9
banyak pula perlakuan yang diberikan dan pengambilan keuntungan oleh setiap lembaga pemasaran.
Proses pemasaran telur ayam kampung ini terjadi melalui beberapa lembaga pemasaran, dimulai dari peternak sampai ke pedagang pengencer yang
pada akhirnya berhubungan dengan konsumen. Panjang atau pendeknya pola saluran pemasaran akan berpengaruh terhadap permintaan keuntungan peternak
pada setiap lembaga pemasaran yang terlibat. Sehingga perlu dikaji sistem pemasaran telur ayam kampung dengan mengidentifikasi faktor-faktor
pembentukan mekanisme pasar antara lain lembaga pemasaran, pola saluran pemasaran, fungsi-fungsi pemasaran, struktur pasar, perilaku pasar serta keragaan
pasar sehingga terjadi permasalahan tersebut. Melihat kondisi tersebut ada beberapa permasalahan yang terjadi dan perlu
dikaji antara lain: 1.
Bagaimana sistem pemasaran telur ayam kampung di Kabupaten Bogor ? 2.
Apakah saluran pemasaran telur ayam kampung di Kabupaten Bogor sudah efisien yang dapat dilihat dari marjin pemasaran, farmer’s share dan rasio
keuntungan biaya?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk: 1.
Mengidentifikasi sistem pemasaran dan saluran pemasaran yang dilakukan di Kabupaten Bogor
2. Menganalisis efisiensi pemasaran pemasaran telur ayam kampung di
Kabupaten Bogor
1.4. Kegunaan Penelitian
Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai gambaran umum bagi pelaku dalam produksi dan pemasaran telur ayam kampung dan mengambil
kebijakan atau langkah-langkah yang berkaitan dengan kondisi dan struktur pasar, sumbangan pemikiran kepada decision maker dalam mencari alternatif untuk
meningkatkan efisiensi pemasaran komoditas telur ayam kampung di Kabupaten Bogor, sebagai bahan pertimbangan atau literatur pada penelitian selajutnya
10
bahwa informasi mengenai pasar dan bagaimana sistemnya merupakan sumber daya yang sangat penting sebagai kunci keberhasilan untuk mengatasi kondisi
pasar yang sering mengalami fluktuasi. Bagi peneliti sendiri, penelitian ini adalah sebagai bentuk pengaplikasian ilmu-ilmu manajemen agribisnis yang telah
didapatkan selama masa perkuliahan
1.5. Ruang lingkup
Batasan penelitian ini hanya menganalisis kegiatan pemasaran komoditas telur ayam kampung dilihat dari struktur pasar, perilaku pasar dan keragaan pasar
serta melihat apa-apa saja yang terlibat dan fungsi yang dilakukan oleh lembaga- lembaga tersebut dalam kegiatan pemasaran komoditas telur ayam kampung.
Dalam hasil analisis tersebut dapat diidentifikasi bagaimana efisiensi pemasaran komoditas telur ayam kampung yang kemudian memberikan gambaran secara
umum mengenai kegiatan pemasaran untuk telur ayam kampung di Kabupaten Bogor.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Karakteristik Telur Ayam Kampung
Ayam kampung merupakan salah satu varietas dari ayam buras yang paling banyak dikenal oleh masyarakat luas dan tersebar diseluruh pelosok tanah
air. Pengertian ayam buras meliputi seluruh ayam bukan ras atau selain ayam negeri pedaging dan petelur. Penggolongan jenis ayam buras adalah jenis-jenis
ayam seperti ayam kampung, ayam kedu, ayam nunukan, ayam pelung ataupun ayam hias. Selain itu, penggunaan istilah ayam kampung juga digunakan untuk
beberapa jenis ayam buras. Menurut Sarwono Ayam buras adalah ayam jinak yang terbiasa hidup
ditengah masyarakat yang padat penduduk, mempunyai daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan yang berubah-rubah dan juga penyakit. Penggunaan obat-
obat untuk ayam kampung relatif sedikit, hal ini menyebabkan telur ayam kampung lebih digemari karena lebih alami dibandingkan dengan ayam ras. Telur
ayam kampung mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan telur ayam ras, karena memiliki rasa yang lebih gurih dan kadar kemanisannya lebih rendah
dibandingkan telur ayam ras. Telur ayam kampung tidak hanya dikonsumsi matang tetapi sering juga dikonsumsi segar atau mentah sebagai campuran madu,
susu, atau jamu untuk meningkatkan kesehatan tubuh. Selain itu, telur ayam kampung juga banyak digunakan dalam industri obat dan kosmetik.
Selain kelebihan-kelebihan tersebut, ayam kampung juga memiliki beberapa kelemahan antara lain sulitnya memperoleh bibit yang baik dan produksi
telurnya yang lebih rendah dibandingkan ayam ras. Namun, tidak semua ayam kampung berproduksi lebih rendah dibandingkan ayam ras. Ayam kampung jenis
kedu dan nunukan mampu memproduksi telur setara dengan produksi telur ayam ras.
Masalah yang paling menonjol dalam pemeliharaan ayam kampung adalah tingginya tingkat kematian anak ayam ketika berumur dibawah dua bulan.
