Fungsi Pemasaran oleh Pedagang Pengumpul

71

6.3.2. Fungsi Pemasaran oleh Pedagang Pengumpul

Pedagang pengumpul hampir melakukan kegiatan yang sama dalam setiap saluran pemasarannya, karena pedagang pengumpul hanya menjual hasil pembeliannya kepada pedagang grosir dan pedagang pengecer. Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh pedagang pengumpul dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu fungsi pemasaran yang dilakukan kepada pedagang grosir dan fungsi pemasaran yang dilakukan kepada pedagang pengecer. Pada saluran I dan II fungsi pemasaran dilakukan oleh pedagang pengumpul adalah sama, karena pada saluran I pedagang pengumpul berhubungan langsung dengan pedagang grosir dan pada saluran II pedagang pengumpul berhubungan dengan pedagang pengecer. Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh pedagang pengumpul desa tengkulak berupa fungsi pertukaran, fisik dan fasilitas. Fungsi pertukaran yang dilakukan oleh pedagang pengumpul berupa fungsi pembelian dan penjualan. Fungsi pembelian yang dilakukan dengan mendatangi langsung peternak dan melakukan sistem pembelian dengan pembayaran tunai, menggunakan nota penjualan ataupun sistem nota bergulir. Pedagang pengumpul menanggung resiko sendiri biaya pengangkutan atau transportasi serta resiko biaya selama perjalanan seperti barang yang retak ataupun pecah. Fungsi penjualan dilakukan dengan mengirim sendiri produk yang telah dibeli dari peternak ke pedagang grosir, sedangkan pedagang pengecer datang sendiri kepada pedagang pengumpul dan sebagian juga ada yang diantar oleh pedagang pengumpul. Sistem penjualan kepada pedagang grosir dilakukan dengan pembayaran tunai maupun nota penjualan bergulir yakni penjualan hari ini dibayar keesokan harinya apabila pasokan barang datang kembali. Fungsi fisik yang dilakukan oleh pedagang pengumpul pada saluran pemasaran I berupa pengangkutan hasil panen dari peternak untuk kemudian disalurkan kepada pedagang grosir, sedangkan pedagang pengecer mengangkut sendiri dari tempat pedagang pengumpul. Fungsi pengemasan dilakukan untuk mengurangi kerusakan telur akibat benturan, memudahkan pengangkutan, mempermudah penyusunan, mempermudah perhitungan serta merapikan penampilan. Fungsi pengemasan kepada pedagang grosir maupun pedagang 72 pengecer tidak berlaku, karena pedagang pengumpul masih menggunakan peti kayu dari peternak yang berkapasitas sekitar 300 butir per peti. Fungsi penyimpanan dilakukan adalah dengan menyetok barang di gudang yang tidak habis terjual pada hari itu. Penyimpanan pada pedagang pengumpul tidak berlangsung lama, karena pedagang pengumpul hanya membeli telur sesuai dengan permintaan pasar. Pada penjualan telur ayam kampung, pengumpul biasanya menjual telur dalam keadaan segar yang berarti putih dan kuning telurnya belum pecah dan cair. Pada saluran pemasaran I, pedagang pengumpul melakukan fungsi fasilitas berupa fungsi sortasi, biaya, penanggungan resiko dan fungsi informasi pasar. Sortasi hanya dilakukan untuk memisahkan produk yang mengalami kerusakan akibat pengangkutan selama perjalanan dari tempat peternak tanpa disertai grading yaitu pengelompokkan produk berdasarkan kualitasnya. Fungsi biaya yang ditanggung oleh pedagang pengumpul adalah biaya pengangkutan atau transportasi, sortir, retribusi, bongkar muat dan lain-lain. Fungsi penanggungan resiko berupa kerusakan barang selama pengangkutan diperjalanan dan resiko pembayaran yang tertunda dari pedagang grosir. Informasi pasar diperoleh dari tempat penjualan, yakni pasar Bogor, Pasar Parung, Pasar Anyar, Pasar Cibinong, Depok, serta dari daerah daerah Blitar Jawa Timur sebagai sentra produksi telur ayam di Indonesia.

6.3.3. Fungsi Pemasaran oleh Pedagang Grosir