Manfaat keaktifan dan partisipasi dalam organisasi

22 Menurut pendapat di atas terdapat tiga gagasan penting partisipasi yaitu keterlibatan mentalpikiran, keterlibatan emosi, tanggung jawab. Partisipasi atau keterlibatan anggota dalam suatu organisasi lebih banyak ditekankan pada partisipasi psikologi daripada partisipasi fisiknya. Dengan adanya partisipasi diharapkan anggota organisasi dapat menyampaikan inisiatif dan menyalurkan kreatifitasnya untuk memajukan organisasi. Partisipasi juga dapat mendorong anggota untuk menerima tanggungjawab atas aktifitas yang dilakukan sehingga akan belajar untuk bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugasnya. Berdasarkan uraian diatas maka keterlibatan siswa dalam organisasi pada dasarnya mencakup tiga hal sebagai berikut : 1. Keterlibatan mental dan emosi Keterlibatan mental dan emosi adalah sejauh mana siswa anggota organisasi terlibat emosinya dengan organisasi yang bersangkutan, misalnya sikap yang ditunjukan siswa dalam memecahkan masalah- masalah di organisasi serta keikutsertaan dalam pengambilan setiap keputusan-keputusan di organisasi. 2. Keterlibatan tanggung jawab Keterlibatan tanggung jawab adalah sejauh mana siswa yang bersangkutan bertanggung jawab akan segala hal yang berkaitan dengan 23 terlaksananya organisasi. Hal ini dapat diketahui dari sejauh mana mereka hadir dalam mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi. 3. Keterlibatan mental pikiran Yang dimaksud dengan keterlibatan mental pikiran adalah sejauh mana siswa menyumbangkan pikiranmental berupa idegagasan yang berguna untuk mengembangkan organisasi di masa sekarang dan masa dating. Hal ini dapat diketahui dari sikap yang ditunjukan siswa dalam mengeluarkan dan mendengarkan pendapat. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan bahwa indikator-indikator keaktifan siswa dalam organisasi yaitu kegiatan- kegiatan yang meliputi memecahkan masalah, pengambilan keputusan, kehadiran dalam kegiatan-kegiatan di organisasi, mengeluarkan pendapat, serta mendengarkan pendapat.

B. Kajian Tentang Motivasi Belajar

Motivasi dalam belajar mempunyai peran yang sangat penting bagi seseorang dalam belajar oleh karena itu, penulis akan menguraikan tentang kajian motivasi belajar yang meliputi pengertian motivasi, pengertian belajar, pengertian motivasi belajar, fungsi motivasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dalam belajar. Adapun penjelasan mengenai motivasi belajar antara lain adalah: 24

1. Pengertian Motivasi

Menurut Woolfolk 2009: 186 motivasi adalah keadaan internal yang membangkitkan, mengarahkan, dan mempertahankan perilaku. Studi tentang motivasi difokuskan pada bagaimana dan mengapa orang memprakarsai tindakan yang diarahkan pada tujuan tertentu, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memulai kegiatan itu, seberapa intensif mereka terlibat dalam kegiatan itu, dan seberapa persisten mereka dalam usahanya untuk mencapai tujuan dan apa yang mereka pikirkan dan rasakan disepanjang perjalanannya. Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Menurut Sardiman 2009: 73, menyatakan bahwa: “ Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Jadi motivasi dapat diartikan sebagai “daya penggerak yang telah menjadi aktif”. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak.” Selain itu Hamzah B. Uno 2008: 30 berpendapat bahwa “Motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai tujuan tertentu. Sedangkan motivasi adalah sesuatu proses untuk menggiatkan motif menjadi perubahantingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuankeadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.” 25 Pendapat yang sama mengenai motivasi juga dikemukakan oleh Dimyati dan Mujiono 2002: 96 “Motivasi sebagai penggerak tingkah laku sangat peting didalam proses belajar. ’’Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap perilaku individu belajar.” Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi dalam kaitannya dengan belajar mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kebutuhan aktualisasi diri sehingga motivasi paling besar pengaruhnya pada kegiatan belajar siswa yang bertujuan untuk mencapai prestasi tinggi. Apabila tidak ada motivasi belajar dalam diri siswa, maka akan menimbulkan rasa malas untuk belajar baik dalam mengikuti proses belajar mengajar maupun mengerjakan tugas-tugas individu dari guru.

