Penentuan Mi Jagung Instant Terbaik

50 Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan nilai yang tidak berbeda nyata p0.05. Gambar 37. Skor rata-rata kesukaan panelis terhadap keseluruhan Hasil analisis ragam Lampiran 9f pada selang kepercayaan 95 menunjukkan perlakuan penambahan BTP tidak berpengaruh nyata terhadap skor kesukaan panelis terhadap atribut keseluruhan. Rataan skor hedonik terhadap atribut keseluruhan mi jagung instan menunjukkan tingkat kesukaan keseluruhan overall berkisar antara 6.26 – 6.57 agak suka. Tingkat kesukaan panelis tertinggi terdapat pada sampel dengan penambahan CMC 1 sebesar 6.57 agak suka. Dari hasl uji organoleptik rating hedonik kemudian dihubungkan dengan analisis karakteristik tekstur menggunakan tekstur analyzer TAXT-2, dapat disimpulkan panelis lebih menyukai mi jagung instant yang memiliki tekstur kurang elastis, tidak keras, tidak lengket, dan ekstensible.

E. Penentuan Mi Jagung Instant Terbaik

Setelah dilakukan analisis fisik dan organoleptik terhadap mi jagung instant dengan perlakuan BTP, dipilih sampel yang memiliki karakteristik mutu terbaik. Sampel mi jagung instant terbaik untuk masing-masing parameter fisik mi disajikan pada Tabel 19. Berdasarkan hasil pengukuran KPAP dan berat rehidrasi, mi instan jagung dengan penambahan CMC dan baking powder mengalami penurunan KPAP dan kenaikan berat rehidrasi. Mi dengan penambahan CMC 1,5 memiliki nilai KPAP terendah dan berat rehidrasi tertinggi. Pada analisa persen elongasi dan tensile strength penambahan CMC berpengaruh nyata meningkatkan persen elongasi dan tensile strength. Hasil analisis warna, mi jagung instant yang paling disukai adalah mi jagung yang memiliki kecerahan nilai L tertinggi dan intensitas warna kuning nilai b tertinggi, serta intensitas warna merah nilai a tidak terlalu tinggi yaitu mi dengan penambahan CMC 1. Penambahan baking powder menurunkan KPAP mi dan meningkatkan berat rehidrasi mi jagung instant. Mi jagung instant dengan penambahan baking powder memiliki karakteristik mi yang tidak keras, tidak elastis, serta elongasi dan tensile strength rendah. Penambahan CMC menurunkan KPAP dan meningkatkan berat rehidrasi mi jagung instant. Mi jagung instant dengan CMC memiliki nilai elongasi dan tensile strength lebih tinggi. Mi dengan CMC memiliki penampakan warna lebih cerah dan lebih kuning. Secara keseluruhan mi dengan CMC 1 lebih disukai oleh panelis. 6 6,2 6,4 6,6 Tanpa BTP CMC 1 CMC 1,5 BP 1 BP 1,5

