Pelayanan Bayi Pelayanan KontrasepsiKB

tersebut ialah pil, AKDR, steril, suntikan, kondom, minipil, dan implant. 3. Memberikan informasi mengenai pilihan metode kontrasepsi yang dapat digunakan ibu. Berikan informasi yang obyektif dan lengkap tentang berbagai metode kontrasepsi: efektivitas, cara kerja, efek samping, dan komplikasi yang dapat terjadi serta upaya-upaya untuk menghilangkan atau mengurangi berbagai efek yang merugikan tersebut termasuk sistem rujukan. 4. Membantu ibu menentukan pilihan terhadap metode kontrasepsi yang paling aman dan sesuai bagi dirinya. 5. Menjelaskan secara lengkap mengenai metode kontrasepsi yang telah dipilih ibu. 6. Rujuk ibu bila diperlukan ke konselor yang lebih ahli apabila di klinik KB ini ibu belum mendapat informasi yang cukup memuaskan, atau rujuk ke fasilitas pelayanan kontrasepsikesehatan yang lebih lengkap apabila klinik KB setempat tidak mampu mengatasi efek sampingkomplikasi atau memenuhi keinginan ibu. Berikan pelayanan lanjutan setelah ibu dikirim kembali oleh fasilitas rujukan kunjungan ulang pasca pemasangan.

2.3 Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik

2.3.1 Kepuasan Masyarakat

Dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan pihak penyedia dan pemberi layanan harus berupaya untuk mengacu pada tujuan utama pelayanan, yaitu pencapaian kepuasan konsumen consumer satisfaction atau kepuasan pelanggan costumer satisfaction. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara penyedia layanan dan pelanggannya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut word-of-mouth yang menguntungkan bagi pihak penyedia Tjiptono, 1994. Ada beberapa pakar yang mendefinisikan kepuasanketidakpuasan pelanggan. Day dalam Tse dan Wilton, 1988 menyatakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian disconfirmation yang dirasakan antara harapan sebelum dan sesudah pemakaian. Wilkie dalam Tjiptono, 1997 mendefinisikan kepuasan sebagai suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya pengertian kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Pengertian ini didasarkan pada disconfirmation paradigm dari Oliver dalam Tjiptono, 1997. Adapun konsep kepuasan pelanggan dapat dilihat pada gamabar berikut :