Penyebab utamanya adalah serangan penyakit. Setelah melewati umur dua bulan, biasanya ayam kampung lebih tahan terhadap serangan penyakit dibandingkan
dengan ayam ras. Selain karena penyakit, penyebab kematian ayam bisa
12
disebabkan oleh pengaruh pakan dan lingkungan yang kurang memadai. Menurut Sujionohadi 2007 beberapa penyakit yang sering menyerang dan berbahaya serta
penyebab lainnya yang sering menganggu pertumbuhan ayam kampung antara lain:
a. TeteloNew Castle Disease NCD
b. Gumboro Infectious Bursal Disease
c. Marek Leukosis Akuta
d. Pilek Ayam Infectious Coryza Snot
e. Mencret
Pemanenan telur ayam dapat dimulai setelah ayam dara berumur 6 bulan. Dalam pemanenan yang perlu diperhatikan adalah cara memungut telur karena
telur mudah rusak. Dengan sistem intensif, produksi telur yang dihasilkan diperkirakan bisa mencapai 50 persen dengan masa produksi selama satu tahun.
Penanganan pasca panen merupakan usaha untuk menjaga agar produk tetap berkualitas baik,dan tidak mudah rusak. Penanganan pasca panen yang dilakukan
antara lain seleksi mutu dan pengemasan. Seleksi mutu dilaksanakan berdasarkan mutu yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Klasifikasi telur yang baik antara lain
bentuk telurnya normal, kulitnya mulus dan warna kulitnya seragam. Telur
1
merupakan bahan makanan yang sangat akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Telur sebagai sumber protein mempunyai banyak keunggulan
antara lain, kandungan asam amino paling lengkap dibandingkan bahan makanan lain seperti ikan, daging, ayam, tahu, tempe, dll. Telur mempunyai citarasa yang
enak sehingga digemari oleh banyak orang. Telur juga berfungsi dalam aneka ragam pengolahan bahan makanan. Selain itu, telur termasuk bahan makanan
sumber protein yang relatif murah dan mudah ditemukan. Hampir semua orang membutuhkan telur. Telur ayam mengandung protein 12,8 persen, telur bebek
13,1 persen dan telur puyuh 10,3 persen. Selain itu telur mengandung sejumlah mineral seperti zat besi, fosfor, kalsium, sodium dan magnesium dalam jumlah
yang cukup.
1
mietha.wordpress.com20081126telur-makanan-berlimpah-gizi [5 mei 2009]
13
Telur
2
ayam mengandung asam amino yang lebih baik dan lebih tinggi dibanding ayam ras maupun ayam negeri. Hal ini yang menyebabkan semua
kandungan gizi pada ayam telur kampung bisa diserap tubuh dengan lebih baik. Meski begitu, dari segi kandungan gizi, seperti lemak, kolesterol, vitamin, dan
lainnya, tidak ada perbedaan yang signifikan antara telur ayam kampung dan ayam ras maupun ayam negeri
Struktur sebuah telur terdiri atas sel hidup yang dikelilingi oleh kuning telur sebagai cadangan makanan terbesar. Kedua komponen itu dikelilingi oleh
putih telur yang mempunyai kandungan air tinggi, bersifat elastis dan dapat mengabsorpsi goncangan yang mungkin terjadi pada telur tersebut. Putih telur
dikelilingi dan dilindungi oleh kulit telur yang berfungsi untuk mengurangi kerusakan fisik dan biologis.
Kualitas telur ditentukan oleh dua faktor, yakni kualitas luarnya berupa kulit, cangkang dan isi telur. Faktor luar meliputi bentuk, warna, tekstur,
keutuhan dan kebersihan kulit, sedangkan faktor isi telur meliputi kekentalan putih telur, warna serta posisi kuning telur dan ada tidaknya noda-noda pada putih
dan kuning telur. Dalam suhu ruang, telur akan mengalami kerusakan setelah disimpan lebih dari dua minggu. Kerusakan ini biasanya ditandai bila telur
dipecahkan isinyakuning dan putih telur tidak menggumpal lagi. Tanda-tanda telur segar yang baik adalah bentuk kulitnya bagus, cukup tebal, tidak cacatretak,
teksturnya baik, warnanya bersih,rongga udara dalam telur kecil, posisi kuning telur di tengah dan tidak tidak terdapat bercak atau noda merah.
Dalam pemasaran telur dengan harga yang bagus harus dilakukan standarisasi berdasarkan mutu, berat, keutuhan dan kebersihan kulit telur.
Berdasarkan kriteria itu, telur dikelompokkan menjadi beberapa kelompok kualitas. Telur yang berkualitas baik mempunyai harga yang lebih mahal
dibandingkan dengan yang berkualitas tidak baik. Jika akan dijual ke pasar, pengemasan menjadi hal yang harus diperhatikan. Menurut Agus,dkk 2001,
Pengemasan yang baik, selain mencegah telur pecah juga memudahkan
2
www.mail-archive.commilis-nakitanews.gramedia-majalah.commsg01732.html - 16k - [5 mei 2009]
14
pengangkutan. Secara tradisional, telur dikemas dalam kotak kayu yang diberi jerami, hal ini sangat mudah dan kurang aman. Cara terbaik adalah mendesain
kantung khusus yang biasanya terbuat dari plastik untuk meletakkan telur, dengan cara ini, telur dikemas rapi dan aman. Untuk pasar premium pasar swalayan dan
supermarket, pengemasan ini telah menjadi standar.
2.2. Penelitian Pemasaran Produk Agribisnis