2. Pengertian Belajar

Secara etimologis belajar memiliki arti yaitu berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan suatu bentuk usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan mendapatkan ilmu dan kepandaian yang belum dimiliki sebelumnya. Menurut Skiner Dimyati 2009: 9 menjelaskan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Selain itu Slameto 2010: 2, memberikan pengertian 26 tentang belajar yaitu suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Selain itu definisi belajar menurut beberapa ahli yang dikutip oleh Ngalim Purwanto 2004: 84, Yaitu: “Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamanya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan- keadaan sesaat seseorang. Gagne menyatakan bahwa belajar terjadi apabila suatu stimulis bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatanya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu kewaktu sesudah ia mengalami situasi tadi”. Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada seseorang individu karena sebagai hasil dari suatu pengalaman dalam berinteraksi. Peubahan itu tidak terbatas mengenai jumlah pengetahuan saja, tetapi juga terbentuknya keterampilan, kecakapan, dan sikap.

3. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi belajar memegang peranan penting dalam pencapaian prestasi belajar. Motivasi yang tinggi dapat menggiatkan aktivitas belajar siswa. Menurut Sugihartono dkk 2007: 78 motivasi tinggi dapat ditemukan dalam sifat perilaku siswa antara lain: 1 adanya kualitas keterlibatan siswa dalam belajar yang sangat tinggi, 2 adanya perasaaan dan keterlibatan afektif siswa yang tinggi dalam belajar, 3 adanya upaya siswa yang senantiasa

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Adversity Quotient (AQ) Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2014

3 66 97

Pengaruh keaktifan siswa dalam ekstrakurikuler rohis terhadap prestasi belajar PAI di SMP Muhammadiyah Parakan Tahun ajaran 2013-2014

5 27 109

KONTRIBUSI MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN BERORGANISASITERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA Kontribusi Motivasi Belajar dan Keaktifan Berorganisasi terhadap Prestasi Belajar Matematika pada Siswa SMA Al Firdaus Tahun Ajaran 2016/2017.

0 2 16

KONTRIBUSI MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN BERORGANISASITERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA Kontribusi Motivasi Belajar dan Keaktifan Berorganisasi terhadap Prestasi Belajar Matematika pada Siswa SMA Al Firdaus Tahun Ajaran 2016/2017.

0 2 16

PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN BERORGANISASI SISWA KELAS VII DAN Prestasi Belajar IPS Terpadu Ditinjau Dari Motivasi Belajar Dan Keaktifan Berorganisasi Siswa Kelas VII Dan VIII Mts N 1 Surakarta Tahun Ajaran 20

0 2 15

PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN BERORGANISASI SISWA KELAS Prestasi Belajar IPS Terpadu Ditinjau Dari Motivasi Belajar Dan Keaktifan Berorganisasi Siswa Kelas VII Dan VIII Mts N 1 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

0 4 17

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM ORGANISASI DI SEKOLAH DAN GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pengaruh Keaktifan Siswa dalam Organisasi di Sekolah dan Gaya Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Matematika.

0 1 15

PENGARUH MOTIVASI ORGANISASI DAN KEAKTIFAN BERORGANISASI TERHADAP PRESTASI MAHASISWA Pengaruh Motivasi Organisasi Dan Keaktifan Berorganisasi Terhadap Prestasi Mahasiswa Pada Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN IPS FIS UNY.

2 14 209

Hubungan keaktifan siswa dalam organisasi di sekolah dan motivasi belajar dengan prestasi belajar matematika.

1 6 83