Tahapan-tahapan Strategi Strategi Komunikasi

19 3. Evaluasi Strategi Tahapan terahkhir ini merupakan tahapan yang diperlukan karena dalam tahap ini keberhasilan yang telah dicapai dapat diukur kembali untuk penetapan tujuan berikutnya. 10 Evaluasi menjadi tolak ukur berhasil atau tidak, sesuai atau tidaknya strategi yang telah diterapkan. Maksudnya dalam tahap evaluasi dari strategi yang telah diaksikan ini adalah tahap yang sangat diperlukan, sebab di tahap ini bisa terlihat bagaimana strategi yang dijalankan telah benar atau masih butuh perbaikan. Misalnya, dari strategi yang direncanakan awal belum tentu pada saat penerapannya situasi serta kondisinya berjalan beriringan. Pasti akan ada suatu halangan yang menghambat meskipun tidak banyak. Selain itu Fred R. David juga mengemukakan tiga macam dasar dalam mengevaluasi strategi, di antaranya adalah: 1. Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi. Perbedaan yang ada akan menjadi penghalang dalam meraih tujuan yang diharapkan, begitu juga dengan faktor internal seperti aksi dari strategi yang tidak efektif dapat menghasilkan nilai akhir yang tidak sesuai dengan yang ingin diraih. 11 Kemudian penulis memahami melakukan tinjauan terhadap faktor luar dan dalam yang menjadi landasan strategi penting dilakukan dalam salah satu tahap mengevaluasikan strategi. Tinjauan dilakukan misalnya dengan melihat apa saja yang mempengaruhi berjalannya strategi 10 Fred R David, Manajemen Strategi dan Konsep. Jakarta: Prenhalindo, 2002, h. 3 11 Fred R. David, Manajemen Strategi dan Konsep, h. 3 20 seperti faktor internal. Faktor internal dapat dilihat dari bagaimana gaya kepemimpinan perusahaan, dapat membuat pekerjanya nyaman atau tidak yang pada akhirnya akan berpengaruh juga terhadap keberhasilan strategi. Selain itu contoh dari faktor eksternal sesuai dengan pemahaman penulis dapat diarahkan kepada para pesaing. 2. Mengukur prestasi atau membandingkan hasil yang akan diharapkan dengan kenyataan. Dalam proses ini dilakukan dengan mencari tau tentang ketidaksesuaian dari rencana, melihat kembali prestasi diri dan memahami kemajuan yang dibuat ke arah pencapaian tujuan yang dinyatakan. 12 Maksudnya adalah untuk lebih sadar terhadap apa yang direncanakan dengan kenyataannya, apakah rencana akan mampu untuk dicapai atau hanya sekedar harapan. Mengukur prestasi diri apakah dirasa akan mampu mencapainya atau tidak. 3. Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai rencana. Dalam proses ini tidak diperuntukkan mengubah strategi yang sudah direncanakan atau tidak lagi menggunakan strategi yang ada. Tindakan korektif ini dianjurkan apabila tindakan atau hasil tidak sesuai dengan yang diharapkan. 13 Sikap ini merupakan sikap pembetulan terhadap keganjalan- keganjalan yang terjadi. Sikap ini tidak perlu direalisasikan apabila strategi 12 Fred R. David, Manajemen Strategi dan Konsep. Jakarta: Prenhalindo, 2002, h. 3 13 Fred R. David, Manajemen Strategi dan Konsep, h. 3 21 telah berjalan baik, melainkan sikap ini harus diambil ketika keganjalan itu terlihat. Tindakan korektif itu merupakan sikap peninjauan, pembetulan, pengecekan. Jadi dari penjabaran di atas penulis memahami bahwa dasar-dasar dalam mengevaluasi strategi itu terbagi menjadi tiga, di antaranya penimbangan ulang terhadap faktor luar dan dalam yang menjadi dasar strategi, kemudian membandingkan hasil yang akan didapat ketika strategi terwujud dengan kenyataannya, dan yang terakhir melakukan pengoreksian untuk memastikan bahwa prestasi sesuai dengan rencana.

