Profile Strategy Implementasi Strategi
hubungi mereka, tanyakan kabarnya. Itu lebih kepada menjaga komunikasi dengan mereka saja.”
30
Hal ini diperkuat dengan pernyataan beberapa pelanggan PT. Kaha Event
Management selaku nara sumber sekunder dalam penelitian ini dalam wawancara yang dilakukan oleh penulis. Nara sumber sekunder 1 mengatakan:
“Kalau menurut saya sendiri sih sudah ya, karena saya beberapa kali juga pegang event yang di kantor saya dengan menggunakan Kaha sebagai
bantuan EO. Untuk komunikasi yang diberikan Kaha itu sangat efektif, karena dia komunikasinya itu bentuknya selalu insiatif untuk mengajak
bertemu, terus jarang sekali bentuk komunikasinya dalam bentuk teks, tapi dia telepon atau memang kita berrtemu. Jadi, dengan begitu informasi
yang disampaikan juga menjadi efektif dan kita juga jadi lebih bisa
mengerti.”
31
Kemudian nara sumber sekunder 2 mengatakan: “Ya mba, jadi setiap event yang saya lakukan melalui PT. Kaha Event
Management telah dikomunikasikan dengan baik. Biasanya Kaha Event ini memberikan info event-event baru melalui email blast ke email saya
mba.”
32
Selanjutnya nara sumber sekunder 3 mengatakan: “Kami rasa sudah karena selama ini belum pernah terjadi kesalah pahaman
di antara perusahaan kami dan Kaha Event, kemudian pihak Kaha Event juga selalu melakukan komunikasi yang intens ya terhadap perusahaan
kami. Seperti rutin menanyakan kabar kami, intinya tidak pernah ada putus
komunikasi.”
33
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, Kaha Event melakukan pendekatan
rutin ini dengan melakukan komunikasi yang rutin dan efektif kepada pelanggannya, bahkan untuk pelanggan yang sudah lama tidak terdengar kabar.
Mereka menghubungi pelanggan tersebut, sehingga penulis berpendapat cara ini
30
Wawancara peneliti dengan Asep S. Simangunsong General manager PT. Kaha Event Management pada tanggal 20 Juni 2014, di Kantor PT. Kaha Event Management.
31
Wawancara peneliti dengan Theresya Panjaitan. Marketing communication Siemens Healthcare pada tanggal 23 Juni 2014, di Restoran cepat saji daerah Jakarta Selatan.
32
Wawancara peneliti dengan Agi Hendiwiyarto. Sales marketing Monsanto pada tanggal 23 Juni 2014 di Kedai kopi daerah Jakarta Selatan.
33
Wawancara peneliti dengan Sugeng Riyadi. Asst. general affair Telkomsel pada tanggal 4 Juli 2014 by phone.
dapat membuat pelanggan tersebut merasa di perdulikan, sehingga besar kemungkinan mereka akan mengingat PT. Kaha Event Management. Hal ini
terlihat dari pernyataan yang dipaparkan oleh pelanggan PT. Kaha Event Management. Menurut penulis sikap PT. Kaha Event Management telah
menunjukan bahwa mereka menjaga silahturahmi, seperti yang diketahui bahwa dalam dunia bisnis, silahturahmi sangat perlu untuk menjaga kelanggengan
hubungan bisnis dengan mitra ataupun pelanggan.
34
Karena dengan silahturahmi, jalinan persaudaraan akan lebih erat sehingga keeratan hubungan lain pun dapat
terbina, serta dapat meningkatkan keuntungan baik duniawi maupun akhirat. Kegiatan selanjutnya yang dilakukan PT. Kaha Event Management
membuat program kesetiaan loyalty program.
35
Nara sumber primer mengatakan:
“...jadi loyalty program kami tidak memfokuskan ke arah loyalty program, ada sih ajakan seperti mengajak makan bersama itu sih sifatnya hanya me-
maintain komunikasi dengan pelanggan, kalaupun makan bersama itu ada makan yang untuk pembubaran panitia. Nah kalau loyalty program lebih
kepada komunikasi pertemanan yang baik. Memang kadang-kadang kita suka ketemu, ngobrol di luar, kita juga yang bayarin dan menurut saya itu
sih sah-sah saja ya dalam berteman, tapi kan itu di dalam tim akan menjadi beban kantor operasional. Tapi itu juga hanya bersifat untuk biaya untuk
menjalin hubungan baik dengan pelanggan, lebih kepada marketing fee
saja.”
36
Hal ini diperkuat dengan pernyataan yang dikemukakan oleh pelanggan- pelanggan PT. Kaha Event Management selaku nara sumber sekunder. Mereka
34
Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam. Komunikasi Public Relation. Bandung: Pustaka Setia, 2012, h. 373.
35
Phillip Kottler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, edisi bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Indeks, 2008. Edisi ke-12, jilid 2, cet. Ke-2, h. 153.
36
Wawancara peneliti dengan Asep S. Simangunsong General manager PT. Kaha Event Management pada tanggal 20 Juni 2014, di Kantor PT. Kaha Event Management.
menyetujui adanya program kesetiaan yang dibuat oleh Kaha Event. Dengan begitu berarti kiat ini berhasil sampai kepada pelanggan sehingga membuat
pelanggan merasa terpuaskan sehingga kembali terus menggunakan jasa perusahaan ini. Nara sumber sekunder 1 mengatakan:
“Ya itu tadi loyalty program, perusahaan kami diberikan plakat karena perusahaan kami sudah sering menggunakan jasa Kaha. Plakat itu berupa
ucapan terimakasih, banyak itu di kantor saya. Setahu saya sih Kaha
memang rutin melakukan itu kepada kliennya.”
37
Kemudian nara sumber sekunder 2 mengatakan: “Kita sering diajak makan atau dinner untuk menukar fikiran dan ngobrol-
ngobrol, supaya lebih mendekatkan antara pelanggan dan perusahaan. Menurut saya itu cara yang bagus.”
38
Selanjutnya nara sumber sekunder 3 mengatakan: “Program kesetiaan itu seperti apa ya, hmm... mungkin pemberian piagam
penghargaan ya? Itu selalu diberikan Kaha Event saat pertama melakukan event baru, terus seperti ucapan say thanks yang selalu gak mungkin absen
dikirim paska event by email. Mungkin seperti itu ya program kesetiaan mereka, kemudian jamuan khusus dengan dinner bersama itu juga
termasuk saya fikir.”
39
37
Wawancara peneliti dengan Theresya Panjaitan. Marketing communication Siemens Healthcare pada tanggal 23 Juni 2014, di Restoran cepat saji daerah Jakarta Selatan.
38
Wawancara peneliti dengan Agi Hendiwiyarto. Sales marketing Monsanto pada tanggal 23 Juni 2014 di Kedai kopi daerah Jakarta Selatan.
39
Wawancara peneliti dengan Sugeng Riyadi Asst. general affair Telkomsel pada tanggal 4 Juli 2014 by phone.
Di mana program kesetiaan sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu: