Kelengketan Ekstensibilitas Uji Organoleptik

48 0,2415. Nilai ini merupakan nilai elastisitas yang rendah dibandingkan ketiga sampel lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen lebih menyukai mi yang tidak elastis.

c. Kekerasan

Hasil analisis ragam Lampiran 9c pada selang kepercayaan 95 menunjukkan perlakuan penambahan BTP berpengaruh nyata terhadap skor kesukaan panelis terhadap kekerasan sampel mi. Uji lanjut Duncan menunjukkan mi instant dengan penambahan baking powder 1 dan 1,5 memiliki skor kesukaan terhadap kekerasan lebih tinggi dibandingkan ketiga sampel lainnya. Masing- masing memiliki skor kekerasan 6,41 dan 6,70 agak suka, kekerasan baking powder 1 tidak berbeda nyata dengan sampel mi jagung instant tanpa penambahan BTP. Skor rata-rata kesukaan panelis terhadap atribut kekerasan disajikan pada Gambar 34. Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan nilai yang tidak berbeda nyata p0.05. Gambar 34. S kor rata-rata kesukaan panelis terhadap kekerasan Berdasarkan pengukuran secara objektif menggunakan Tekstur Analyzer mi jagung instant dengan penambahan baking powder 1 dan 1,5 memiliki nilai kekerasan masing-masing 3071,03 gf dan 2776,02 gf. Nilai ini merupakan nilai kekerasan yang rendah dibandingkan ketiga sampel lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen lebih menyukai mi yang tidak keras.

d. Kelengketan

Hasil analisis ragam Lampiran 9d pada selang kepercayaan 95 menunjukkan perlakuan penambahan BTP berpengaruh nyata terhadap skor kesukaan panelis terhadap kelengketan sampel mi. Uji lanjut Duncan menunjukkan mi instant dengan penambahan CMC 1,5, baking powder 1 dan 1,5 memiliki skor kesukaan terhadap kelengketan yang tidak berbeda nyata, masing-masing 6,71; 6,77 dan 6,64 agak suka. Skor kesukaan terhadap kelengketan tertinggi dimiliki oleh mi jagung instant dengan penambahan CMC 1 yaitu 7,06 suka. Skor rata-rata kesukaan panelis terhadap atribut kelengketan disajikan pada Gambar 35. Berdasarkan pengukuran secara objektif menggunakan Tekstur Analyzer mi jagung instant dengan penambahan CMC 1 memiliki nilai kelengketan -6.60 gf. Nilai kelengketan tertinggi dimiliki oleh sampel dengan penambahan baking powder 1,5 dengan rataan -24.75 gf. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen lebih menyukai mi yang tidak lengket. 5 10 Tanpa BTP CMC 1 CMC 1,5 BP 1 BP 1,5

6.06

bc

5.67

ab 5.4 a

6.41

cd 6.7 d sk o r h e d o n ik k e k e r as an 49 Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan nilai yang tidak berbeda nyata p0.05. Gambar 35. S kor rata-rata kesukaan panelis terhadap kelengketan

e. Ekstensibilitas

Ekstensibilitas merupakan daya tahan bahan untuk putus akibat gaya tarik. Ekstensibilitas dinilai dengan menarik untaian mi hingga mi putus. Mi yang tidak mudah putus menunjukkan ekstensibilitas yang baik. Penarikan mi bertujuan untuk menentukan seberapa kuat produk dapat menahan gaya tarik yang diberikan. Hasil analisis ragam Lampiran 9e pada selang kepercayaan 95 menunjukkan perlakuan penambahan BTP berpengaruh nyata terhadap skor kesukaan panelis terhadap ekstensibilitas sampel mi. Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan nilai yang tidak berbeda nyata p0.05. Gambar 36. S kor rata-rata kesukaan panelis terhadap ekstensibilitas Uji lanjut Duncan menunjukkan mi instant dengan penambahan BTP yang sama dengan konsentrasi yang berbeda memiliki skor kesukaan terhadap ekstensibilitas yang tidak berbeda nyata. Mi jagung instant tanpa penambahan BTP tidak berbeda nyata dengan mi jagung instant dengan baking powder 1. Skor rata-rata kesukaan panelis terhadap atribut ekstensibilitas mi disajikan pada Gambar 36 . Skor kesukaan terhadap ekstensibilitas paling tinggi dimiliki oleh sampel mi jagung instant dengan penambahan CMC 1,5 yaitu dengan skor 6,67 agak suka.

f. Keseluruhan Overall