telkomsel pada tanggal 4 Juli 2014 by phone.