6.34

a

6.57

a

6.49

a

6.39

a

6.26

a sk o r h e d o n ik k e se lu r u h an 51 Tabel 19. Parameter dan sampel mi jagung instant terbaik Parameter Kode sampel terbaik Keterangan KPAP CMC 1 dan CMC 1,5 Nilai KPAP terendah Berat rehidrasi Tanpa BTP Nilai Berat Rehidrasi terendah Elongasi CMC 1 Nilai elongasi tertinggi Tensile Strength kgf CMC 1,5 Nilai Tensile tertinggi Kekerasan gf BP 1 dan BP 1,5 Nilai kekerasan terendah Daya kohesif BP 1 dan BP 1,5 Nilai daya kohesif terendah Kelengketan gf Tanpa BTP, CMC 1, dan CMC 1,5 Nilai kelengketan terendah Hedonik Warna CMC 1 Skor hedonik tertinggi Kekerasan BP 1 dan BP 1,5 Skor hedonik tertinggi Elastisitas Seluruh sampel tidak berbeda nyata Skor hedonik tertinggi Kelengketan CMC 1, CMC 1,5, BP 1, dan BP 1,5 Skor hedonik tertinggi Ekstensibilitas CMC 1 dan CMC 1,5 Skor hedonik tertinggi Keseluruhan Seluruh sampel tidak berbeda nyata Skor hedonik tertinggi Pada Tabel 20 terdapat hasil pengamatan secara visual untaian mi jagung instant setelah rehidrasi. Berdasarkan pengamatan mi jagung instant pasca rehidrasi, mi dengan penambahan CMC memiliki tekstur yang lebih halus dan kompak. Mi dapat menjadi sangat panjang bila tidak dilakukan pemotongan setelah keluar dari ekstruder dan mi tidak menempel satu sama lain. Menurut Astawan 2004, CMC berfungsi sebagai pengembang dan pengikat. Selain itu CMC dapat mengurangi kelengketan dan KPAP. CMC dapat mempengaruhi sifat adonan, berfungsi memperbaiki ketahanan terhadap air, dan mempertahankan keempukan selama penyimpanan. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan Budiyah 2005, kadar CMC optimal yang dapat ditambahkan pada mi jagung adalah 1, sebab jika melebihi konsentrasi tersebut akan dihasilkan mi yang terlalu elastis, dan keras namun bila penambahan CMC kurang dari 1 akan menghasilkan mi dengan KPAP yang tinggi. Sementara mi jagung instant pasca rehidrasi dengan penambahan baking powder memiliki penampakan kasar dan putus-putus. Untaian mi pendek, warna mi lebih gelap jika dibandingkan dengan mi jagung instant tanpa penambahan BTP. Mi lengket satu sama lain dan memiliki tekstur yang empuk serta tidak elastis. Baking powder adalah baking soda yang ditambahkan asam. Nertalisasi ini membuat baking powder memproduksi lebih banyak CO 2 dengan persamaan: NaHCO 3 + H + → Na + + H 2 O + CO 2 Czernohorsky and Hooker, 2001. Baking powder lebih banyak digunakan dibandingkan dengan baking soda karena baking soda lebih sedikit mengandung basa serta memberikan efek yang tidak diinginkan terhadap rasa. Produksi CO 2 diharapkan memberikan efek mempersingkat waktu rehidrasi mi jagung instant, namun tidak adanya gluten pada tepung jagung justru membuat mi memiliki KPAP, berat rehidrasi, dan kelengketan yang tinggi, sementara persen elongasi dan tensile strength rendah. 52 Tabel 20. Penampakan mi jagung setelah rehidrasi Sampel mi Pengamatan secara visual Tanpa BTP Mi putus-putus saat direhidrasi. Tekstur mi empuk saat ditekan dengan jari. Warna mi kuning cerah. CMC 1 Mi tidak putus saat direhidrasi dan untaian mi bisa sangat panjang. Mi tampak kering namun bila disentuh, permukaan mi terasa sedikit berminyak. Tekstur mi keras saat ditekan dengan jari. CMC1,5 Mi tidak putus saat direhidrasi dan untaian mi bisa sangat panjang sekali. Mi tampak kering namun bila disentuh, permukaan mi terasa berminyak. Warna terlihat lebih terang dibandingkan dengan CMC 1. Saat ditekan dengan jari tekstur mi lebih empuk dibandingkan CMC 1. Baking powder 1 Mi putus-putus saat direhidrasi. Permukaan mi tidak terlalu berminyak saat disentuh jika dibandingkan dengan mi yang ditambahkan dengan CMC. Mi terasa lebih empuk saat ditekan dibandingkan dengan penambahan CMC. Baking powder 1,5 Mi putus-putus saat direhidrasi. Tekstur mi empuk saat ditekan dengan jari dibandingkan dengan mi yang ditambahkan CMC. Mi jagung instant terbaik berdasarkan penampakan secara visual dan karakteristik fisik adalah mi dengan penambahan CMC 1. Berdasarkan karakter elongasi, hedonik warna dan keseluruhan mi jagung instant CMC 1 lebih unggul dibandingkan sampel lainnya. 53

