Pengolahan Lahan Pengolahan lahan bertujuan untuk menciptakan struktur tanah yang

65 petani penangkar benih agar pembayaran hasil panen dapat dipercepat dan angkutan hasil panen dapat ditambah. Keluhan yang dirasakan oleh petani penangkar benih selaku mitra PT. SHS seluruhnya merasakan kekecewaan mengenai keterlambatan pembayaran hasil panen dan kurangnya angkutan hasil panen. Pembayaran biasanya baru dilakukan paling cepat 1 bulan setelah panen. Alasan utama PT. SHS adalah proses pengajuan dana yang ditujukan ke kantor pusar PT. SHS untuk membayar hasil panen para petani penangkar tidak dapat langsung cair karena perlu adanya pemeriksaan kembali mengenai besaran dana yang akan digunakan untuk membayarkan hasil panen milik petani penangkar.

6.3.16. Manfaat Bermitra Dengan PT. SHS

Manfaat yang didapatkan oleh para petani penangkar benih adalah memiliki penghasilan dari keuntungan yang didapatkan dalam memproduksi benih milik PT. SHS. Pengakuan Para petani penangkar benih mengatakan bahwa akan terus melakukan kemitraan agar terus memiliki penghasilan karena bertani merupakan pekerjaan utama.

6.4. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Benih Padi varietas Ciherang

6.4.1. Proses Budidaya

Proses budidaya merupakan urutan proses produksi dari mulai persiapan pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, dan sampai pemanenan.

a. Pengolahan Lahan Pengolahan lahan bertujuan untuk menciptakan struktur tanah yang

baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang bertujuan agar tanaman dapat berproduksi secara maksimal. Pengolahan yang petani penangkar benih lakukan adalah pemecahan bongkahan-bongkahan tanah sawah sedemikian rupa hingga menjadi lumpur lunak dan sangat halus teksturnya. Selain membuat bongkahan tanah menjadi halus teksturnya juga ketersediaan mengenai kecukupan air perlu diperhatikan. 66 Pengolahan yang digunakan oleh petani penangkar benih padi varietas ciherang terdapat dua sistem pengolahan yaitu sistem Maximum Tillage dan Minimum Tillage. Maximum Tillage yaitu lahan diolah menggunakan alat berat pengolahan seperti Rome Flow yang dapat menghasilkan olahan tanah hingga kedalaman 30 cm. Sistem Maximum Tillage digunakan pada musim tanam peralihan, namun pada musim tanam berikutnya perusahaan mengambil kebijakan untuk tidak melakukan pengolahan dengan sistem Maximum Tillage karena biaya yang dikeluarkan cukup tinggi. Para petani penangkar benih menerapkan sistem Minimum Tillage atau Tanpa Olah Tanah TOT dalam melakukan pengolahan pada musim tanam berikutnya. Usaha untuk menunjang kesuburan tanah hanya dilakukan melalui pemupukan, baik pupuk organik maupun pupuk anorganik dan pencangkulan di sekitar tanaman pokok. Pengolahan tanah pada sistem Minimun Tillage tidak menggunakan pembajakan, akan tetapi menggunakan cara tradisional yaitu pencangkulan dengan melakukan pembersihan lahan dari sisa-sisa tanaman sebelumnya dan gulma yang terdapat pada lahan tersebut. Pencangkulan bagian atas bedengan dapat di lakukan setelah bedengan bersih. Lahan digenangi air dan dibiarkan selama seminggu setelah dibajak. Tenaga kerja yang digunakan oleh para petani penangkar benih padi varietas ciherang di dalam melakukan pengolahan tanah tahap awal dengan luasan lahan rata-rata 1,58 Ha yaitu menggunakan tenaga kerja borongan dengan biaya rata-rata sebesar Rp 755.812 dan dibayarkan secara tunai.

b. Pembuatan Persemaian