Pertimbangan Petani Penangkar Bermitra Dengan PT. SHS Sumber Informasi Kemitraan PT. SHS Pemahaman Kontrak Kemitraan

57 pengangkut hasil panen, sarana produksi pertanian berupa benih, pupuk, dan obat- obatan, pengawalan teknis dan pembinaan produksi melalui koordinator masing- masing wilayah, manajemen, menampung dan mengolah hasil panen, memasarkan hasil produksi yang telah melalui seperangkat proses pengolahan, memberikan pinjaman modal panen, dan menetapkan harga beli hasil panen calon benih berdasarkan harga yang berlaku di pasaran dan dinilai berdasarkan kadar air benih yang terkandung persen dan kotoran persen. Secara sederhana mengenai penjelasan kemitraan yang terjalin antara PT. SHS dengan para petani penangkar benih dapat digambarkan mengenai hak dan kewajiban bagi kedua belah pihak yang tertera pada Tabel 11. Tabel 11. Hak dan Kewajiban Yang Tertera Di Dalam Perjanjian Kerjasama Kemitraan PT. SHS dan Petani Penangkar Benih. No Uraian PT. SHS Petani Penangkar Benih 1 Kewajiban x Melakukan pembinaan dan pengawala n teknis produksi. x Membayar benih pokok sebanyak 25 KgHaMusim. x Membayar bagi hasil sebesar 1.200 KgHaMusim x Membayar biaya operasional kerjasama sebesar Rp 130.000,-HaMusim x Mengelola areal dengan baik dan tidak dipindah tangankan kepada orang lain maupun dijual belikan. x Mematuhi ataupun mentaati persyaratan dan ketentuan yang berlaku di PT. Sang Hyang Seri Persero. 2 Hak x Berhak atas semua hasil panen dan memasukkanmenjual kepada PT. Sang Hyang Seri Persero apabila dibutuhkan setelah dipotong kewajiban bagi hasil. Sumber : SHS, 2010

6.3.1. Pertimbangan Petani Penangkar Bermitra Dengan PT. SHS

Pertimbangan yang dipilih oleh para petani penangkar benih merupakan pertimbangan yang diputuskan dan ditetapkan tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Mayoritas pertimbangan utama dari petani penangkar benih yang dijadikan sebagai responden di dalam menjalin hubungan kemitraan dengan PT. SHS karena tidak memiliki lahan untuk berproduksi. Hal tersebut yang menjadi alasan utama para petani penangkar menjalami kemitraan dengan PT. SHS.

6.3.2. Sumber Informasi Kemitraan PT. SHS

Sumber penyampaian informasi yang didapatkan oleh para petani penangkar benih yang dijadikan sebagai responden pada umumnya berasal langsung dari PT. SHS yaitu sekitar 76 orang atau sebesar 76 persen dari total 58 responden yang dimiliki. Adapun mengenai sumber informasi kemitraan PT. SHS yang didapatkan para petani penangkar didalam memproduksi benih dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Sumber Informasi kemitraan Sumber Informasi Kemitraan Jumlah Persen TemanRekan Kerja Sesama Petani 19 19 Keluarga 5 5 Tahu Sendiri Langsung Dari PT. SHS 76 76 Total 100 100 Sumber tersebut didapatkan langsung dari PT. SHS dengan cara mengikuti sosialisasi yang diselenggarakan langsung oleh PT. SHS dengan warga sekitar untuk menjadi petani penangkar benih PT. SHS.

6.3.3. Pemahaman Kontrak Kemitraan

Pemahaman kontrak kemitraan yang telah dijalani oleh para petani penangkar benih adalah merupakan suatu pemahaman mengenai isi yang tertera mengenai kontrak perjanjian yang telah disepakati antara petani penangkar benih dengan PT. SHS baik mengenai isi surat kontrak kemitraan mengenai hak dan kewajiban kedua belah pihak. Adapun mengenai pemahaman mengenai kontrak kemitraan yang telah disepakati oleh para petani penangkar benih dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Pemahaman Kontrak kemitraan Pemahaman Kontrak Kemitraan Jumlah Persen Tidak Mengerti 34 34 Mengerti 66 66 Total 100 100 Pemahaman para petani penangkar benih pada umunya mengerti mengenai isi dari surat perjanjian kontrak kemitraan yang telah disepakati dengan PT. SHS, baik mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak yang terlibat. Pada umunya para petani penangkar memahami surat perjanjian kontrak kemitraan yang telah disepakati. 59

6.3.4. Penetapan Harga Benih Pokok