Keadaan Umum dan Geografis Keadaan Kependudukan dan Mata Pencaharian

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1. Keadaan Umum dan Geografis

Penelitian dilakukan di Desa Cikeas, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa Cikeas merupakan daerah dataran dengan ketinggian 650 meter di atas permukaan laut dan curah hujan 2.300-3.200 mm per tahun. Suhu harian berkisar antara 23-27 C. Luas tanah sawah di Desa Cikeas sebesar 95,024 hektar, luas tanah kering sebesar 281,038 hektar, dan luas tanah basah 95,024 hektar. Desa Cikeas dibatasi oleh beberapa desa yang berada di sekitarnya Lampiran 2. Batasan-batasan wilayah Desa Cikeas adalah sebagai berikut: a. Sebelah Utara : Desa Cadas Ngampar Kecamatan Sukaraja b. Sebelah Selatan : Desa Nagrak dan Desa Sukatani Kecamatan Sukaraja c. Sebelah Timur : Desa Cijayanti Kecamatan Babakan Madang d. Sebelah Barat : Desa Sukaraja Kecamatan Sukaraja Luas administrasi Desa Cikeas adalah 313,061 hektar yang terbagi menjadi tujuh rukun warga dan 31 rukun tetangga. Luas lahan dan persentase berdasarkan penggunaan dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Luas Lahan dan Persentase Berdasarkan Penggunaan di Desa Cikeas pada Tahun 2009 No. Jenis Penggunaan Luas ha Persentase 1. Pemukiman 26,025 8,31 2. Persawahan 95,024 30,35 3. Kuburan 2,700 0,86 4. Perkantoran 135 0,04 5. Prasarana umum lainnya 189,177 60,43 Jumlah 313,061 100,00 Sumber: Kantor Desa Cikeas, 2009 Jarak dari Desa Cikeas menuju ibukota kecamatan terdekat berjarak sekitar tujuh kilometer, dengan waktu sekitar 30 menit perjalanan menggunakan kendaraan sepeda motor dan disambung dengan angkutan umum. Jarak dari Desa Cikeas ke ibu kota kabupaten adalah sekitar 28 kilometer, dengan waktu tempuh sekitar 60 menit perjalanan dan dapat ditempuh dengan sepeda motor dan angkutan umum.