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Proses dehidrasi mi jagung instant terbaik adalah penggorengan pada suhu 120 C selama 6 menit kemudian pengeringan selama 15 menit. Proses ini menghasilkan mi dengan nilai KPAP kecil, berat rehidrasi yang kecil, elongasi serta tensile strength yang tinggi. Nilai KPAP, berat rehidrasi, kekerasan, daya kohesif, kelengketan, persen elongasi, dan tensile strength mi jagung instant di proses dehidrasi optimum berturut-turut adalah 13.30; 177.57 ; 3790.45 gf; 0.30; -5.65 gf; 45.50 ; dan 44 kgf. Mi jagung instant memiliki waktu pemasakan selama 6 menit. Penggunaan CMC menurunkan KPAP dan meningkatkan berat rehidrasi mi jagung instant. Mi jagung instant dengan CMC memiliki persen elongasi lebih tinggi dan lebih elastis, penampakan warna lebih kuning dan cerah. Berdasarkan pengamatan secara visual pada mi jagung instant pasca rehidrasi, mi dengan penambahan CMC memiliki tekstur yang halus dan kompak. Mi dapat menjadi sangat panjang bila tidak dilakukan pemotongan setelah keluar dari ekstruder dan mi tidak lengket satu sama lain. Mi dengan penambahan CMC 1 memiliki nilai KPAP, berat rehidrasi, kekerasan, daya kohesif, kelengketan, persen elongasi, dan tensile strength berturut-turut 7.4 ; 203.43; 4375.03 gf; 0.3665; -6.6 gf; 143.37 , dan 119 kgf. Penambahan baking powder pada mi jagung instant menurunkan KPAP mi dan meningkatkan berat rehidrasi. Mi jagung instant dengan penambahan baking powder memiliki karakteristik fisik mi yang empuk, tidak elastis, lengket, serta persen elongasi dan tensile strength rendah. Penampakan permukaan mi kasar dan untaian mi pendek. Warna mi lebih gelap jika dibandingkan dengan mi jagung instant tanpa penambahan BTP. Mi dengan baking powder 1 memiliki Nilai KPAP, berat rehidrasi, kekerasan, daya kohesif, kelengketan, persen elongasi, dan tensile strength berturut-turut 10.58; 201.51; 3071,03 gf; 0,2228; -21.65 gf; 26.71; dan 36 kgf. Hasil uji hedonik menunjukkan mi yang disukai warnanya adalah mi dengan penambahan CMC 1,5, mi yang disukai elastisitas dan kekerasannya adalah mi dengan penambahan baking powder 1,5, mi yang disukai kelengketan, ekstensibilitas, dan keseluruhan adalah mi dengan penambahan CMC 1. Panelis lebih menyukai mi jagung instant dengan warna yang lebih cerah, memiliki tekstur yang tidak elastis, tidak keras, tidak lengket, dan elastis.

B. Saran

Proses pembuatan mi jagung instant dengan metode dehidrasi berupa penggorengan dan pengeringan masih menghadapi beberapa kendala, diantaranya pada saat proses penggorengan mi dalam deep fat frying dengan sistem batch. Selain itu, perlu adanya penelitian lebih lanjut dalam hal: 1. Penggunaan kedua BTP perlu dikombinasikan untuk mendapatkan tekstur yang lebih disukai. 2. Penyerapan minyak ke dalam untaian mi dan pendugaan umur simpan mi. 3. Optimasi penggunaan minyak goreng dan penambahan antioksidan untuk mencegah ketengikan pada mi. 4. Optimasi penggorengan mi jagung instant pada sistem continuous frying. 5. Scale up dan analisis biaya mi jagung instan skala industri.