BAB IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi Penelitian dilakukan di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive dengan
pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan salah satu sentra produksi ayam dan penduduk terbanyak di Provinsi Jawa Barat. Kegiatan pengumpulan data
dilakukan selama 2 bulan, yaitu pada bulan Mei 2009 sampai dengan Juli 2009.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder yang dikumpulkan dari beberapa sumber. Data primer diperoleh melalui pengamatan
dan wawancara langsung kepada peternak dengan menggunakan daftar pertanyaan kuisioner yang telah disiapkan sebelumnya kepada pihak-pihak yang terlibat
langsung dengan pemasaran telur ayam yaitu: peternak responden dan pedagang respoden pedagang pengumpul desa, pedagang besar, dan pedagang pengecer.
Adapun jenis pertanyaan yang menjadi masalah yaitu yang terkait dengan pemasaran, bagaimana sistem pemasaran yang dilaksanakan oleh peternak
maupun lembaga pemasaran, waktu pembelian dan penjualan, jumlah komoditas yang diperjualbelikan, siapa yang menjadi konsumen dan sebagainya.
Data sekunder diperoleh dari berbagai instansi dan lembaga pemerintah yang terkait dengan masalah penelitian diantaranya Dinas Peternakan, Balai
Penelitian Ternak, Direktorat jenderal Peternakan, Badan Pusat Statistik BPS. Untuk melengkapi data-data yang diperlukan diperoleh dari hasil penelusuran
melalui internet, hasil penelitian terdahulu, artikel-artikel pada surat kabar, majalah, buku-buku serta literatur lain yang mendukung juga digunakan sebagai
sumber informasi. Adapun data yang diperlukan mengenai informasi perkembangan peternakan khususnya peternakan ayam kampung di Kabupaten
Bogor, permintaan penduduk akan unggas, jumlah konsumsi telur per tahun, serta keadaan geografis daerah Kabupaten Bogor.
37
4.3. Metoda Penarikan Responden
Penarikan sampel peternak maupun lembaga pemasaran seperti pedagang pengumpul, pedagang grosir, pedagang pengecer di Kabupaten Bogor dipilih
dengan teknik snowball sampling mengikuti alur saluran pemasaran telur ayam kampung dari peternak hingga ke pedagang pengencer. Tekhnik ini dipilih karena
tidak ada kepastian jumlah peternak ayam kampung di Kabupaten Bogor, sulitnya menemukan peternakan ayam kampung murni serta populasi terlalu menyebar
menurut area. Adapun jumlah peternak yang menjadi responden adalah berjumlah lima orang yang terdiri dari dua orang peternak skala kecil dari
5000 ekor, satu orang peternak skala menengah 5000-10.000 ekor dan dua orang peternak dengan skala besar 10.00 ekor. Area pemilihan sampel
peternak diantaranya daerah Sukabumi, Cisarua, Leuwiliang dan Parung. Jumlah responden lembaga pemasaran untuk masing-masing pedagang
berbeda-beda, jumlah responden pedagang pengumpul berjumlah lima orang, pedagang grosir berjumlah 10 orang dan pedagang pengecer 10 orang. Area
pemilihan sampel pedagang terdapat di Pasar Bogor, Pasar Leuwiliang, Pasar Parung, Pasar Depok, dan minimarket maupun supermarket di Bogor dan Jakarta.
4.4. Metoda Analisis dan Pengolahan Data