5.2. Keadaan Kependudukan dan Mata Pencaharian

Penduduk merupakan salah satu indikator penting dari perkembangan dan pembangunan suatu wilayah, sehingga laju pertumbuhan penduduk perlu diperhatikan dengan baik. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi akan mencerminkan laju pertumbuhan angkatan kerja yang tinggi. Salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu wilayah adalah dengan melihat pertumbuhan ekonomi dan sumber daya manusia yang handal di wilayah tersebut. Jumlah penduduk di Desa Cikeas pada tahun 2010 mencapai 10.408 orang terdiri dari 5.400 orang laki-laki dan 5.008 orang perempuan dengan jumlah kepala keluarga sebesar 2.512 kepala keluarga. Jumlah penduduk laki-laki di Desa Cikeas lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan, dengan persentase 52 persen untuk laki-laki dan 48 persen untuk perempuan. Sebagian besar penduduk Desa Cikeas baik laki-laki maupun perempuan berada pada usia antara 15 sampai 64 tahun. Jumlah penduduk laki-laki pada 15 sampai 64 tahun adalah 3.168 orang atau 58,67 persen, dan penduduk perempuan berjumlah 2.988 orang atau 59,66 persen. Jumlah penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin di Desa Cikeas dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di Desa Cikeas pada Tahun 2010 Golongan Umur Tahun Laki-Laki Orang Perempuan Orang Persentase Laki-Laki Perempuan 0-4 663 606 12,28 12,10 5-14 963 877 17,83 17,51 15-64 3.168 2.988 58,67 59,66 64 606 537 11,22 10,72 Jumlah 5.400 5.008 100,00 100,00 Sumber: Kantor Desa Cikeas, 2010 Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk kemajuan, pertumbuhan dan perkembangan suatu daerah serta merupakan faktor utama untuk peningkatan sumber daya manusia SDM. Tingkat pendidikan berimplikasi pada 43 keadaan SDM baik dari segi kualitas maupun kuantitas, karena semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai maka semakin tinggi kemampuan ekonomi, sosial, dan budaya serta kemampuan sumber daya manusianya. Tingkat pendidikan di Desa Cikeas dapat digolongkan menjadi beberapa jenjang pendidikan diantaranya Taman Kanak-Kanak TK, Sekolah Dasar SD, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SLTA, dan perguruan tinggi. Kondisi masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Cikeas pada Tahun 2009 Tingkat Pendidikan Jumlah Orang Persentase Belum masuk TK Play Group 1.060 11,75 Sedang TK Play Group 40 0,44 Tidak pernah sekolah 352 3,90 Sedang bersekolah 2.350 26,04 Tidak tamat SD 384 4,25 Tamat SD sederajat 1.383 15,32 Tidak tamat SLTP 986 10,93 Tamat SLTP sederajat 942 10,44 Tidak tamat SLTA 603 6,68 Tamat SLTA sederajat 764 8,47 Tamat D-1, D-2, D-3 sederajat 65 0,72 Tamat S-1, S-2 sederajat 96 1,06 Jumlah 9.025 100,00 Sumber: Kantor Desa Cikeas, 2009 Jumlah penduduk di Desa Cikeas didominasi oleh penduduk yang sedang bersekolah, yaitu sebesar 2.350 orang atau 26,04 persen. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi pendidikan masyarakat di Desa Cikeas cukup baik. Penduduk di Desa Cikeas banyak yang melanjutkan pendidikan sampai tingkat SLTP, SLTA bahkan sampai perguruan tinggi. Kondisi pendidikan masyarakat di Desa Cikeas mengalami peningkatan karena program wajib belajar sembilan tahun cukup 44 direspon dengan baik oleh masyarakat. Jumlah penduduk di Desa Cikeas yang tamat SD sebesar 1.383 orang atau 15,32 persen. Kemudian jumlah penduduk yang tamat jenjang SLTP sebesar 942 orang atau 10,44 persen, dan jumlah penduduk yang tamat SLTA adalah 764 orang atau 8,47 persen. Jumlah penduduk yang tamat jenjang perguruan tinggi sangat sedikit hanya 1,78 persen, karena biaya pendidikan untuk tingkat perguruan tinggi cukup mahal, sehingga tidak banyak penduduk desa yang mampu meneruskan pendidikan sampai jenjang perguruan tinggi. Jumlah penduduk yang tamat Diploma I, II, dan III adalah 65 orang atau 0,72 persen, sedangkan penduduk yang tamat Sarjana I dan II sebanyak 96 orang atau 1,06 persen. Kasawan Desa Cikeas dilihat dari sebaran sektor pertaniannya memiliki potensi yang cukup besar akan sumber daya yang ada berupa lahan untuk kegiatan pertanian, dimana kawasan kegiatan pertanian berupa lahan basah, dan lahan kering. Penggunaan lahan terbesar di Desa Cikeas adalah penggunaan tanah kering ladang sebesar 192,01 hektar. Penggunaan sawah irigasi setengah teknis jumlahnya lebih kecil dibandingkan ladang yaitu sebesar 60,00 hektar untuk sawah irigasi teknis dan 35,02 hektar untuk sawah irigasi teknis. Penduduk di Desa Cikeas sebagian besar bekerja di sektor pertanian baik sebagai petani pemilik, penggarap maupun buruh tani yaitu sebanyak 963 orang. Penduduk Desa Cikeas juga banyak yang bekerja sebagai karyawan perusahaan swasta yaitu sebanyak 521 orang Tabel 13. Tabel 13. Struktur Mata Pencaharian Penduduk di Desa Cikeas pada Tahun 2009 Keterangan Jumlah Orang Persentase Petani 963 58,33 Pegawai Negeri Sipil 102 6,18 Pedagang Keliling 51 3,09 Montir 3 0,18 Tentara Nasional Indonesia 2 0,12 Dukun Kampung Terlatih 9 0,55 Karyawan Perusahaan Swasta 521 31,56 Jumlah 1.651 100,00 Sumber: Kantor Desa Cikeas, 2009 45

5.3. Gambaran Umum Gapoktan Sukaraharja

Dokumen yang terkait

Analisis Pendapatan Pengrajin Olahan Ubi Kayu Di Kecamatan Pegajahan (Studi Kasus : Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai)

5 69 134

Strategi Peningkatan Pendapatan Usahatani Ubi Kayu Di ” (Studi Kasus : Desa Lau Bekeri, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang)

3 127 71

Analisis Perbandingan Nilai Tambah Pengolahan Ubi Kayu Menjadi Tepung Mocaf Dan Tepung Tapioka Di Kabupaten Serdang Bedagai (Kasus: Desa Bajaronggi, Kecamatan Dolok Masihul Dan Kecamatan Sei Rampah).

7 51 92

Analisis Curahan Tenaga Kerja, Produktivitas Dan Pendapatan Usahatani Ubi Kayu. (Studi Kasus: di Desa Bosar Galugur, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simaiungun, Propinsi Sumatera Utara)

0 44 108

Analisis Pemasaran Ubi Kayu (Studi kasus : Desa Panombean Marjanji dan Desa Bosar Galugur, Kecamatan tanah Jawa Kabupaten Simalungun.)

1 62 80

Sistem Dan Analisis Usahatani Ubi Kayu. (Studi kasus di Desa Penggalangan, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Deli Serdang.)

0 52 124

Analisis Usahatani Ubi Kayu (Manihot Esculenta) Studi Kasus : Desa Marihat Bandar, Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun

10 89 90

Analisis nilai tambah dan pemasaran kayu sengon gergajian (studi kasus di kecamatan Cigudeg kabupaten Bogor)

4 12 200

Analisis Efisiensi Produksi dan Pendapatan Usahatani Ubi Kayu (Studi Kasus Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

0 4 208

Analisis pendapatan dan efisiensi teknis usahatani ubi kayu desa galuga kecamatan cibungbulang kabupaten Bogor

2 11 70