penelitian dan setelah dilakukan tabulasi data maka dua dari tiga kriteria tersebut dinilai sudah baik, yaitu kejelasan alur prosedur pelayanan dan kesederhaan
prosedur pelayanan. Sedangkan keterbukaan informasi dinilai kurang baik karena menurut responden tidak ada informasi prosedur pelayanan KIA di Puskesmas
Banda Baro yang mereka lihat maupun yang mereka terima sebelumnya. Selanjutnya apabila keseluruhan sub indikator tersebut dilihat dari bobot
skor yang telah diperoleh, maka hasilnya sebesar 281,67. Sehingga nilai skor prosedur pelayanan KIA di Puskesmas Banda Baro adalah 2,82 dan dikategorikan
dalam kondisi yang baik.
Berdasarkan hasil wawancara secara keseluruhan terhadap prosedur pelayanan KIA di Puskesmas Banda Baro, masyarakat merasa sangat terbantu
sekali dengan kemudahan dan kesederhaan alur prosedur pelayanan. Meskipun kurang terbukanya informasi prosedur pelayanan KIA tersebut, dengan
kesederhaan dan kejelasan prosedur mendapatkan pelayanan KIA, mereka sudah tahu tentang apa yang harus disertakan dan dipersiapkan saat berkunjung ke
Puskesmas Banda Baro. Melihat tingkat kepentingan dari prosedur pelayanan KIA, maka dapat
dikatakan hampir semua responden memberikan penilain antara penting dan sangat penting pada ketiga sub indikator di dalamya. Secara keseluruhan tingkat
kepentingan untuk unsur prosedur pelayanan KIA di Puskesmas Banda Baro mempunyai bobot nilai sebesar 335,67 dan bila dibandingkan dengan kualitas
pelayanan yang telah dirasakan responden mempunyai bobot nilai sebesar 0,839.
Artinya 83,91 persen keinginan ataupun harapan masyarakat mengenai prosedur pelayanan KIA telah mampu dijalankan dengan baik oleh Puskesmas Banda Baro.
2. Persyaratan Pelayanan
Indikator persyaratan pelayanan dalam penelitian ini terdiri dari 2 sub indikator yaitu kemudahan persyaratan yang harus dipenuhi dan kesesuaian antara
persyaratan dan pelayanan yang diterima. Berdasarkan hasil penelitian semua sub
indikator dalam persyaratan pelayanan memperoleh hasil yang baik. Dimana hasil
tabulasi kedua sub indikator tersebut menghasilkan bobot rata-rata sebesar 319,5 dengan nilai skor 3,19.
Mayoritas responden menyatakan persyaratan pelayanan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pelayanan KIA di Puskesmas Banda Baro sangat
mudah dan sudah sesuai dengan pelayanan yang diterima. Responden mengaku bahwa untuk medapatkan pelayanan KIA mereka hanya membawa kartu berobat
atau jaminan kesehatan saja, dan apabila belum memiliki jaminan kesehatan mereka bisa membawa kartu keluarga. Kemudahan yang masyarakat rasakan
menunjukkan bahwa persyaratan pelayanan telah disosialisasikan dengan baik oleh pihak Puskesmas Banda Baro. Demikian pula dengan kepentingan sub
indikator persyaratan pelayanan, responden menganggap kemudahan dan kesesuaian antara persyaratan dan pelayanan KIA yang dirasakan di Puskesmas
Banda Baro adalah penting. Sementara itu tingkat kesesuaian antara harapan dan kenyataan yang
dirasakan dapat dilihat dari perbandingan tingkat kepentingan dengan kepuasan dalam hal persyaratan pelayanan. Skor nilai 319,5 pada tingkat kepuasan dan 345
pada tingkat kepentingan, maka diperoleh tingkat kesesuaian mencapai 92,61 persen. Kepentingan responden akan persyaratan pelayanan KIA sudah terlayani
dengan baik.
3. Kejelasan Petugas Pelayanan
Indikator kejelasan petugas pelayanan dalam penelitian ini mempunyai 2 sub indikator, yaitu kejelasan petugas yang memberikan pelayanan dan kepastian
petugas yang memberikan pelayanan. secara keseluruhan apabila kedua sub indikator ini dirata-rata, maka diperoleh bobot sebesar 290,5 dengan skor 2,91.
Berdasarkan rentang skor dapat dikatakan bahwa kepuasan akan kualitas kejelasan petugas KIA di Puskesmas Banda Baro berada dalam kondisi yang
baik .
Keberadaan petugas KIA seperti dokter umum dan petugas lainnya seperti bidan dan perawat yang selalu berada ditempat membuat responden selalu
terlayani. Sehingga responden mengaku bahwa petugas pelayanan KIA di Puskesmas Banda Baro jelas dan pasti ada saat mereka mendapatkan pelayanan
pada unit pelayanan KIA. Tingkat kepentingan dari masyarakat selaku pengguna jasa atas kejelasan
identitas petugas menunjukkan bahwa 48 persen responden menganggap hal tersebut kurang penting dan 3 persen responden menganggap tidak penting. Hal
ini dapat diartikan bahwa responden kurang memperhatikan keperluan mereka akan identitas petugas pelayanan KIA di Puskesmas Banda Baro. Berdasarkan
hasil wawancara, responden mengaku bahwa keberadaan petugas dan bagaimana petugas melayani mereka lebih penting dari pada identitas petugas. Responden