64 penangkar benih langsung dipotong pada saat pembayaran hasil panen setiap
musim tanam.
6.3.14. Penanggungan Risiko Produksi
Penanggungan risiko produksi di dalam kemitraan yang terjalin antara petani penangkar benih dengan PT. SHS yaitu risiko produksi langsung
ditanggung sendiri oleh petani penangkar benih selaku mitra PT. SHS dan petani penangkar benih tetap harus membayarkan benih pokok, pupuk apabila
mengambil, obat-obatan apabila mengambil, biaya operasional, pinjaman modal panen apabila sudah meminjam, dan membayar sistem bagi hasil imbal
jasa sebagai nilai untuk sewa lahan kepada PT. SHS biasanya ada kebijakan dan dapat dibayarkan pada musim tanam selanjutnya apabila mengalami gagal panen
dengan mengakumulasi imbal jasa musim selanjutnya.
6.3.15. Keluhan Kemitraan Dengan PT. SHS
Keluhan dalam kemitraan yang terjalin merupakan suatu bentuk kekecewaan yang petani penangkar benih rasakan didalam kemitraan yang terjalin
dengan PT. SHS. Kekecewaan yang sangat dirasakan oleh para petani penangkar benih
didalam kemitraan yang terjalin adalah dimana 1. terkait mengenai selalu adanya keterlambatan didalam pembayaran hasil panen yang dapat mencapai ± satu bulan
dan bahkan bisa lebih dari satu bulan didalam pembayaran hasil panen, 2. mengenai kurangnya mobil angkutan hasil panen di lapang yang saat ini
berjumlah 10 unit traktor dan 3 unit truk dimana harus mengcover seluruh luas lahan produksi yang dimiliki PT. SHS.
Hal tersebut mengakibatkan hasil panen para petani penangkar harus bermalam di lahan dan bahkan dapat mencapai berhari-hari paling lama 1
minggu yang mana nantinya dapat berdampak terhadap adanya kenaikan kadar air benih yang terkandung didalamnya karena benih dapat menyerap air, sehingga
dapat mempengaruhi harga jual nantinya kepada PT. SHS. Kadar air panen yang ditetapkan oleh PT. SHS yaitu standar normal kadar air panen di lapang mencapai
25 persen dan kotoran sebesar dua persen. Besar harapan yang diinginkan para
65 petani penangkar benih agar pembayaran hasil panen dapat dipercepat dan
angkutan hasil panen dapat ditambah. Keluhan yang dirasakan oleh petani penangkar benih selaku mitra PT. SHS
seluruhnya merasakan kekecewaan mengenai keterlambatan pembayaran hasil panen dan kurangnya angkutan hasil panen. Pembayaran biasanya baru dilakukan
paling cepat 1 bulan setelah panen. Alasan utama PT. SHS adalah proses pengajuan dana yang ditujukan ke
kantor pusar PT. SHS untuk membayar hasil panen para petani penangkar tidak dapat langsung cair karena perlu adanya pemeriksaan kembali mengenai besaran
dana yang akan digunakan untuk membayarkan hasil panen milik petani penangkar.
6.3.16. Manfaat Bermitra Dengan PT. SHS
Manfaat yang didapatkan oleh para petani penangkar benih adalah memiliki penghasilan dari keuntungan yang didapatkan dalam memproduksi
benih milik PT. SHS. Pengakuan Para petani penangkar benih mengatakan bahwa akan terus melakukan kemitraan agar terus memiliki penghasilan karena bertani
merupakan pekerjaan utama.
6.4. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Benih Padi varietas Ciherang