38 Dimana :
TR = Total penerimaan Total revenue Rp TC = Total biaya Total cost Rp
ʌ
= Pendapatan Rp Y = Penerimaan dari penjualan hasil produksi benih Rp
L = Penerimaan Lain-lain Rp P = Biaya Pupuk Rp
B = Biaya Benih Rp PE = Biaya obat tanaman Rp
TK = Biaya tenaga Kerja Rp BL = Biaya lain-lain
Dengan kriteria sebagai berikut : x Apabila TR TC, maka usaha tersebut menguntungkan
x Apabila TR = TC, maka usaha tersebut impas x Apabila TR TC, maka usaha tersebut rugi
4.5.2.1. Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya
Analisis imbangan penerimaan dan biaya RC menggambarkan penerimaan yang diperoleh dari setiap satu-satuan biaya yang dikeluarkan
didalam kegiatan usahatani. RC digunakan untuk mengetahui mengenai tingkat keuntungan relative kegiatan usahatani yang dijalankan. Adapun rumus RC
antara lain adalah sebagai berikut : RC
=
ୖ େ
RC menunjukkan besarnya penerimaan untuk setiap satu satuan rupiah biaya yang dilakukan dalam periode tertentu. Rumus yang digunakan dalam RC
adalah apabila RC 1 maka usahatani tersebut menguntungkan untuk dijalankan, yang artinya adalah penerimaan yang diperoleh lebih besar dari setiap unit biaya
yang dikeluarkan selama proses produksi dalam periode produksi tertentu, dan apabila RC 1 maka usahatani tersebut tidak menguntungkan, yang artinya
adalah penerimaan yang diperoleh lebih kecil daripada biaya yang dikeluarkan selama proses produksi dalam periode produksi tertentu.
4.5.2.2. Pengujian Skala Usaha
Pengujian skala usaha return to scale petani penangkar benih yang memproduksi benih padi varietas ciherang dilakukan menggunakan model regresi
39 yang terbatas constraint regression, dimana dilakukan adanya pembatasan
model berdasarkan kondisi skala hasil yang tetap constant return to scale, E
i
= 1. Adapun hipotesis pengujian yang dilakukan didalam pengujian ini adalah :
H : E
i
= 1 Constant Return to Scale H
1
: E
i
WLGDNConstant Return to Scale Uji statistik yang digunakan adalah :
F-Hitung = σୣ
మమ
ିσୣ
భమ
σୣ
భమ
ି Dimana :
σe
1 2
= error sumsquare ESS dari regresi yang tidak dibatasi
σe
2 2
= error sumsquare ESS dari regresi yang dibatasi
m = banyaknya pembatasan linear
n = jumlah sampel
k = banyaknya parameter dalam regresi yang tidak dibatasi
n-k = derajat bebas degree of freedom
Kriteria uji : Apabila F-Hitung F-Tabel m, n-k, maka terima H
Apabila F-Hitung F-Tabel m, n-k, maka tolak H
4.5.3. Analisis Korelasi Atribut Karakteristik Umum Petani Penangkar Benih Padi Varietas Ciherang Terhadap Produksi
Dalam menganalisis hubungan karakteristik terhadap produksi
menggunakan alat analisis korelasi rank spearman dengan atribut karakteristik umum petani penangkar benih yaitu usia, pendidikan, pengalaman, pelatihan,
jumlah tanggungan, dan pendapatan. Penyelesaian didalam menganalisis hubungan karakteristik terhadap produksi diselesaikan menggunakan software
SPSS 19. Sugiyono 2009, mengatakan bahwa korelasi rank spearman digunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila
masing-masing variable yang dihubungkan berbentuk ordinal dan sumber data antar variable tidak harus sama.
Nazir 2005, mengatakan bahwa Pengujian hipotesis korelasi rank spearman menggunakan statistik non parametrik, dimana pengukurannya berupa
40 respon kualitatif atau nilai-nilai pada skala ordinal dengan diberikan peringkat
menurut urutan tertentu dan menganalisis peringkat-peringkat tersebut. Adapun rumus korelasi rank spearman adalah sebagai berikut :
r
ୱ
= 1 െ 6Ȉdi
ଶ
n
ଷ
െ n Dimana :
r
s
= Koefisien Korelasi Rank Spearman di = Selisih Besarnya Rank dari peubah X dan Y
n = Banyaknya Contoh Besarnya nilai r
s
terletak antara -1 r
s
1, yang artinya adalah : r
s
= 1, hubungan antara X dan Y sempurna positif hubungan sangat kuat positif r
s
= -1, hubungan X dan Y Sangat sempurna negative
r
s
= 0, hubungan X dan Y bersifat lemah tidak ada hubungan Dalam menentukan kuat atau lemahnya korelasi antara X dan Y, maka
digunakan ketentuan sebagai berikut : x r mendekati 1, maka hubungan sangat kuat dan searah
x r mendekati -1, maka hubungan sangat kuat tetapi tidak searah antara X dan Y x r memiliki nilai dibawah 0,5 atau -0,5 maka memiliki hubungan kurang kuat
antara X dan Y. Skala yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert
dengan ketentuan sebagai berikut : Sangat baik
= 4 Baik
= 3 Tidak Baik
= 2 Sangat Tidak baik
= 1 Alasan dalam menggunakan skala likert antara lain adalah untuk
menghindari jawaban yang samar, artinya dengan menggunakan skala 4 tingkatan maka terdapat kepastian perbedaan yang jelas antar jawaban.
4.5.3.1. Hipotesis Penelitian Hipotesis yang digunakan dalam menganalisis hubungan atribut
karakteristik petani penangkar benih terhadap produksi, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :
41 H
= Tidak terdapat hubungan nyata atribut karakteristik petani penangkar benih terhadap produksi
H
1
= Terdapat hubungan nyata atribut karakteristik petani penangkar benih terhadap produksi .
Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut : x Tolak H
, apabila nilai signifikan 0,05, artinya adalah terdapat hubungan nyata atribut karakteristik petani penangkar benih terhadap produksi
x Terima H , apabila nilai signifikan 0,05, artinya adalah Tidak terdapat
hubungan nyata atribut karakteristik petani penangkar benih terhadap produksi
4.5.4. Definisis Operasional 4.5.4.1. Usia