Skala Keaktifan Berorganisasi Skala Motivasi Belajar

51 a. Kondisi lingkungan non sosial Kondisi lingkungan non sosial dapat diketahui dari keadaan lingkungan tempat tinggal individu yang mempengaruhi sikap individu tersebut dalam belajar. b. Dukungan dari lingkungan sosial Dukungan dari lingkungan sosial dapat diketahui dari sikap-sikap yang ditunjukan oleh orang tua, saudara, guru dan teman dalam mendukung individu untuk belajar. Berdasarkan penjelasan dan penjabaran indikator dari masing- masing variabel, maka dapat dirumuskan kisi-kisi motivasi belajar. Kisi- kisi instrumen dapat dilihat pada tabel 2 di halaman 53.

3. Prestasi Belajar

Variabel prestasi belajar dapat dilihat dengan teknik dokumentasi yaitu dengan menggunakan nilai raport. Nilai raport tersebut sebagai sumber data dengan pertimbangan bahwa hasil ujian dapat menunjukkan tinggi rendahnya prestasi belajar siswa. Secara lebih jelas mengenai kisi-kisi pengembangan instrumen dapat dilihat pada tabel berikut: 52 Tabel 1. Kisi-kisi Pengembangan Instrumen Keaktifan Berorganisasi No. Variabel Indikator Nomor Item ∑ Item + _ 1. Keaktifan berorganisasi a. Presensi kehadiran 1, 2, 3, 4, 5 6, 7 7 b. Mengeluarkan pendapat 8, 9, 10 11, 12 5 c. Mendengarkan pendapat 13, 14, 15 16, 17 5 d. Memecahkan masalah 18, 19, 20 21, 22 5 e. Pengambilan keputusan 23, 24, 25 26, 27 5 Total jumlah item 27 53 Tabel 2. Kisi-kisi Pengembangan Instrumen Motivasi Belajar No. Variabel Indikator Nomor Item ∑ Item + _ 1. Motivasi belajar

a. Motivasi intrinsik: 1.

Kemauan belajar 1, 2, 3 4, 5, 6 6

2. Ketekunan dan keuletan dalam

belajar 7, 8, 9 10, 11, 12 6

3. Rasa percaya pada diri sendiri

13, 14, 15 16, 17, 18 6

4. Keberanian menyampaikan

pendapat 19, 20, 21 22, 23, 24 6

5. Keberanian dalam mengambil

resiko 25, 26, 27 28, 29, 30 6

6. Keinginan berprestasi

31, 32, 33 34, 35, 36 6

7. Kerelaan meninggalkan kewajiban

atau tugas lain 37, 38, 39 40, 41, 42 6

b. Motivasi ekstrinsik:

1. Kondisi dari lingkungan non sosial

individu 43, 44, 45 46, 47, 48 6 2. Dukungan dari lingkungan sosial 49, 50, 51 52, 53, 54 6 Total jumlah item 54 54 Pengembangan instrumen atau alat ukur dalam penelitian ini berupa lembar angket yang berisi butir-butir pertanyaan yang dilengkapi dengan alternatif jawaban dan responden tinggal memilihnya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dimana data dalam penelitian ini harus diubah menjadi angka-angka yaitu dengan penskoran. Skala pengukuran yang digunakan adalah likert scale. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono 2012: 86 bahwa dengan skala likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan likert scale mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif dapat berupa kata-kata antara lain: Sangat Sesuai, Sesuai, Tidak Sesuai, dan Sangat Tidak Sesuai. Skor alternatif jawaban yang diberikan oleh responden pada pertanyaan positif + dan pernyataan - adalah sebagai berikut: Tabel 3. Skor Alternatif Jawaban Pernyataan Positif + Pernyataan Negatif Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Skor Sangat Sesuai 4 Sangat Sesuai 1 Sesuai 3 Sesuai 2 Tidak Sesuai 2 Tidak Sesuai 3 Sangat Tidak Sesuai 1 Sangat Tidak Sesuai 4

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Adversity Quotient (AQ) Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2014

3 66 97

Pengaruh keaktifan siswa dalam ekstrakurikuler rohis terhadap prestasi belajar PAI di SMP Muhammadiyah Parakan Tahun ajaran 2013-2014

5 27 109

KONTRIBUSI MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN BERORGANISASITERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA Kontribusi Motivasi Belajar dan Keaktifan Berorganisasi terhadap Prestasi Belajar Matematika pada Siswa SMA Al Firdaus Tahun Ajaran 2016/2017.

0 2 16

KONTRIBUSI MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN BERORGANISASITERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA Kontribusi Motivasi Belajar dan Keaktifan Berorganisasi terhadap Prestasi Belajar Matematika pada Siswa SMA Al Firdaus Tahun Ajaran 2016/2017.

0 2 16

PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN BERORGANISASI SISWA KELAS VII DAN Prestasi Belajar IPS Terpadu Ditinjau Dari Motivasi Belajar Dan Keaktifan Berorganisasi Siswa Kelas VII Dan VIII Mts N 1 Surakarta Tahun Ajaran 20

0 2 15

PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN BERORGANISASI SISWA KELAS Prestasi Belajar IPS Terpadu Ditinjau Dari Motivasi Belajar Dan Keaktifan Berorganisasi Siswa Kelas VII Dan VIII Mts N 1 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

0 4 17

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM ORGANISASI DI SEKOLAH DAN GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pengaruh Keaktifan Siswa dalam Organisasi di Sekolah dan Gaya Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Matematika.

0 1 15

PENGARUH MOTIVASI ORGANISASI DAN KEAKTIFAN BERORGANISASI TERHADAP PRESTASI MAHASISWA Pengaruh Motivasi Organisasi Dan Keaktifan Berorganisasi Terhadap Prestasi Mahasiswa Pada Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN IPS FIS UNY.

2 14 209

Hubungan keaktifan siswa dalam organisasi di sekolah dan motivasi belajar dengan prestasi belajar matematika.

1 6 83