Pengalaman Berusaha Karakteristik Pedagang

56 lulusan SMU dan tiga orang 12 persen lulusan perguruan tinggi atau sederajat. Hampir sebagian besar dari pedagang responden memiliki tingkat pendidikan yang cukup yaitu lulusan SMU karena tingkat pendidikan menentukan tingkat penyerapan informasi pasar dalam proses pemilihan saluran pemasaran yang tepat dan menguntungkan. Tabel 16 . Komposisi Tingkat Pendidikan Pedagang Responden Tingkat Pendidikan Jumlah Orang Persentase Tamat SD 4 16,00 Tamat SLTP 7 28,00 Tamat SMU 11 44,00 Perguruan Tinggi 3 12,00 5.3.3. Status Usaha Sebagian besar responden menjadi pedagang telur merupakan mata pencarian utama karena mempunyai prospek yang menjanjikan. Akan tetapi para pedagang tidak hanya menjual telur ayam kampung, tetapi juga menjual telur jenis lainnya yaitu telur ayam ras, telur bebek, telur puyuh, dan telur lainnya.

5.3.4. Pengalaman Berusaha

Pada tabel dibawah dapat dilihat bahwa pedagang responden yang memiliki pengalaman berusaha ≤ 10 tahun sebanyak sembilan orang 36 persen, antara 11-25 tahun sebanyak 52 persen dan yang mempunyai pengalaman lebih dari 25 tahun yaitu sebanyak tiga orang 12 persen. Adanya pedagang responden yang memiliki pengalaman berusaha yang lebih dari 25 tahun menunjukkan bahwa pengalaman berusaha sangat dibutuhkan oleh pelaku pemasaran telur ayam kampung karena dibutuhkan koneksi dan pengetahuan serta informasi yang banyak dalam menjalankan usaha sebagai pemasar telur karena pada umumnya jalinan kerja yang terbentuk antara para pelaku pemasaran telur didasarkan atas kepercayaan dan lamanya hubungan kerja yang terjalin diantara sesama pedagang. Semakin lama ia berusaha, maka ia akan lebih mudah untuk mendapatkan 57 kepercayaan dari pihak pedagang lain. Komposisi lengkap pengalaman berusaha pedagang responden dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 17 . Komposisi Pengalaman Berusaha Pedagang Responden Pengalaman Berusaha Jumlah Orang Persentase ≤ 10 tahun 9 36,00 11-25 tahun 13 52,00 ≥ 25 tahun 3 12,00 Adapun kegiatan pembelian telur yang dilakukan oleh para pedagang responden yang ada didaerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 18. Terlihat jumlah telur yang dipasarkan, sistem pembayaran yang dilakukan serta pasar- pasar yang dituju oeh para pedagang. Pada umumnya pedagang di daerah penelitian melakukan system pembayaran tunai dan bayar dimuka, sedangkan pasar yang menjadi tujuan utama pemasaran adalah pasar Bogor, pasar Anyar, pasar Cibinong, pasar Leuwiliang, pasar Parung dan sebagainya. Tabel 18 . Kegiatan Pembelian Telur Pedagang Responden Jumlah penjualan Butirhari Pasar yang dituju Jumlah Orang Persentase 5000 600 1000 3000 6000 Pasar Bogor Pasar Anyar Pasar Leuwiliang Pasar Cibinong Pasar parung 10 2 3 5 5 40 8 12 20 20 Dari table dapat dilihat bahwa jumlah telur paling banyak dijual di daerah Parung yaitu sebanyak 6.000 butir karena didaerah parung banyak terdapat jumlah peternak dibandingkan dengan daerah lain yang ada di Kabupaten Bogor, setelah itu pasar kedua paling banyak menjual telur perhari adalah pasar Bogor yaitu sebesar 5.000 butir telur. Pasar yang paling sedikit menjual telur untuk kawasan 58 kabupaten Bogor adalah pasar Anyar yaitu dengan jumlah konsumsi telur perharinya sebanyak 600 butir. √Sistem pemasaran yang dilakukan oleh lembaga pemasaran berbeda- beda tergantung bagaimana kesepakatan yang terjadi dan terjalin antara setiap lembaga pemasaran. Pada umumnya system pemasaran yang terjadi ada yang berupa pembayaran tunai dan pembayaran non tunai. Tergantung letak lokasi dan siste yang terjadi sebelumnya. Pada umunya pedagang yang melakukan sitem pembelian dan penjualan tunai berdasarkan jumlah telur yang dipasarkan serta lamanya ikatan yang terjalin antara sesame pedagang. Adapun system pemasaran dan lokasi pemasaran dapat dilihat pada Tabel. 19. Tabel 19. Sistem Pemasaran dan Lokasi Pemasaran Telur oleh Responden Pedagang Sistem Pemasaran Lokasi Pemasaran Jumlah Tunai Tidak tunai Orang Persentase √ - √ √ - - √ √ - √ - - √ √ - - Pasar Bogor Pasar anyar Pasar Leuwiliang Jakarta Cibinong Depok Parung Bekasi 8 2 3 3 2 2 4 1 32 8 12 12 8 8 16 4 BAB VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Lembaga Pemasaran