81
Informasi mengenai harga terjadi secara timbal balik diantara partisipan pemasaran. Kondisi pasar yang terjadi diantara partisipan terbentuk dengan
adanya hubungan kepercayaan sehingga informasi mengenai keadaan pasar dapat diperoleh dengan mudah.
6.6. Analisis Perilaku Pasar
Perilaku pasar merupakan tingkah laku lembaga pemasaran dalam struktur pasar tertentu. Analisis perilaku pasar dapat diketahui dengan mengamati praktek
penjualan dan pembelian yang dilakukan oleh masing-masing lembaga pemasaran, sistem penentuan harga dan pembayaran serta kerjasama antara
lembaga pemasaran.
6.6.1. Praktek Pembelian dan Penjualan
Peternak ayam di Kabupaten Bogor yang menjadi responden dalam penelitian ini menjual seluruh hasil panennya kepada pedagang pengumpul
tengkulak, pedagang grosir, pedagang pengecer maupun langsung ke konsumen akhir. Panen telur dilakukan setiap hari yaitu pada pagi dan sore hari. Produksi
rata-rata telur per hari dengan jumlah 5000 ekor ayam adalah 2000 butir per hari. Sistem penjualan yang dilakukan oleh peternak adalah dengan tunai maupun
dengan menggunakan nota penjualan. Untuk peternakan dengan skala lebih dari 20.000 ekor ayam, pedagang pengumpul mengambil sendiri hasil panen di
kandang peternak sehingga peternak hanya menaggung biaya panen dan biaya pengangkutan ditanggung oleh pedagang pengumpul. Peternak hanya
menyalurkan hasil panennya kepada pedagang pengumpul, karena peternak merasa lebih efisien waktu, resiko yang ditanggung lebih rendah seperti resiko
tidak laku di jual dan resiko pembebanan biaya angkut. Jika pedagang perantara pedagang pengumpul desa, pedagang grosir dan
pedagang pengecer membutuhkan telur dalam jumlah tertentu, umumnya mereka melakukan pertemuan langsung dan hubungan komunikasi lewat telepon dengan
peternak maupun diantara pedagang perantara yang lain untuk menanyakan keberadaan telur. Selain itu, untuk mengetahui perubahan harga telur dan kondisi
harga di pasar-pasar lain, peternak mempunyai patokan harga telur yang berlaku
82
di Blitar Jawa Timur yang merupakan sentra peternakan ayam kampung di Indonesia. Sedangkan untuk berhubungan dengan pedagang perantara melakukan
hubungan komunikasi lewat telepon maupun pertemuan secara langsung, sehingga informasi pasar dapat diperoleh dengan cepat dan mudah.
Pada umumnya peternak responden melakukan penjualan hasil panen telur kepada pedagang perantara dalam bentuk borongan. Secara umum sistem jual
beli yang berlaku adalah bebas dan langganan. Peternak bebas menjual telur kepada pedagang tujuannya, asalkan terjadi kesepakatan harga yang
menguntungkan peternak. Namun ada beberapa peternak yang menjual hasil panennya kepada pedagang pengumpul desa tengkulak, karena peternak sudah
berlangganan dan terjadi kontinuitas pembelian telur. Tahap selanjutnya pedagang pengumpul desa tengkulak menjual telur
kepada pedagang grosir maupun ke pedagang pengecer. Dalam proses jual beli tersebut dilakukan secara bebas maupun langganan tanpa ada keterikatan apapun.
Kesepakatan harga yang terbentuk merupakan hasil tawar menawar antara kedua belah pihak yang bersangkutan.
Sistem yang dilakukan oleh pedagang pengumpul sama dengan sistem penjualan yang dilakukan oleh peternak. Pedagang pengumpul mendatangi
peternakan dan mengambil hasil panen yang telah dilakukan oleh peternak. Selain dari peternak telur ayam kampung yang ada di Kabupaten Bogor, para
pedagang pengumpul juga melakukan pembelian ke peternak lainnya di luar Kabupaten Bogor seperti Depok, Bekasi, Tangerang dan lainnya.
Pedagang grosir responden melakukan pembelian telur dari peternak maupun pedagang pengumpul dengan transaksi rata-rata 10.000 sampai 12.000
butir telur per hari. Sistem pembelian dari peternak maupun pedagang pengumpul dilakukan secara tunai maupun dengan nota penjualan. Pembayaran dengan nota
penjualan yakni pembayaran dilakukan tidak saat transaksi, tetapi pada saat transaksi berikutnya.
Pada pedagang grosir, penjualan telur dilakukan kepada pedagang pengecer dalam bentuk telur yang sudah disortir dan di grading terlebih dahulu.
Sortasi yaitu proses pembersihan dan pemisahan antara telur yang bagus dan yang kurang bagus akibat proses distribusi. Sedangkan grading yaitu proses pemasaran
83
telur berdasarkan ukurannya kecil, sedang dan besar. Dampak dari proses sortasi dan grading tersebut adalah kepada harga jual telur, sehingga berdasarkan
ukurannya kecil, sedang dan besar harga telur juga akan berbeda-beda. Penjualan telur dilakukan tanpa ada ikatan kontrak jual beli antara kedua belah
pihak, sama seperti pada umunya, jual beli tersebut merupakan sistem jual beli secara bebas maupun berlangganan.
Pedagang pengecer terbagi menjadi dua kelompok berdasarkan praktek pembeliannya, yaitu pedagang pengecer yang langsung membeli telur dari
produsen peternak dan pedagang pengecer yang membeli telur dari pedagang pengumpul desa tengkulak mapun pedagang grosir. Kedua kelompok pedagang
pengencer ini sama dalam fungsinya, yaitu sebagai pedagang yang berhubungan langsung dengan konsumen akhir. Namun dari segi biaya berbeda, karena
pedagang pengecer yang langsung melakukan pembelian telur kepada produsen peternak lebih banyak mengeluarkan biaya pemasaran.
Pada umumnya proses penjualan telur yang dilakukan oleh kedua kelompok pedagang pengencer kepada konsumen akhir yaitu secara langsung
dengan sistem jual beli secara bebas. Hal tersebut berdasarkan proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen yang biasanya membeli telur ayam
kampung dengan berbagai macam alasan, misalnya : untuk konsumsi sehari-hari, membuat kue, obat, jamu, dan sebagainya.
Pembelian yang dilakukan pedagang pengecer adalah secara tunai baik kepada peternak, pedagang pengumpul maupun ke pedagang grosir dengan cara
mendatangi langsung sumber pembelian. Telur yang dibeli oleh pedagang pengecer I dari pedagang grosir rata-rata lebih dari 500 butir, sedangkan pedagang
pengecer II pedagang kecil membeli dalam jumlah kurang dari 100 butir. Peranan pedagang pengecer ini adalah sebagai perpanjangan saluran pemasaran
untuk disalurkan langsung kepada konsumen, karena keberadaannya memberikan kemudahan kepada konsumen untuk memperoleh telur ayam kampung. Penjualan
pedagang pengecer kepada konsumen adalah secara tunai saat transaksi berlangsung.
84
6.6.2. Sistem Penentuan Harga dan Pembayaran Harga