Karakteristik Umum Petani Penangkar Benih

51 VI HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Karakteristik Umum Petani Penangkar Benih

Karakteristik umum yang dimiliki oleh petani penangkar benih berdasarkan hasil analisis di lapang dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Karakteristik Umum Petani Penangkar Benih Uraian Keterangan Jumlah Persen Usia 39-49 Tahun 55 55 Jenis Kelamin Laki-laki 95 95 Pendidikan SD 75 75 Pengalaman Menjadi Petani 16 Tahun 72 72 Pelatihan 10 KaliTahun 89 89 Jumlah Tanggungan 4 sampai 5 Orang 54 54 Pendapatan ”-XWDEXODQ 28 28 1,1 - 1,9 Jutabulan 28 28 Berdasarkan Tabel 9 didapatkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 95 Orang dan perempuan sebanyak 5 orang. Dilihat dari sisi umur, sebagian besar responden berumur 39-49 tahun atau sebesar 55 persen dari total jumlah responden yang digunakan. Dalam memproduksi benih padi dibutuhkan adanya pengetahuan dan keterampilan khusus, akan tetapi tidak menutup kemungkinan bagi petani penangkar yang memiliki pendidikan rendah untuk memproduksi benih. Alasannya adalah karena petani dapat belajar dari petani lainnya yang sudah terlebih dahulu memproduksi benih padi yang dilakukan di PT. SHS ataupun melalui pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh PT. SHS melalui koordinator wilayah setiap daerah binaan yang bekerjasama dengan dinas pertanian dan BPSB setempat. Para petani penangkar benih yang menjadi responden pada umumnya berpendidikan Sekolah Dasar SD sebanyak 75 orang atau sebesar 75 persen dari total jumlah petani penangkar yang dijadikan sebagai responden. Pengalaman yang dimiliki oleh petani petani penangkar benih berdasarkan hasil yang didapatkan memiliki pengaruh terhadap perkembangan usahataninya di dalam memproduksi benih, karena semakin berpengalaman dalam bidangnya 52 maka semakin tinggi kemampuan dan keterampilan yang dimiliki dalam mengelola usahataninya. Pengalaman responden menjadi petani pada umumnya memiliki pengalaman dalam bertani selama 16 tahun sebanyak 72 orang atau sebesar 72 persen dari total responden yang dimiliki. Pelatihan yang diselenggarakan oleh PT. SHS pada umumnya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani penangkar benih dalam mengelola usahataninya agar dapat mengoptimalkan produksinya dan diselenggarakan setiap musim tanam. Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh PT. SHS yang dilaksanakan oleh koordinator wilayah binaan dan bekerjasama dengan dinas pertanian setempat serta BPSB setempat setiap tahunnya. Pelatihan yang diikuti oleh para petani penangkar benih setiap tahunnya pada umumnya adalah 10 kalitahun, dimana rata-rata pelatihan yang diselenggarakan oleh PT. SHS dan instansi terkait setiap musim tanam adalah sebanyak empat kali. Mayoritas petani penangkar benih yang mengikuti pelatihan sebanyak 10 kalitahun berjumlah 89 orang atau sebesar 89 persen. Jumlah tanggungan merupakan banyaknya jiwa yang tinggal dalam satu atap atau rumah dan masih di biayai atau menjadi tanggungan oleh setiap individu petani penangkar yang dijadikan responden. Jumlah tanggungan responden rata- rata 4 sampai 5 orang yang masih harus di biayai dalam satu atap atau rumah oleh petani penangkar dimana total respondennya mencapai 54 orang atau sebesar 54 persen dari total petani penangkar yang dijadikan sebagai responden. Pendapatan yang dimiliki responden merupakan berasal dari keuntungan usahatani per musim tanam dan diluar usahatani setiap bulannya. Pendapatan rata- rata per bulan yang dimiliki oleh petani penangkar benih yang dijadikan sebagai responden yaitu sebesar ”Rp1.000.000 per bulan sebanyak 28 orang atau sebesar 28 persen, dan Rp1.100.000 – 1.900.000 sebanyak 28 orang atau sebesar 28 persen.

6.2. Karakteristik Usahatani Petani Penangkar Benih