87 faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, diantaranya menurut
Ngalim Purwanto 2004: 107 terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Faktor tersebut dalah faktor dari dalam diri individu dan
faktor dari luar individu. Faktor dari dalam individu yaitu kondisi jasmani, kondisi panca indera, bakat, minat, kecerdasan, motivasi berprestasi, dan
kemampuan kognitif. Sedangkan faktor dari luar individu yaitu lingkungan sosial, lingkungan fisik, kurikulum sekolah, bahan pelajaran di sekolah, guru-
guru di sekolah, sarana dan prasaran di sekolah, administrasi dan manajemen sekolah.
Berdasarkan paparan di atas, penurunan prestasi belajar dapat diminimalisir dengan motivasi belajar yang tinggi serta memperhatikan
faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Hal ini dikarenakan motivasi belajar lebih dominan memberikan prosentase dalam
mempengaruhi tingkat prestasi belajar pada siswa di organsiasi forum anak Sleman yaitu 52,20 dibandingkan keaktifan belajar yaitu 47,80.
88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisis data yang telah dibahas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan positif antara keaktifan berorganisasi terhadap
prestasi belajar, dibuktikan dengan r
x1y
0,205 pada taraf 1. Kekuatan hubungan yang terjadi antara keaktifan berorganisasi dan prestasi belajar
termasuk dalam kategori rendah. 2.
Terdapat hubungan positif antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar, dibuktikan dengan r
x2y
0,330 pada taraf 1. Kekuatan hubungan yang terjadi antara motivasi belajar dan prestasi belajar termasuk dalam
kategori rendah. 3.
Terdapat hubungan positif antara keaktifan berorganisasi dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar pada siswa yang
tergabung dalam organisasi forum anak Sleman, dibuktikan dengan r
y12
0,356 pada taraf 1. Kekuatan hubungan yang terjadi antara keaktifan berorganisasi dan motivasi belajar dengan prestasi belajar termasuk
dalam kategori rendah. Keaktifan berorganisasi dan motivasi belajar memberikan sumbangan efektif sebesar 12,70 terhadap prestasi belajar.
Hal ini berarti masih terdapat 87,30 faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar.
89
B. Implikasi
Temuan atas hasil penelitian ini yang kemudian disimpulkan bahwa keaktifan berorganisasi dan motivasi belajar baik secara parsial maupun
simultan berhubungan positif dengan prestasi belajar. Keaktifan siswa dalam berorganisasi dinilai mampu memberikan pengaruh terhadap perkembangan
remaja serta mampu meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan mengembangkan potensi siswa. Akan tetapi dalam proses penyelenggaraan
tetap perlu diperhatikan oleh orang tua, guru, serta pembimbing organisasi. Perhatian yang dimaksud adalah segala bentuk dukungan baik secara materi
maupun moril agar siswa dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi. Motivasi belajar siswa adalah merupakan suatu upaya yang dilakukan
dalam pencapaian prestasi belajar yang tinggi. Peran orang tua, guru serta pembimbing sebagai motivator bagi para siswa sudah semestinya dilakukan
untuk memacu semangat dan kepercayaan diri siswa dalam mencapai prestasi belajar.
Penelitian ini mengungkap bahwa keaktifan berorganisasi dan motivasi belajar secara simultan mempengaruhi prestasi belajar siswa sebesar 12.7.
Secara efektif, prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh variabel keaktifan berorganisasi sebesar 47.8 dan variabel motivasi belajar sebesar 52.2.
Studi ini memberikan penjelasan bahwa motivasi belajar lebih mempengaruhi prestasi belajar dibanding keaktifan berorganisasi. Masih ada yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar sebesar 87,3 variabel selain keaktifan berorganisasi dan motivasi belajar.
90
C. Keterbatasan Penelitian
Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Didalam proses penjaringan atau pengumpulan data, meski telah dikendalikan sedemikian rupa pada prosesnya, tapi masih memungkinkan
responden belum mengisi kuesioner dengan sungguh-sungguh. 2.
Pengumpulan data menggunakan skala tertutup sehingga membatasi siswa dalam memberikan jawaban.
3. Pada variabel keaktifan berorganisasi, data hanya dijaring menggunakan
instrumen berupa kuesionerangket saja, tidak dilengkapi juga dengan lembar observasi atau pengamatan karena waktu yang tidak
memungkinkan. 4.
Karakteristik responden yang berbeda-beda baik dari segi umur, sekolah maupun jenis kelamin sehingga memungkinkan terjadinya perbedaan
pemahaman responden dalam memberikan jawaban.
D. Saran
Terdapat beberapa saran atas penelitian yang telah dilakukan ini. Saran ini secara khusus ditujukan kepada siswa, orang tua, guru, pembimbing
organisasi forum anak Sleman dan peneliti selanjutnya, serta tidak menutup kemingkinan bagi pihak lain yang aktif di organisasi yang sejenis.
1. Bagi Siswa
Para siswa yang aktif dalam berorganisasi disarankan untuk lebih pandai dalam mengatur waktu agar aktifitas yang dilakukan di organisasi tidak
menganggu dalam kegiatan belajar. Selain itu membangun motivasi
91 belajar yang tinggi serta meningkatkan faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi dalam prestasi belajar juga sangat penting dilakukan untuk mendukung dalam usaha pencapaian prestasi belajar yang optimal.
2. Bagi Guru di Sekolah
Guru-guru di sekolah disarankan untuk lebih memotivasi siswa dalam mengatur waktu agar pencapaian prestasi belajar siswa di sekolah menjadi
optimal. 3.
Bagi Pembina Organisasi Pembimbing organisasi disarankan lebih memperhatikan dan mendukung
anak bimbingannya untuk menjadi generasi sumber daya manusia yang lebih unggul di masa depan. Perhatian serta keterbukaan dalam
memberikan informasi sesuai yang dibutuhkan akan membantu siswa menjadi generasi yang handal.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar meneliti variabel yang berhubungan dengan Prestasi Belajar selain Keaktifan Berorgansasi dan
Motivasi Belajar agar nantinya semua variabel yang berhubungan dengan
Prestasi Belajar dapat terungkap dengan jelas.