Pengertian Prestasi Belajar Kajian Tentang Prestasi Belajar

36 yaitu: 1 faktor internal, yang meliputi keadaan jasmani dan rohani, 2 faktor eksternal yang merupakan kondisi lingkungan disekitar siswa, dan 3 faktor pendekatan belajar yang merupakan jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran. Menurut Ngalim Purwanto 2004: 107, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah: a Faktor dari dalam diri individu Terdiri dari faktor fisiologis. Faktor fisiologis adalah kondisi jasmani dan kondisi panca indera, sedangkan faktor psikologis yaitu bakat, minat, kecerdasan, motivasi berprestasi dan kemampuan kognitif. b Faktor dari luar individu Terdiri dari faktor instrumental. Faktor lingkungan yaitu lingkungan sosial dan lingkungan fisik, sedangkan faktor instrumental yaitu kurikulum, bahan, guru, sarana, administrasi dan manajemen. Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut : 1 faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari diri siswa yang meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis menyangkut kondisi jasmani atau fisik siswa, sedangkan faktor psikologis meliputi aspek sebagai berikut: minat belajar, kecerdasan, motivasi belajar, bakat, kemampuan kognitif, dan sikap siswa terhadap mata pelajaran. 2 faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa yang meliputi lingkungan fisik dan sosial serta instrumen yang berupa kurikulum, progam, metode mengajar, guru, sarana dan fasilitas. Terkait 37 dalam penelitian ini, faktor yang dianggap paling berpengaruh adalah keadaan fisiologis siswa dan motivasi belajar.

3. Pengukur Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan hasil dari proses belajar yang berupa pengetahuan dan keterampilan yang dapat diukur dengan tes. Menurut pendapat Nana Sudjana 2005: 22 prestasi belajar terdiri dari 3 ranah yaitu : 1 Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. 2 Ranah afektif, berkenaan dengan sikap dan nilai yang terdiri dari lima aspek, yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, internalisasi. Pengukuran ranah afektif tidak dapat dilakukan setiap saat karena perubahan tingkah laku siswa dapat berubah sewaktu- waktu. 3 Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Pengukuran ranah psikomotor dilakukan terhadap hasil-hasil belajar yang berupa penampilan. Berdasarkan pendapat tersebut maka hasil belajar siswa dapat diukur dengan tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penelitian hasil belajar. Prestasi belajar siswa sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal. Terkait dalam penelitian ini faktor yang berpengaruh terhadap 38 prestasi belajar adalah keadaan fisiologis siswa yang aktif dalam kegiatan organisasi dan motivasi belajar. Kondisi fisiologis siswa yang baik dalam proses belajar mengajar akan mendorong siswa untuk belajar maksimal untuk memperoleh prestasi belajar sebaik-baiknya. Selain kondisi fisik, faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar adalah motivasi belajar. Berdasarkan uraian di atas maka prestasi belajar dapat diartikan sebagai tingkat kemampuan aktual yang dapat diukur dengan standar tes berupa penguasaan ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan. Prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai siswa dalam usahanya untuk menguasai pelajaran-pelajaran di sekolah yang dilakukan dengan sengaja pada waktu tertentu yang dapat diukur secara langsung melalui tes dan dapat dinyatakan dalam bentuk angka atau simbol lain. Guna memperoleh data prestasi belajar di sekolah dilakukan dengan metode dokumentasi yaitu menggunakan nilai raport semester ganjil 2012 yang telah dicapai para siswa yang tergabung dalam organisasi forum anak Sleman.

D. Kerangka Pikir

1. Hubungan antara Keaktifan Berorganisasi dengan Prestasi Belajar

Siswa di Organisasi Forum Anak Sleman Keaktifan siswa dalam organisasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan di organisasi forum anak Sleman yang bertujuan untuk menyalurkan bakat, memperluas wawasan dan membentuk kepribadian siswa seutuhnya. Siswa dikatakan aktif dalam kegiatan organisasi apabila siswa tersebut mengikuti kegiatan 39 yang dilaksanakan dalam organisasinya dan memanfaatkan kegiatan organisasi. Keaktifan tersebut diduga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di organisasi forum anak Sleman, diantaranya yaitu memberikan pengaruh pada kondisi fisiologis siswa. Kondisi fisiologis siswa yaitu kondisi jasmani atau kondisi fisik. Terkait dalam penelitian ini, kondisi siswa yang dimaksudkan adalah keadaan dimana siswa baik di sekolah maupun dirumah yang terlalu aktif dalam mengikuti kegiatan berorganisasi cenderung merasa kelelahan dengan padatnya kegiatan-kegiatan yang diikuti. Hal ini menyebabkan kondisi siswa baik jasmani ataupun rohani menjadi lelah dan tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar. Berdasarkan penafsiran tersebut, diduga ada hubungan antara keaktifan berorganisasi dengan prestasi belajar siswa. Hal ini ditegaskan dari beberapa siswa yang aktif dalam kegiatan keorganisasian dan mengalami gangguan fisiologis, maka akan berpengaruh terhadap pencapaian prestasi di sekolahnya.

2. Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa di

Organisasi Forum Anak Sleman Motivasi adalah suatu yang mendorong atau menggerakkan serta mengarahkan seseorang untuk melakukan sesuatu. Sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu dapat bersumber dari dalam dirinya maupun yang datang dari luar dirinya. Seorang yang memiliki motivasi terhadap suatu obyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap obyek tersebut. 40 Seseorang siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi, maka akan belajar lebih giat sehingga dapat dipastikan prestasi belajar yang baik akan tercapai. Berdasarkan penafsiran tersebut, diduga ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa. Hal ini ditegaskan bahwa dari beberapa siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, maka pencapaian prestasi belajarnya juga tinggi sedangkan siswa yang motivasi belajarnya rendah maka pencapaian prestasi belajarnya juga rendah.

3. Hubungan antara Keaktifan Berorganisasi dan Motivasi Belajar

dengan Prestasi Belajar Siswa di Organisasi Forum Anak Sleman Manfaat berorganisasi bagi siswa-siswa yang tergabung didalamnya yaitu untuk membangun jiwa serta mental mereka melalui berbagai macam kegiatan-kegiatan didalamnya. Kegiatan-kegiatan organisasi yang cenderung padat memaksa para siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan tersebut. Hal tersebut menyebabkan para siswa sering melalaikan sekolahnya untuk mengikuti kegiatan-kegiatan di organisasi. Ketidakmampuan dalam mengatur diri untuk belajar dan berorganisasi inilah yang menyebabkan kondisi fisik siswa menjadi lelah. Kondisi siswa yang kurang baik diduga menyebabkan siswa mengalami penurunan prestasi belajar. Seorang siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, akan tetapi tidak didukung dengan keadaan fisik siswa yang sehat maka prestasi belajar siswa bisa rendah. Di sisi lain, seorang siswa yang kondisi fisiknya baik, tapi tidak memiliki motivasi belajar yang baik maka prestasi belajar

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Adversity Quotient (AQ) Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2014

3 66 97

Pengaruh keaktifan siswa dalam ekstrakurikuler rohis terhadap prestasi belajar PAI di SMP Muhammadiyah Parakan Tahun ajaran 2013-2014

5 27 109

KONTRIBUSI MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN BERORGANISASITERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA Kontribusi Motivasi Belajar dan Keaktifan Berorganisasi terhadap Prestasi Belajar Matematika pada Siswa SMA Al Firdaus Tahun Ajaran 2016/2017.

0 2 16

KONTRIBUSI MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN BERORGANISASITERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA Kontribusi Motivasi Belajar dan Keaktifan Berorganisasi terhadap Prestasi Belajar Matematika pada Siswa SMA Al Firdaus Tahun Ajaran 2016/2017.

0 2 16

PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN BERORGANISASI SISWA KELAS VII DAN Prestasi Belajar IPS Terpadu Ditinjau Dari Motivasi Belajar Dan Keaktifan Berorganisasi Siswa Kelas VII Dan VIII Mts N 1 Surakarta Tahun Ajaran 20

0 2 15

PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN BERORGANISASI SISWA KELAS Prestasi Belajar IPS Terpadu Ditinjau Dari Motivasi Belajar Dan Keaktifan Berorganisasi Siswa Kelas VII Dan VIII Mts N 1 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

0 4 17

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM ORGANISASI DI SEKOLAH DAN GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pengaruh Keaktifan Siswa dalam Organisasi di Sekolah dan Gaya Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Matematika.

0 1 15

PENGARUH MOTIVASI ORGANISASI DAN KEAKTIFAN BERORGANISASI TERHADAP PRESTASI MAHASISWA Pengaruh Motivasi Organisasi Dan Keaktifan Berorganisasi Terhadap Prestasi Mahasiswa Pada Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN IPS FIS UNY.

2 14 209

Hubungan keaktifan siswa dalam organisasi di sekolah dan motivasi belajar dengan prestasi belajar matematika.

1 6 83