66 Pengolahan yang digunakan oleh petani penangkar benih padi varietas
ciherang terdapat dua sistem pengolahan yaitu sistem Maximum Tillage dan Minimum Tillage. Maximum Tillage yaitu lahan diolah menggunakan alat
berat pengolahan seperti Rome Flow yang dapat menghasilkan olahan tanah hingga kedalaman 30 cm. Sistem Maximum Tillage digunakan pada musim
tanam peralihan, namun pada musim tanam berikutnya perusahaan mengambil kebijakan untuk tidak melakukan pengolahan dengan sistem Maximum Tillage
karena biaya yang dikeluarkan cukup tinggi. Para petani penangkar benih menerapkan sistem Minimum Tillage atau Tanpa Olah Tanah TOT dalam
melakukan pengolahan pada musim tanam berikutnya. Usaha untuk menunjang kesuburan tanah hanya dilakukan melalui pemupukan, baik pupuk
organik maupun pupuk anorganik dan pencangkulan di sekitar tanaman pokok.
Pengolahan tanah pada sistem Minimun Tillage tidak menggunakan pembajakan, akan tetapi menggunakan cara tradisional yaitu pencangkulan
dengan melakukan pembersihan lahan dari sisa-sisa tanaman sebelumnya dan gulma yang terdapat pada lahan tersebut. Pencangkulan bagian atas bedengan
dapat di lakukan setelah bedengan bersih. Lahan digenangi air dan dibiarkan selama seminggu setelah dibajak.
Tenaga kerja yang digunakan oleh para petani penangkar benih padi varietas ciherang di dalam melakukan pengolahan tanah tahap awal dengan
luasan lahan rata-rata 1,58 Ha yaitu menggunakan tenaga kerja borongan dengan biaya rata-rata sebesar Rp 755.812 dan dibayarkan secara tunai.
b. Pembuatan Persemaian
Pembuatan persemaian diperuntukkan untuk persiapan tempat untuk membibitkan benih pokok varietas ciherang yang akan ditanam dan
dipersiapkan pada saat pengolahan lahan. Luas lahan untuk persemaian benih padi varietas ciherang yang dilakukan oleh petani penangkar benih untuk
kebutuhan tanam berdasarkan luasan lahan rata-rata membutuhkan luasan seluas lima are 500 m
2
. Rata-rata tenaga kerja yang digunakan adalah laki- laki sebanyak dua orang dengan biaya rata-rata per orang Rp 48.950 perhari
sudah termasuk uang makan dan rokok, dan dimulai dari jam tujuh pagi
67 sampai jam empat sore. Hari orang kerja rata-rata adalah selama satu hari
didalam menyelesaikan pembuatan lahan untuk persemaian bibit yang akan ditanam. Pembayaran dilakukan secara tunai.
c. Penampingan
Penampingan merupakan tahap kedua di dalam membalikkan tanah dengan menggunakan cangkul dan langsung dibuatkan pematangbedengan
galengan lahan yang akan dipergunakan untuk memproduksi padi benih sebar varietas ciherang. Penampingan dilakukan setelah satu minggu lahan
digenangi air. Tenaga kerja rata-rata yang digunakan adalah laki-laki sebanyak enam orang dengan hari orang kerja selama satu hari. Biaya tenaga kerja rata-
rata per orang yaitu sebesar Rp 48.535 per hari dan dimulai dari jam tujuh pagi sampai jam empat sore. Biaya per tenaga kerja sudah termasuk uang
makan dan rokok. Pembayaran dilakukan secara tunai
d. Pemopokan
Pemopokan merupakan tahap ketiga didalam merapihkan pematangbedengan galengan, tujuan pemopokan adalah agar
pematangbedengan galengan terlihat lebih padat dan rapih sebelum dilakukan penanaman yang bertujuan agar pada saat lahan digenangi air tidak
terjadi kebocoran pada pematangbedengan galengan. Pemopokan yang dilakukan para petani penangkar benih padi varietas ciherang dilakukan satu
hari setelah penampingan dilakukan. Rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk pemopokan yaitu laki-laki sebanyak enam orang dengan biaya tenaga kerja
per hari rata-rata yaitu Rp 48.333 sudah termasuk uang makan dan rokok. Hari orang kerja didalam penyelesaian pemopokan rata-rata membutuhkan waktu
selama satu hari, dimulai dari jam tujuh pagi sampai jam empat sore. Pembayaran tenaga kerja dilakukan secara tunai
d. Peleleran