29 perbuatan ke arah pencapaian tujuan yang di inginkan. 3
Motivasi berfungsi penggerak : Motivasi ini berfungsi sebagai mesin, besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau
lambatnya suatu pekerjaan atau perbuatan.
Senada dengan hal ini Syaiful Bahri Djamarah 2008: 157 berpendapat bahwa fungsi motivasi belajar baik motivasi intrinsik maupun
motivasi ekstrinksi adalah sebagai pendorong, penggerak, dan penyeleksi perbuatan. Ketiga fungsi tersebut menyatu dalam sikap yang kemudian
terimplikasi didalam perbuatan. Motivasi sebagai pendorong, penggerak, dan penyeleksi perbuatan berfungsi sebagi suatu tindakan yang dilakukan
oleh seseorang dalam memuaskan rasa keingintahuannya terhadap sesuatu yang belum diketahuinya dan kemudian mendorong seseorang tersebut
untuk belajar mencari tahu. Ketiga fungsi tersebutlah yang mempengaruhi dan menggerakan sikap apa yang seharusnya diambil dan diarahkan dalam
rangka belajar. Berdasarkan beberapa uraian mengenai fungsi motivasi belajar maka
dapat disimpulkan bahwa fungsi motivasi belajar yang secara umum yaitu sebagai daya penggerak yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu perbuatan tertentu untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Motivasi yang tinggi akan mendorong seseorang untuk melakukan belajar
atau kegiatan belajar dengan lebih tangguh, bersemangat, dan terarah.
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Banyak faktor yang mempengaruhi mempengaruhi motivasi belajar. Menurut Oemar Hamalik 2002: 113 motivasi intrinsik dan ekstrinsik
30 tersebut dapat muncul karena dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai
berikut : 1
Tingkat kesadaran diri siswa atas kebutuhan yang mendorong tingkah laku atau perbuatannya dan kesadaran atas tujuan
belajar yang hendak dicapainya. 2
Sikap guru terhadap kelas. Guru yang bersikap bijak dan selalu merangsang siswa untuk berbuat ke arah suatu tujuan yang jelas
dan bermakna bagi individu akan menumbuhkan sifat intrinsik tetapi bila guru lebih menitikberatkan pada rangsangan-
rangsangan sepihak maka sifat ekstrinsik menjadi dominan.
3 Pengaruh kelompok siswa. Bila pengaruh kelompok terlalu kuat
maka motivasinya lebih condong ke sifat ekstrinsik. 4
Suasana kelas. Suasana kebebasan yang bertanggungjawab tentunya lebih merangsang munculnya motivasi intrinsik
dibandingkan dengan suasana penuh tekanan dan paksaan.
Mengingat motivasi sangat penting peranannya sebagai penggerak dan pendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar maka penting
kiranya melakukan upaya yang dapat menimbulkan motivasi sehingga siswa semangat dalam melakukan belajar. Menurut Sardiman 2009: 92
ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar yaitu:
1 Memberi angka
Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angkanilai yang baik. Jadi angka-angka yang baik itu bagi para
siswa merupakan motivasi yang sangat kuat.
2 Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak selalu demikian.
3 Saingankompetisi
Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
4 Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran pada diri siswa sehingga siswa merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai
tantangan, sehingga siswa bekerja keras untuk mempertahankan diri.
5 Memberi ulangan
31 Siswa akan giat belajar kalau ada ulangan.
6 Mengetahui hasil
Apabila kita mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan maka akan meningkatkan motivasi.
7 Pujian
Dengan diberi pujian, siswa akan menjadi bangga dan cenderung akan mempertahankan prestasinya.
8 Hukuman
Hukuman sebagai
reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.
9 Minat
Motivasi sangat erat hubungannya dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada minat sehingga tepatlah kalau minat
merupakan alat motivasi yang pokok.
Senada dengan hal itu Dimyati dan Mudjiono 2002: 97 mencoba menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
siswa antara lain: a
Cita-cita atau aspirasi siswa Keinginan yang terpuaskan dapat memperbesar kemauan dan semangat
belajar. Pemberian penguatan dengan hadiah atau hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan, dan kemudian kemauan
menjadi cita-cita. Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun ekstrinsik. Hal ini dikarenakan tercapainya cita-cita akan
mewujudkan aktualisasi diri. b
Kemampuan siswa Keinginan seorang anak perlu diikuti dengan kemampuan untuk
mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.
c Kondisi Siswa