Status Lahan
Status penguasaan lahan dapat mempengaruhi keputusan petani dalam berusahatani. Status penguasaan lahan petani responden adalah 13 orang petani
mengusahakan lahan sendiri dan 13 orang petani mengusahakan lahan sewasakap. Petani yang mengusahakan lahan sewasakap harus membayar sewa
setiap tahunnya.
5.5. Karakteristik Responden Pengolah Tapioka
Karakteristik responden pengolah tapioka merupakan gambaran informasi mengenai keadaan pengolah tapioka yang berperan sebagai produsen aci.
Karakteristik responden pengolah tapioka dapat dilihat dari berbagai aspek seperti status usaha, usia, tingkat pendidikan, dan lama usaha Lampiran 5. Karakteristik
responden diperlukan untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan responden pengolah tapioka dalam melakukan produksi aci.
Karakteristik responden pengolah tapioka di Desa Cikeas Tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Karakteristik Responden Pengolah Tapioka di Desa Cikeas Tahun 2010
Karakteristik Responden Jumlah Orang
Persentase
Status Usaha a. Utama
9 100,00
b. Sampingan 0,00
Usia
a. 31 2
22,22 b. 31-40
2 22,22
c. 41-50 2
22,22 d. 50
3 33,34
Pendidikan
a. SD 8
88,88 b. SLTP
1 11,11
Pengalaman Tahun
a. 11 2
22,22 b. 11-20
3 33,34
c. 20 4
44,44
50
Status Usaha
Pengolah tapioka di Desa Cikeas menjadikan usaha produksi aci sebagai usaha yang utama. Usaha tersebut merupakan sumber penghasilan yang utama
untuk memenuhi kebutuhan hidup pengolah tapioka dan keluarga pengolah.
Usia Responden Pengolah Tapioka
Usia merupakan salah satu faktor penunjang dalam menjalankan suatu usaha. Usia berpengaruh dalam kemampuan pengambilan keputusan seseorang.
Pengolah tapioka yang menjalankan usaha produksi tapioka di Desa Cikeas sebagian besar adalah berusia 51 tahun ke atas, yaitu sebanyak tiga orang 33,34
persen. Pengolah tapioka lainnya berusia kurang dari 30 tahun, 31-40 tahun, dan lebih dari 51 tahun dengan jumlah yang sama, yaitu masing-masing dua orang
22,22 persen. Gambaran usia pengolah tapioka menunjukkan bahwa sebagian besar pengolah tapioka merupakan golongan usia kurang produktif.
Tingkat Pendidikan Pengolah Tapioka
Tingkat pendidikan pengolah tapioka akan berpengaruh pada tingkat penyerapan teknologi baru dan ilmu pengetahuan. Pendidikan formal pengolah
sebagian besar adalah SDsederajat yaitu sebanyak delapan orang 88,88 persen, dan sebanyak satu orang 11,11 persen berpendidikan SLTP. Tingkat pendidikan
pengolah di Desa Cikeas menunjukkan bahwa sebagian besar pengolah tapioka memiliki tingkat pendidikan yang rendah.
Pengalaman dalam Usaha Produksi Aci
Tingkat pendidikan ataupun pengetahuan yang baik tidaklah cukup untuk mendukung keberhasilan seseorang dalam melakukan usaha. Selain dari
pendidikan yang baik dibutuhkan juga pengalaman dalam berusaha. Pengalaman dapat mempengaruhi kemampuan dalam mengelola usaha, dengan pengalaman
yang cukup lama pengolah tapioka memiliki pengalaman yang lebih baik terhadap usaha yang dijalankannya.
Pengolah tapioka di Desa Cikeas sebagian besar memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam menjalankan usahanya, yaitu sebanyak empat orang
memiliki pengalaman lebih dari 21 tahun 44,44 persen. Pengolah tapioka
51
lainnya memiliki pengalaman kurang dari 20 tahun sebanyak dua orang dan sebanyak tiga orang memiliki pengalaman 11-20 tahun.
5.6. Gambaran Umum Proses Produksi Aci