3. Pengertian Komunikasi

Berdasarkan sejarahnya, komunikasi dalam bahasa inggris adalah communication yang awalnya berasal dari bahasa latin yaitu communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. 14 Penulis memahami arti kata „sama‟ di sini dimaksudkan dengan sama makna. Sedangkan dalam ‘bahasa’ komunikasi pernyataan dinamakan pesan message. Ada dua pemeran dalam kegiatan komunikasi yaitu orang yang menyampaikan pesan tersebut disebut komunikator dan yang menyampaikan pesannya disebut komunikan. 15 Jadi tegasnya penulis memahami komunikasi merupakan proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. 14 Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005. Cet ke-19, h. 9 15 Onong Ucjana Effendy. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003. Cet ke- 3, h. 28 22 Definisi komunikasi banyak dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya menurut Barelson dan Steiner yang dikutip oleh Jalaludin Rakhmat, yaitu komunikasi merupakan sebuah penyampaian terhadap informasi, emosi dan ide yang melalui penggunaan tanda-tanda seperti simbol, kata, gambar, dan berbagai macam tanda lainnya. 16 Penulis memahami dari definisi ini komunikasi sebagai suatu pengungkapan terhadap yang ada di pikiran manusia yang dituangkan melalui tanda-tanda. Lauwrence D. Kincaid 1981 juga mengemukakan definisi mengenai komunikasi dikutip dari buku milik Hafied Cangara yaitu komunikasi merupakan sebuah proses antara dua orang atau lebih melakukan pertukaran informasi dan setelah itu akan terjadi pengertian didalamnya. 17 Maksudnya adalah ketika ada minimal dua orang, lebih dari itu juga diperbolehkan, yang saling bertukar informasi, pendapat atau segala yang ingin diutarakan kemudian setelah itu terjadi, akan ada saling memahami di antara orang-orang tersebut. Selain itu Shannon dan Weaver dikutip oleh David Cangara dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Komunikasi juga menyatakan bahwa komunikasi adalah sebuah bentuk interaksi yang dilakukan oleh manusia yang mempengaruhi satu sama lain baik disengaja maupun tidak sengaja. 18 Maksudnya adalah manusia yang saling mempengaruhi dengan sengaja atau tidak sengaja yag berarti mendadak untuk membentuk sebuah interaksi. 16 Jalaludin Rakhmat. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1986, h. 11 17 Prof. H. Hafied Cangara, M.Sc. Ph. D., Perencanaan dan Strategi Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013. Cet ke-1, h. 33 18 David Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005. Cet ke-5, h. 18-19 23 Dari semua definisi di atas, penulis memahami bahwa komunikasi adalah proses interaksi dan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan karena setiap individu yang merupakan mahluk sosial dan setiap mahluk sosial saling membutuhkan. Dalam memenuhi kebutuhan itu terjadilah proses saling interaksi. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara yang sederhana hingga yang kompleks sekalipun.

4. Komunikasi Efektif

Pada dasarnya komunikasi dipelajari karena kita sebagai pelaku komunikasi ingin mengetahui seberapa besar pengaruh suatu komunikasi kepada seseorang yang kita ajak berkomunikasi. Untuk menghasilkan komunikasi yang efektif dimulai dari pelaku komunikasi yaitu komunikan dan komunikator. Komunikasi yang efektif dapat diartikan sebagai penerimaan pesan oleh komunikan sesuai dengan pesan yang dikirim oleh komunikator, kemudian komunikan memberikan umpan balik yang positif sesuai dengan harapan. Untuk membangun komunikasi yang efektif ada beberapa aspek yang terlibat serta hal- hal yang harus diperhatikan ketika komunikasi efektif ingin terjalin. Dalam melakukan komunikasi tidak selalu berjalan secara baik, itu terjadi karena adanya hambatan-hambatan dalam menjalan komunikasi yang efektif. Bahkan beberapa ahli komunikasi menyatakan bahwa tidak mungkin seseorang dapat melakukan komunikasi secara sebenar-benarnya efektif. Berikut akan penulis jelaskan beberapa hal yang menjadi hambatan dan harus lebih diperhatikan lagi oleh komunikan dan komunikator untuk menghasilkan komunikasi yang efektif.