Fungsi Pemasaran oleh Pedagang Pengecer

74

6.3.4. Fungsi Pemasaran oleh Pedagang Pengecer

Pedagang pengecer terbagi atas dua yaitu pedagang pengecer I dan pedagang pengecer II. Pedagang pengencer I adalah pedagang yang membeli dari pedagang pengumpul maupun pedagang grosir dengan jumlah pembelian lebih dari tiga ratus butir setiap transaksi dan melakukan fungsi sortasi yang langsung berhubungan dengan pedagang pengecer II maupun konsumen akhir. Produk yang dijual oleh pedagang pengecer Idiperoleh dari pedagang pengumpul yang ditunjukkan dalam saluran II serta pedagang grosir yang terdapat pada saluran I serta langsung peternak yang terdapat pada saluran III. Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh masing –masing saluran adalah sama. Fungsi pemasaran meliputi fungsi pertukaran, fisik dan fasilitas. Fungsi pertukaran meliputi pembelian dari pedagang grosir dan pedagang pengumpul serta peternak dengan melakukan penjualan kepada pedagang pengecer II maupun konsumen akhir. Sistem pembelian dan penjualan dilakukan secara tunai pada saat transaksi dilakukan. Fungsi fisik berupa penyimpanan, pengangkutan dan pengemasan dilakukan oleh pedagang pengecer I. Fungsi penyimpanan kadang-kadang dilakukan, apabila terjadi kelebihan produk atau produk yang tidah habis terjual pada beberapa hari. Penyimpanan yang dilakukan tidak diperlakukan secara khusus seperti disimpan ditempat pendingin karena jumlah produknya hanya sedikit. Fungsi pengangkutan dilakukan oleh pedagang pengecer ketika membeli dari peternak, maupun pedagang pengumpul. Pengemasan dilakukan sesuai dengan volume pembelian, antara lain untuk supermarket ataupun minimarket atau pembelian dengan jumlah 8 sampai 10 butir dikemas dalam keranjang dari bambu ataupun kotak plastik untuk memudahkan pembelian dalam pengangkutannya. Fungsi fasilitas yang dilakukan oleh pedagang pengecer I meliputi fungsi biaya, penanggungan resiko dan informasi pasar. Fungi sortasi tidak dilakukan karena karena jumlah yang dibeli dari pedagang pengumpul, pedagang grosir, maupun peternak tidak begitu banyak. Fungsi biaya meliputi fungsi pengangkutan dari pedagang pengumpul, pedagang grosir maupun peternak, biaya sewa tempat, retribusi, bongkar muat dan biaya penyusutan. Sedangkan fungsi penaggungan resiko tidak laku dijual. Fungsi informasi pasar diperoleh dari 75 pedagang pengumpul maupun pedagang grosir, akan tetapi pada umumnya harga telur relatif stabil, jadi pedagang penger tidak terlalu berpatokan terhadap informasi harga. Pedagang pengecer II merupakan pedagang yang membeli dengan kuantitas produk yanng dibeli sedikit, yaitu tidak lebih dari 300 butir. Pedagang pengecer II dapat memperoleh produk baik dari pedagang grosir seperti terdapat pada saluran pemasaran I ataupun dari pedagang pengumpul seperti saluran II dan dari peternak pada saluran III. Harga yang diperoleh oleh pedagang pengecer II dari kedua pedagang tersebut tentu saja berbeda. Harga ditingkat pedagang pengecer I lebih mahal dari harga yang diterimanya dari pedagang grosir. Namun, perbedaan harga tersebut sebanding dengan biaya untuk memperolehnya. Jauhnya jarak menuju pasar pengumpul maupun pasar grosir menjadi pertimbangan pada pedagang pengecer II untuk lebih memilih pedagang pengecer I sebagai sumber pembeliannya. Pada umunya pedagang pengencer II seperti penjual jamu, warung kelontong, rumah makan, perusahaan roti, tempat pusat kebugaran dll. Fungsi tataniaga yang melibatkan pedagang pengecer II adalah sama dengan pedagang pengecer I. Fungsi tataniaga tersebut meliputi fungsi pertukaran, fisik dan fasilitas. Fungsi pertukaran berupa pembelian dan penjualan langsung kepada konsumen. Kegiatan pembelian dan penjualan dilakukan secara tunai saat transaksi dilakukan. Fungsi fisik berupa fungsi penyimpanan, pengangkutan dan pengemasan dilakukan oleh pedagang pengecer II. Fugsi penyimpanan kadang-kadang dilakukan apabila produk tidak laku terjual. Penyimpanan yang dilakukan oleh pedagang ini biasa saja tanpa ada perlakukan khusus karena jumlah produk hanya sedikit. Fungsi pengangkutan dilakukan ketika membeli dari pedagang pengecer I, akan tetapi tidak terlalu besar, karena pedagang pengumpul II membarengi dengan membeli produk lainnya. Pengemasan dilakukan hanya menggunakan kantong plastik untuk memudahkan pembelian dalam membawanya. Fungsi fasilitas yang dilakukan adalah fungsi biaya, penanggungan resiko dan fungsi informasi pasar. Biaya yang dikeluarkan berupa biaya pengangkutan ketika melakukan pembelian dari pedagang pengecer I, biaya retribusi dan biaya 76 sewa. Pedagang pengecer II menanggung resiko tidak laku dijual, serta memperoleh informasi pasar pedagang grosir maupun pedagang pengecer I, akan tetapi pada umumnya harga telur relatif stabil, jadi pedagang pengecer tidak terlalu berpatokan terhadap informasi harga.

6.4. Analisis Struktur Pasar